Sukses

6 Fakta Menarik Lebong, Kabupaten Bekas Kawasan Tambang Emas Peninggalan Belanda

Sekitar 70 persen kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat berada di Kabupaten Lebong dengan luas 117 ribu hektare.

Liputan6.com, Jakarta - Lebong adalah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong di Provinsi Bengkulu. Pembentukan kabupaten yang beribu kota di Tubei berdasarkan UU No. 39 Tahun 2003. 

Wilayah Rejang Lebong yang dimekarkan adalah Kecamatan Lebong Utara dan Lebong Selatan. Dari dua kecamatan tersebut, Kabupaten Lebong resmi dibentuk dengan lima kecamatan dan 100 desa. Kecamatan Lebong Utara dibagi atas Lebong Utara, Lebong Atas, dan Lebong Tengah. Sementara, Lebong Selatan dibagi menjadi dua kecamatan, Lebong Selatan dan Rimbo Pengadang.

Produk pertanian menjadi unggulan Lebong terutama yang berasal dari tanaman pangan. Komoditas andalan dari tanaman pangan adalah padi. Sekitar 20.000 tenaga kerja menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lahan persawahan. Dari luas panen sedikitnya 8.000 hektare, diperoleh 33.000 ton gabah kering giling. Selain untuk konsumsi lokal, padi juga dipasarkan ke Curup dan Kota Bengkulu.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Lebong. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Lebong yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

 

1. Kota Tua

Lebong dijuluki Kota Tua di antaranya karena adanya peninggalan penambangan emas dari zaman penjajahan Belanda dan dari bentuk arsitektural bangunan di Kabupaten Lebong. Selain itu, pola tata ruang kota Lebong menunjukan kota tersebut hasil karya peninggalan konsep tata ruang bangsa Belanda.

Beberapa peninggalan tambang emas tua di Kabupaten Lebong sampai saat ini masih difungsikan dan diekplorasi baik secara semi modern atau secara tradisional. Sayangnya, bangunan-bangunan bersejarah seperti di desa Tambang Sawah kini tinggal puing saja.

Kejayaan Kabupaten Lebong sebagai daerah yang memiliki potensi alam dan sumber daya mineral sudah dikenal sejak zaman dahulu. Bukti-bukti kejayaan tersebut sampai sekarang masih terlihat dari sisa-sisa peninggalan tambang emas tua di Lebong. Beberapa tambang emas tersebut sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh masyarakat dan pihak swasta dengan izin dari Pemerintah Kabupaten Lebong.

2. Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat adalah taman nasional terbesar di Sumatra yang memiliki luas wilayah sebesar 13,750 km persegi. Taman nasional ini berlokasi di empat provinsi yaitu Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan Di Bengkulu, sekitar 70 persen kawasan TNKS berada di Kabupaten Lebong dengan luas 117 ribu hektare.

Dalam sejarah pembentukannya, taman nasional ini merupakan penyatuan dari kawasan-kawasan Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat, hutan lindung dan hutan produksi terbatas di sekitarnya yang sangat vital bagi wilayah tersebut.

Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 4000 jenis tumbuhan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae, dengan flora yang langka dan endemik yaitu pinus kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborera), bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldi) dan bunga bangkai (Amorphophallus titanium dan A. decussilvae).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

3. Wisata Air Putih Lebong

Lebong punya sejumlah tempat wisata menarik. Salah satunya adalah Wisata Air Putih Lebong yang termasuk destinasi wisata favorit. Tempat wisata ini berlokasi di Desa Air Putih, Kecamatan Pinang Berlapis, Kabupaten Lebong.

Wisata Air Putih Lebong sebenarnya adalah perpaduan antara air dingin dan air panas yang mengalir ke dalam satu sungai yang sama. Airnya yang dingin dan sangat segar tersebut langsung mengalir dari sumber mata air dari Gunung Semelko. Dari permukaaan air, Anda bisa melihat banyaknya bebatuan yang ukurannya bervariasi memenuhi dasar sungai yang sangat indah dan menyegarkan mata.

Di sekeliling sungai terdapat tanaman hijau yang rindang, mulai dari tumbuhan perdu, semak, hingga pepohonan. Meskipun matahari telah datang, wisatawan tak perlu risau dan takut kepanasan. Di sungai dengan tempat yang sama, Anda juga bisa menikmati air panas. Untuk pinngiran sungai dikelilingi oleh bebatuan besar asli dari pegunungan yang bisa mengeluarkan panas.

4. Pekebunan dan Perikanan

Hasil utama bidang perkebunan, di Lebong adalah nilam. Sekitar 4.000 pekerja menggarap lahan nilam seluas 575 hektare. Dari luas seluruhnya, terdapat tanaman menghasilkan seluas 171 hektare yang memproduksi 16,84 ton nilam. Dengan menggunakan kayu bakar, nilam mengalami proses penyulingan menjadi minyak nilam.

Minyak ini kemudian dipasarkan ke Kota Medan. Perkebunan, terutama kopi dan nilam, berkontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah). Pemkab Lebong tengah mencari cara baru untuk proses penyulingan minyak nilam. Selama ini, masyarakat menyuling secara tradisional dengan bahan bakar kayu.

Di sektor perikanan, komoditi unggulan kabupaten ini adalah ikan mas. Untuk meningkatkan produksi ikan mas, yang merupakan primadona dari perikanan, Pemkab Lebong mengadakan balai benih ikan yang berfungsi sebagai penyedia bibit ikan. Usaha lainnya adalah memelihara jalan untuk memperlancar pengangkutan hasil ikan ke pasar.

3 dari 4 halaman

5. Kuliner khas Lebong

Kabupaten Lebong mempunyai beberapa kuliner khas. Ada Lepek Binti, yaitu makanan tradisional yang tetap dilestarikan oleh masyarakat Bengkulu. Lepek Binti sering dijumpai pada saat bulan suci ramadan atau bulan puasa. Penganan ini terbuat dari tepung ketan, santan, garam, daging yang sudah digiling, lengkuas dan juga daun salam yang kemudian dibungkus dengan daun pisang.

Ada juga Bagar Hiu yang terbuat dari daging ikan hiu. Namun, ikan hiu yang digunakan berjenis punai atau hiu tanduk karena aroma yang dihasilkan dari ikan hiu jenis ini tidak terlalu amis dibandingkan dengan ikan hiu jenis lainnya.  Bagar Hiu juga disajikan dengan jeruk nipis sehingga aroma yang tidak sedap menjadi hilang dan menimbulkan sensasi tersendiri ketika menyantap dagingnya.

Makanan khas lainnya adalah Pendap. Makaman ini terbuat dari beragam bumbu dan dicampur dengan parutan kelapa lalu digabungkan dengan ikan dan direbus sekitar delapan jam. Pendap memiliki cita rasa yang gurih dan pedas. Lalu ada Gulai Kemba’ang yang terbuat dari iga sapi yang diramu dengan berbagai jenis bumbu yang membuatnya terasa gurih.

6. Ritual Petani Lebong

Para petani di Lebong punya sebuah ritual khusus yang hanya digelar di waktu tertentu saja, tidak dilakukan setiap tahun. Salah satunya pada 2017 lalu.

Saat itu mereka menggelar upacara adat Dundang Biniak atau percepatan turun tanam padi musim tanam kedua 2017.  Tujuannya untuk menepis mitos bahwa wilayah tersebut tidak baik jika menanam padi dua kali dalam satu tahun. Sebanyak 450 perwakilan kelompok petani di enam kecamatan se-Kabupaten Lebong secara serentak menyucikan bibit padi yang akan ditanam.

Selanjutnya, para tetua adat Kecamatan Bingin Kuning, Lebong Sakti, Amen, Lebong Utara, Uram Jaya, dan Lebong Tengah, mengasapi dan mencuci bibit padi sebelum disemai. Mitos yang berkembang dan beberapa kali terjadi, setiap memasuki musim tanam kedua, ancaman kegagalan sangat menghantui. Sawah petani akan diserang oleh gerombolan hama tikus tanpa bisa dikendalikan.

4 dari 4 halaman

8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19