Sukses

Mengolah Energi, Suara, dan Jiwa Band Rock ke Sepatu Produksi Compass

Compass mengekstrak lagu dari Tame Impala ke sebuah data yang akan diolah menjadi sebuah gambar.

Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya kalau lagu-lagu rock-psikedelik dari grup musik Tame Impala hadir dalam bentuk sepatu? Hal ini bisa terwujud berkat kolaborasi mereka dengan brand sepatu Indonesia, Compass.

Usai sukses membawa nama industri kreatif Indonesia ke panggung internasional melalui kolaborasi dengan brand fashion Jepang #FR2, Compass kembali membuat gebrakan di industri kreatif.  Kali ini, mereka menggandeng band Psychedelic Rock ternama dari Australia, Tame Impala dalam proyek terbarunya.

Grup ini terdiri dari lima personel yaitu Kevin Parker, Jay Watson, Dominic Simper, Cam Avery dan Julien Barbagallo. Sebelumnya, Tame Impala pernah berkolaborasi dengan beberapa musisi besar dunia seperti Lady Gaga, Kanye West, The Weeknd, A$AP Rocky, Mark Ronson dan Rihanna.

Dalam kolaborasi bertajuk Artificial Vibration ini, Compass tidak hanya menghadirkan koleksi sepatu dan apparel biasa.  Namun, juga memadukan energi, suara, dan jiwa dari lagu-lagu Tame Impala menjadi sebuah manifestasi musik yang bisa dinikmati para pecinta musik maupun fashion.

"Ide awalnya sederhan saja, bagaimana kita membuat sebuah corak yang mewakili identitas Tame Impala dari suatu angka. Lalu timbul ide dimana kita akan mengekstrak lagu dari Tame Impala ke sebuah data yang akan diolah menjadi sebuah gambar," ungkap Aji Handoko Purbo selaku Creative Director Compass, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

"Energi murni dari Kevin Parker (gitaris dan vokalis Tame Impala) ketika berproses merekam lagu-lagunya, vibrasi dari Kevin Parker yang bisa kita rasakan dari tiap nada yang dia buat," lanjutnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Mewakili Lagu-lagu Tame Impala

Menurut Aji, Artificial Vibration lahir dari dua entitas yang berbeda, yaitu digital dan energi. Konsepnya menceritakan sebuah perjalanan dari lagu-lagu karya Tame Impala yang diekstrak menjadi data digital.

Data yang dihasilkan dari suara ini membentuk pola spektrum visual dan warna yang akhirnya diimplementasikan ke dalam koleksi sepatu yang digolongkan kembali ke dalam tiga artikel:  Ada Spectrum 01 menampilkan visual waveform, Spectrum 02 dengan desain tie dye, dan Spectrum 03 yang memvisualisasikan spectogram.

Tiap desain sepatu disertakan pula detail-detail yang mewakili lagu tersebut, di antaranya terdapat QR code di label sepatu yang membuat kita bisa langsung mendengarkan lagu yang menjadi tema di sepatu tersebut. Ada pula pengaplikasian sol transparan, gambar gelombang suara tersebut adalah hasil rekaman penggalan lirik yang terdapat di sisi sebelah kiri sepatu.

Selain itu, ada kantong tersembunyi di dalam lidah sepatu yang berfungsi untuk menyimpan benda-benda kecil secara rahasia. Tak hanya meluncurkan kolaborasi sepatu, Compass dan Tame Impala juga membuat kolaborasi apparel berupa kaus, kaus lengan panjang, dan kaus kaki yang bertajuk “Listen To Tame Impala”.

3 dari 4 halaman

Energi Murni

Melalui kolaborasi ini, Compass bekerja sama dengan Tokopedia menghadirkan sebuah Mini Konser Tame Impala. Konser daring di Tokopedia Play itu digelar pada 29 Desember 2021. Mereka berharap pesan-pesan yang terdapat dalam proses kreatif kolaborasi Compass/Tame Impala ini diharapkan bisa tersampaikan dengan baik.

Proyek ini juga bisa mendobrak stigma bahwa kolaborasi dengan musik tak hanya tentang logo band atau artwork album saja, tapi dengan sudut pandang yang berbeda. Salah satunya adalah lewat produk sepatu atau sneakers.

"Energi murni si musisi bisa kita nikmati dalam medium lain bukan hanya di musik yang ia rekam saja. Secara harfiah, di setiap langkah yang kita buat bersama produk ini, d isitu juga energi Kevin Parker akan menemani kita selalu," tutup Aji.

4 dari 4 halaman

Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air