Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kota di China memulai pemeriksaan darurat virus corona pada makanan impor. Pihaknya memerintahkan pembeli buah untuk dikarantina setelah produk segar dari Asia Tenggara diklaim mengandung virus tersebut.
Meski sedikit bukti bahwa orang dapat tertular COVID-19 dari makanan, lapor SCMP, Kamis (6/1/2022), setidaknya sembilan kota di Provinsi Zhejiang dan Jiangxi telah melaporkan hasil positif virus corona pada buah naga yang diimpor dari Vietnam. Hasil serupa juga ditemukan pada buah lengkeng dari Thailand.
Hal ini menyebabkan penutupan sementara supermarket, serta diterapkan penyaringan dan kontrol lebih ketat di pasar produk yang menjual buah naga, terutama dari Vietnam. Negeri Tirai Bambu memang tengah waspada terhadap wabah virus corona ketika negara-negara lain menghadapi lonjakan kasus harian akibat varian Delta dan Omicron.
Advertisement
Baca Juga
Di sana, penyebarannya mengancam penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing yang akan dimulai bulan depan. Lebih dari seribu penduduk kota Shaoxing di Zhejiang yang memiliki kontak dekat dengan buah naga Vietnam telah diperintahkan untuk dikarantina di rumah, menurut laporan pemerintah setempat.
Warga kota lain yang mengunjungi toko buah yang diduga menjual produk terkontaminasi, atau membeli buah naga impor, juga diminta melapor ke pejabat setempat dan menjalani tes COVID-19. Beberapa pemilik toko buah di Provinsi Zhejiang telah diperintahkan melakukan karantina mandiri dan segel kertas telah ditempelkan ke rumah orang yang baru saja membeli buah naga impor, menurut penduduk setempat.
"Saya takut, saya tidak akan membeli buah apapun sekarang, apalagi buah naga," kata seorang penduduk setempat dari Shaoxing yang tidak mau disebutkan namanya. Ia menjalani tes COVID-19 setelah membeli stroberi dari toko buah yang diduga terkontaminasi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemungkinan Tertular
Benlai.com, e-commerce yang menyediakan makanan segar, mengatakan telah menghapus daftar semua buah naga yang diimpor pada 24 Desember 2021 setelah laporan beberapa buah dari luar negeri dinyatakan terkontaminasi virus corona. Seorang pekerja di toko buah lokal di Shaoxing mengatakan mereka berhenti menyuplai buah naga impor sejak sekitar 20 Desember 2021.
Juga, para pelanggan disebut mulai menanyakan asal buah sebelum membeli. Kota Pingxiang di Provinsi Guangxi, yang berbatasan dengan Vietnam, menghentikan impor buah naga dari tetangganya minggu lalu, menyebabkan harga buah di dalam negeri anjlok.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sangat kecil kemungkinan orang dapat tertular COVID-19 dari makanan atau kemasan makanan. Sementara, mereka menyebut, seseorang dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Meski penularan virus corona melalui buah tidak pernah dilaporkan, para ahli China tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut. Selain itu, makanan beku dan segar yang diimpor biasanya menjalani pengujian ketat sebelum tiba di rak supermarket.
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Impor buah naga Vietnam ke China nyatanya sempat berhenti selama seminggu pada September tahun lalu, setelah virus corona dilaporkan ditemukan pada kemasan dan kotak kardus yang dikirim dari Provinsi Quang Ninh. Januari tahun lalu, penjualan ceri di China juga menurun setelah laporan bahwa beberapa ceri impor dinyatakan positif virus corona.
Selama bertahun-tahun, China telah jadi sasaran ekspor buah utama Vietnam, mengambil hampir 65 persen dari ekspor buahnya dalam empat bulan pertama tahun lalu, menurut data dari Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.
China juga merupakan pasar nomor satu untuk buah naga Vietnam, menyumbang 80 persen dari total ekspor, kata Dang Phuc Nguyen, sekretaris jenderal Asosiasi Sayuran dan Buah Vietnam selama wawancara dengan Bloomberg, September 2021. Buah naga merupakan sepertiga dari ekspor buah dan sayuran Vietnam, yang bernilai 3,27 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tahun lalu, katanya.