Liputan6.com, Jakarta - Tanpa terlewat, tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu setiap tahunnya. Berbagai ucapan akan selebrasi itu pun diungkap tidak sedikit orang, termasuk putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Rabu (22/12/2021), Ayang, begitu sapaan akrabnya, berbagi foto keluarga. Tidak hanya putri sulungnya, Sedah Mirah, dan sang suami, Bobby Nasution, tampak pula ibunda Ayang, Iriana Jokowi, dan ibu mertuanya, Ade Hanifah Siregar.
"Terima kasih untuk ibu dan mama," tulisnya singkat sebagai keterangan foto, lengkap dengan emoji hati. Melihat latar belakangnya, foto tersebut diambil dalam perayaan ulang tahun pertama Sedah Mirah, Agustus 2019 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Di kolom komentar, ucapan hari ibu tidak hanya dialamatkan pada kedua ibu tersebut, namun juga untuk Ayang, yang notabene merupakan ibu dua anak. Salah satunya menulis, "Selamat Hari Ibu, ibu Kahiyang."
Melansir laman resminya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengusung tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju" dalam peringatan Hari Ibu tahun ini. Pesannya, yakni merayakan kemajuan dan keberhasilan para perempuan Indonesia.
"Momen ini sekaligus jadi refleksi bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar perempuan-perempuan Indonesia bisa terus berperan sejajar dengan laki-laki dalam mengisi lini kehidupan," ungkap mereka.
Dalam catatannya, Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 sampai 25 Desember 1928. Tujuannya menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu perhimpunan perempuan Indonesia. Momen tersebut jadi tonggak kebangkitan perempuan Indonesia untuk berdiri sejajar dengan kaum laki-laki.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih dari Sekadar Ucapan
Pada Kongres Perempuan Indonesia III, tanggal 22 Desember ditetapkan jadi Hari Ibu lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Diharapkan dengan adanya Hari Ibu, perempuan Indonesia bangkit bergerak dan terlibat aktif dalam kegiatan organisasi.
Juga, bisa berdemokrasi tanpa membeda-bedakan ras, etnis, suku, maupun agama. Karena itu, peringatan Hari Ibu bukan saja untuk mengucapkan terima kasih atas jasa para ibu.
Lebih dari itu, selebrasi Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat untuk memberikan perhatian. Juga, mengungkap pengakuan akan pentingnya eksistensi wanita dalam berbagai sektor pembangunan.
Advertisement
Pencetus Hari Ibu
Terkait sosok pencetus Hari Ibu, ia adalah Emma Puradiredja. Emma merupakan pimpinan sidang Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung, Jawa Barat.
Menurut berbagai sumber, Emma merupakan sosok yang cukup diperhitungkan dalam merangkul para perempuan agar tetap berdikari dalam membela Indonesia. Sebagai keturunan bangsawan, Emma remaja mengenyam pendidikan yang cukup memadai untuk menyuarakan pergerakan kaum muda di Jawa Barat.
Ia mendirikan Pasundan Istri (PASI), lalu jadi Ketua Kongres Perempuan Indonesia ke-3 di Bandung. Sebagai tokoh pencetus Hari Ibu, nama Emma juga disematkan jadi nama sebuah rumah sakit bersalin di Bandung.
Emma wafat pada 19 April 1976 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Ia dikebumikan pada 20 April 1976 di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung, Jawa Barat.
Infografis Hari Ibu
Advertisement