Sukses

Enchanted, Jelajahi Imajinasi Alam Mimpi Lewat Koleksi Busana K.A.L.A Studio

Dalam koleksi "Enchanted," K.A.L.A Studio kembali menghadirkan material busana ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Enchanted," jenama fesyen lokal, K.A.L.A Studio, merilis koleksi terbaru di pengujung 2021. Visualnya mengajak setiap orang untuk berimajinasi akan alam mimpi. "Sebuah interpretasi dari alam bawah sadar saat terlelap ke dalam buaian bunga tidur," tulis pihaknya dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa, 28 Desember 2021.

Presentasinya menghadirkan potongan-potongan ilusi yang terjadi saat gelombang otak dalam keadaan paling lambat, terangkai sedemikian rupa dalam alur cerita singkat. Tafsiran demi tafsiran pun dihadirkan dalam cuplikan-cuplikan ilusi nan imajinatif.

Potongan busananya terdiri dari tiga print atraktif karya Dvita Mahendra, in-house designer merek tersebut. Ketiganya adalah Eloise, Fleurine, dan Clementine, yang keseluruhannya "berkelana bebas menyelami alam mimpi di sebuah dimensi yang melayang-layang dinamis."

Busana-busana dalam koleksi ini memanfaatkan material katun, voile twill, sateen, rose crepe, dan organza. Itu kemudian dikreasikan dalam Clementine Shirt, Fleurine Shirt, Eloise Scallop Puffy Shirt, Eloise Oversized Shirt, Enchanted Pants, dan Fleurine Sateen Dress.

Hadir pula Enchanted Reversible Outer Dress, busana multifungsi yang dapat dipakai sebagai maxi dress maupun outer. Koleksi ini juga dilengkapi tiga produk berbahan TENCEL Sateen, yaitu Eloise Tencel Dress, Clementine Day Dress, dan Fleu-rine Long Sleeve Shirt.

TENCEL merupakan merek serat khusus tekstil dari Lenzing Group. Kehadirannya membawa semangat revolusioner dalam hal fesyen berkelanjutan, keuntungan fungsionalitas produk, dan kenyamanan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Memilih Busana Secara Bertanggung Jawab

Serat TENCEL yang digunakan dalam koleksi terbaru K.A.L.A Studio merupakan bahan baku benang dan kain yang terbuat dari pulp kayu. Kayu tersebut diklaim berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan, serta bersertifikasi FSC.

Proses pembuatan serat alaminya dilakukan dengan mengubah pulp jadi serat selulosa. Rangkaiannya juga tentang optimalisasi sumber daya dan mengolah kembali sisa pembuangan jadi energi untuk berproduksi kembali.

Mariam Tania, Marketing & Branding Manager for Lenzing Group Asia Tenggara dan Oseania, berkata, "Kami melihat tren sustainable fashion kini tengah jadi sorotan di Indonesia dan mancanegara. Kami sangat antusias dan berharap kolaborasi dengan brand lokal seperti K.A.L.A Studio dapat menginspirasi."

"Juga, membawa semangat baru pada konsumen untuk selalu memilih produk pakaian yang dibuat secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Semoga koleksi terbaru ini bisa jadi jawaban atas kerinduan konsumen terhadap produk yang nyaman dipakai, baik untuk diri mereka dan Bumi kita," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Bukan Kali Pertama

Ini sebenarnya bukan kali pertama lini mode lokal yang berdiri pada 2018 itu memanfaatkan bahan ramah lingkungan dalam koleksi mereka. Dalam koleksi  "How Are You?" yang dirilis Agustus lalu, material serupa juga muncul.

Kala itu, material ramah lingkungan dihadirkan melalui tiga dress tanpa corak. Sementara dalam koleksi Maret tahun ini, "Unity in Diversity," visual koleksinya mengawinkan karya seni sarat makna dengan material berkelanjutan. 

Melalui karya The Mogus Colony oleh seniman instalasi Indonesia, Mulyana, yang menggambarkan keberagaman makhluk, koleksi tersebut mencerminkan arti persatuan dengan segala dinamika dan keselarasan. Karya ini jadi catatan tersendiri dalam perjalanan sepanjang 2020, yakni masyarakat dunia harus beradaptasi dengan berbagai sendi kehidupan akibat pandemi COVID-19.

4 dari 4 halaman

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion