Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mengevaluasi penerapan PPKM pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali. Utamanya untuk mencegah terjadinya kenaikan kasus Covid-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2022.
Meski urung menerapkan kebijakan PPKM Level 3 di semua daerah, pemerintah akan mengawasi dengan ketat, terutama kawasan wisata yang diyakini akan ramai pada saat libur Nataru pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Terdeteksinya varian Omicron di Indonesia baru-baru ini juga jadi salah satu alasan penerapan protokol kesehatan atau prokes akan dilakukan dengan ketat.
Mengenai aturan pembatasan perayaan Tahun Baru 2022, perayaannya dianjurkan dilakukan masing-masing atau bersama keluarga guna menghindari kerumunan. Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 66 Tahun 2021. Pemerintah juga melarang mengadakan pawai atau arak-arakan tahun baru.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, tempat wisata pun dipercaya akan ramai dikunjungi saat momen Nataru. Situasi ini sangat mungkin terjadi meski kapasitas pengunjung di lokasi wisata tetap dibatasi maksimal 75 persen.
Saat ini saja beberapa kawasan wisata sudah mulai ramai dipenuhi pengunjung, apalagi kegiatan belajar mengajar atau sekolah juga sedang libur sampai awal Januari 2022. Salah satunya di Lembang, Bandung barat, Jawa Barat.
Menurut program Fokus Indosiar, Minggu, 19 Desember 2021, kawasan Lembang macet parah sejak Sabtu pagi, 18 Desember 2021. Kabarnya, di kawasan wisata Lembang tidak ada penyekatan maupun penerapan kebijakan ganjil/genap bagi kendaraan yang masuk tempat wisata.
Di dalam kawasan wisata Lembang pun pengunjung terlihat cukup padat, bahkan banyak juga yang berkerumun. Ada juga yang tidak mengenakan masker saat berada di dalam kawasan wisata tersebut. Pihak pengelola melalui petugas mereka berusaha terus mengingatkan para pengunjung agar tetap menerapkan prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Antrean Panjang
Sedangkan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, seperti biasa tetap dipadati pengunjung sehingga menimbulkan kemacetan cukup panjang sejak pintu keluar Tol Ciawi. Meski menerapkan kebijakan ganjil-genap maupun sistem buka-tutup, kawasan Puncak tetap ramai dikunjungi.
Salah satu penyebab kemacetan adalah volume kendaraan biasanya meningkat sampai 40 persen di tiap weekend. Di Jakarta, salah satu destinasi wisata yang selalu ramai adalah Ancol di Jakarta Utara.
Kawasan Ancol juga ramai pengunjung, terutama di Dufan yang sebagian besar wahana permaiannya sudah dibuka kembali. Beberapa wahana permainan bahkan terlihat menimbulkan antrean cukup panjang.
Tak hanya di tempat wisata, stasiun kereta api di kawasan Senen, Jakarta Pusat, juga sudah ramai dipenuhi calon penumpang. Di akkhir pekan lalu, dalam sehari ada sekitar 5600 penumpang yang berangkat dengan 19 kereta di Stasiun Senen. Tujuan utamanya adalah beberapa kota atau daerah di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Begitu pula di Bali. Meski jumlah turis asing masih sangat sedikit, wisatawan domestik semaikin ramai berdatangan ke Bali. Salah satu daerah yang paling banyak dikunjungi adalah Nusa Penida. Saat akhir pekan, ada sekitar 1.000 wisatawan yang menyambangi Nusa Penida.
Advertisement
11 Juta Orang
Kawasan wisata lainnya yang juga hampir selalu ramai di saat liburan atau akhir pekan adalah Pantai Pangandaran di Jawa Barat. Dilansir dari beragam sumber, Pantai Pangandaran sempat penuh dengan pengunjung pada Sabtu pagi, 18 Desember 2021.
Namun menjelang siang hari, situasi sudah lebih lengang karena beberapa pengunjung sudah mulai pulang atau meninggalkan pantai. Selain cuaca sudah mulai panas menyengar, sejumlah petugas termasuk dari TNI dan kepolisian ikut membantu petugas pantai untuk mengingatkan pengjunjung agar selalu menerapkan prokes.
Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, sebanyak 11 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan antar kota saat periode Nataru 2022. Beberapa lokasi seperti rest area tol hingga tempat wisata diperkirakan bakal dipadati pengunjung.
"Rest area dan (tempat) wisata akan jadi yang terbanyak," kata Djoko Setijowarno, seperti dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Minggu, 19 Desember 2021. Djoko mengatakan, mobilitas menggunakan jalan raya selama Nataru akan meningkat seiring tujuan perjalanan ke daerah wisata. Tempat peristirahatan atau rest area diyakini akan menjadi tempat berkumpul pengguna tol yang perlu pengawasan.
Di sisi lain, tempat wisata pun dipercaya akan ramai dikunjungi saat momen Nataru. Situasi ini sangat mungkin terjadi meski kapasitas pengunjung di lokasi wisata tetap dibatasi maksimal 75 persen.