Sukses

Jalur Pendakian Gunung Sindoro via Kledung Ditutup karena Cuaca Buruk

Penutupan pendakian Gunung Sindoro via Kledung berlaku mulai Senin, 3 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pendakian Gunung Sindoro via Kledung ditutup mulai Senin, 3 Januari 2022. Kabar ini disampaikan melalui surat pengumuman yang dibagikan akun Grasindo (Gabungan Remaja Anak Sindoro) Indonesia.

Penutupan Gunung Sindoro via Kledung tertuang dalam surat pengumuman Nomor: 01/SEK.A.GRSD/SE/PNT/I/2022. Dalam surat pengumuman tertulis penutupan merujuk dari hasil rapat koordinasi Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Sindoro Via Kledung di sekretariat yang bertempat di Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Ditetapkan bahwa pendakian Gunung Sindoro jalur Kledung ditutup mulai tanggal 3 Januari 2022 sampai dengan pemberitahuan selanjutnya dikarenakan kondisi cuaca yang semakin memburuk yang dapat mengancam keselamatan pengunjung," demikian bunyi surat pengumuman itu.

Pengumuman itu menyebutkan, penutupan kegiatan pendakian Gunung Sindoro jalur Kledung ini untuk memulihkan atau merevitalisasi ekosistem di sepanjang jalur pendakian. Langkah tersebut guna menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan ekosistem.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung, Selasa (4/1/2022), Sindoro dan Sumbing adalah dua gunung yang terletak berdekatan, punya bentuk dan tinggi yang nyaris serupa. Tinggi Gunung Sumbing sekitar 3.340 mdpl, sedikit lebih tinggi daripada Sindoro (3.155 mdpl).

Gunung Sindoro berada di sebelah Barat Laut Temanggung dan Timur Laut Wonosobo. Masyarakat setempat menyebut Sindoro-Sumbing sebagai gunung kembar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tentang Sindoro

Aktivitas yang telah berjalan di kawasan Gunung Sindoro dan Sumbing adalah wisata pegunungan. Pendakian Sindoro-Sumbing biasanya dimulai dari kKedung, yang terletak di antara kedua Gunung.

Para pendaki juga dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam di tempat ini. Jalur pendakian yang menantang, ritual setiap malam 1 sura (1 muharam) dan malem selikuran (21 Ramadhan), hamparan perkebunan teh, aneka ladang sayur, deretan pohon pinus, dan jalur berliku-liku di lembah kedua gunung tersebut menjadi daya tarik banyak orang.

Setiap malam 1 sura, ribuan pecinta alam mendaki Sindoro. Gunung ini juga memiliki beberapa keindahan alam, misalnya Telaga Ajaib dan bunga abadi edelwis di puncak gunung.

Sebagaimana Sumbing, Sindoro cocok untuk berkegiatan wisata alam dan petualangan. Pendakian dilakukan melalui Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Selain panorama alam yang indah, pendaki bisa melihat para aktivitas petani di kebun.

3 dari 4 halaman

Potensial

Daerah-daerah di lereng Sumbing-Sindoro potensial dikembangkan sebagai kawasan agro wisata, terutama perkebunan kelengkeng, tembakau, vanila, dan kopi. Kondisi alamnya hampir sama dengan kawasan Gunung Mas, puncak, Bogor.

Gunung yang dipenuhi legenda mengenai kesetiaan pasangan dan epos kepahlawanan tersebut sudah tidak asing lagi bagi para pendaki. Banyak kelompok pecinta alam yang mendaki puncak Sumbing dan Sindoro, terutama pada hari-hari tertentu yang sudah menjadi tradisi.

Dinas perhubungan dan pariwisata Kabupaten Temanggung berusaha terus menggali potensi-potensi wisata, sembari membenahi sarana-prasarana pendukung di kawasan ini. Sektor pariwisata, terutama yang berbasis wisata Gunung, bisa dijadikan salah satu primadona unggulan dalam membangun ekonomi kerakyatan di daerah ini.

4 dari 4 halaman

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah