Liputan6.com, Jakarta - Dunia penerbangan kembali mendapat ujian saat situasi sepertinya sudah lebih membaik. Kemunculan virus COVID-19 varian Omicron membuat banyak penerbangan dibatalkan di banyak negara. Omicron diyakini membuat penumpang pesawat kemungkinan memiliki risiko dua hingga tiga kali terkena virus tersebut.
Varian omicron sangat mudah menular dan telah menjadi dominan dalam hitungan minggu. Di Amerika Serikat (AS) sekitar lebih dari 70 persen kasus baru terjangkit varian ini. Jika ada pesawat penumpang yang menggunakan filter udara tingkat rumah sakit, hal bisa membuat risiko infeksi jauh lebih rendah di pesawat daripada di tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan.
Melansir Bloomberg, Senin, 3 Januari 2022, dokter dan penasihat medis Asosiasi Transportasi Udara Internasional, David Powell, mengatakan kelas bisnis di pesawat mungkin akan lebih awal dibandingkan kabin ekonomi yang terlalu padat. "Seperti sebelumnya, penumpang harus menghindari kontak tatap muka hingga dengan permukaan yang sering disentuh. Mereka yang duduk berdekatan harus berusaha untuk tidak membuka maskernya pada saat yang bersamaan," tutur Powell.
Advertisement
Baca Juga
"Risiko relatif mungkin meningkat, sama seperti risiko relatif pergi ke supermarket atau naik bus meningkat," lanjutnya. Apa pun risikonya dibandingkan dengan varian Delta, Omicron sendiri harus diasumsikan punya risiko dua sampai tiga kali lebih besar.
Menurut Powell, penumpang sebisa mungkin untuk tidak menyentuh permukaan yang sering tersentuh oleh orang lain. Penumpang juga harus selalu menjaga kebersihan tangan, memakai masker, jaga jarak, hingga cobalah untuk menghindari kontak dengan penumpang lain.
Saat melakukan penerbangan panjang, tentu para penumpang membutuhkan makan dan minum. Bagaimana cara ketika ingin makan tanpa takut tertular virus tersebut?
Sebagai contoh, jika salah satu dari penumpang sedang makan, maka jangan dulu melakukan hal yang sama. Karena ketika keduanya melepaskan masker, tidak ada penghalang antara mulut hingga hidung.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menguatkan Imunitas
Hal tersebut punya risiko yang besar untuk menyebarkan virus atau tertular. Tapi, bukan berarti hal itu mengharuskan Anda untuk takut menaiki pesawat. Salah satu perlindungan terbesar adalah dengan vaksinasi dan menguatkan imunitas tubuh.
Bukan itu saja, masker yang digunakan harus double proteksi atau menggunakan jenis masker yang sudah disarankan oleh badan kesehatan dunia (WHO).Ada penelitian yang mengatakan jika tertular varian Omicron itu berarti kehilangan satu dosis manfaat vaksin.
Jadi, dua dosis melawan Omicron memiliki perlindungan yang sama dengan satu dosis melawan Delta. Keputusan bepergian tetap berada di tangan Anda.
Mau menggunakan transportasi apa pun dalam keadaan seperti ini tentunya Anda dan para penumpang lainnya harus tetap waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Advertisement
Pembatalan Penerbangan
Omicron membuat para pelaku perjalanan terus mengalami pembatalan penerbangan besar-besaran bahkan menyebabkan banyak staf jatuh sakit. Menurut FlightAware, yang melacak penundaan dan pembatalan, terdapat 2.395 pembatalan penerbangan di seluruh dunia pada 27 Desember 2021, 869 diantaranya berdampak pada penerbangan "domestik, dan keluar masuk AS.
Sekitar 6.342 penerbangan telah ditunda di seluruh dunia, 1.602 di antaranya berdampak pada penerbangan AS, dikutip dari laman VOA Indonesia, Maskapai United Airlines membatalkan lebih dari 100 jadwal penerbangan pada malam Natal menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di AS.
Juru bicara maskapai mengatakan mereka akan berusaha memesankan kembali kursi bagi penumpang agar konsumen tetap bisa berlibur. Meski begitu, mereka menyatakan tak bisa menjanjikan pembatalan khusus untuk kota-kota pelanggan. "Cara terbaik untuk mendapatkan tanggal untuk area pelancong adalah dengan melihat situs Flight Aware," kata juru bicara maskapai.
Penerbangan Murah di Terminal 2 Soekarno-Hatta
Advertisement