Liputan6.com, Jakarta - Sosok Halima Aden tersohor sebagai supermodel berhijab pertama di industri fesyen. Perempuan Somalia-Amerika ini sempat membuat heboh dengan menyatakan mundur dari dunia modeling.
Dilansir dari Page Six, Jumat (17/12/2021), Halima Aden mundur dari catwalk pada November 2020 karena alasan konflik dengan keyakinan agamanya. Keputusan ini diumumkan Aden setelah tampil di runway untuk Yeezy dan Alberta Ferretti.
Advertisement
Baca Juga
"Mereka bisa menelepon saya besok dan bahkan untuk 10 juta dolar, saya tidak akan pernah mengambil risiko mengkompromikan hijab saya lagi," tulis model berusia 24 tahun di Instagram kala itu.
Setelah setahun berlalu, Halima Aden kembali ke dunia mode. Kali ini, ia berharap menciptakan perubahan daripada mengubah dirinya sendiri.
"Saya ingin kembali bekerja yang saya sukai dengan merek yang memiliki nilai inti yang sama dengan saya," kata Aden kepada Page Six Style usai mengakhiri hiatusnya.
"Penting bagi saya bahwa saya kembali dengan cara saya sendiri, dan saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal dengan cara saya," tambah Halima Aden.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kerja Sama
Untuk pekerjaan pertama setelah kembali, Aden bekerja sama dengan Vita Coco sebagai juru bicara inisiatif dampak sosial merek tersebut. Proyek Vita Coco mendukung komunitas petani kelapa di Filipina dan Sri Lanka.
Aden juga baru-baru ini dinobatkan sebagai brand ambassador global pertama di Modanisa, modest fashion retailer. "Saya menjadi sangat sadar dengan siapa saya bermitra dan apa yang menyebabkan saya mendukung," terangnya.
Meski tidak semua pengalaman modelingnya positif, Aden menyadari dampak ketenarannya terhadap orang lain yang memiliki keyakinan yang sama dengannya. "Sebagai seorang gadis kecil yang tumbuh dewasa, saya tidak pernah melihat seseorang yang terlihat seperti saya sedang dirayakan di majalah atau di televisi," katanya.
Advertisement
Jadi Diri Sendiri
"Bahkan, ketika saya melihat representasi perempuan Muslim, itu biasanya di berita yang berkaitan dengan penindasan, yang bukan pengalaman saya mengenakan hijab," kata Halima Aden.
Aden percaya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal keragaman dan inklusi. Dibutuhkan upaya komunitas untuk mendorong perubahan yang nyata. "Jangan ubah diri sendiri, ubah permainan," katanya.
Aden menjelaskan jangan merasa harus menyesuaikan diri untuk berbaur, namun bangga pada diri sendiri dan dari mana diri berasal. "Setiap orang dilahirkan untuk menonjol, dan kita semua harus merangkul perbedaan satu sama lain. Dunia akan menemui Anda di tempat Anda berdiri," katanya.
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement