Sukses

Ustaz Sebut Bentuk Bungkus Nasi Lemak Sebagai Simbol Illuminati

Karena dianggap "merusak keimanan orang-orang," si ustaz meminta pulik berhenti makan nasi lemak berbentuk segitiga.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ustaz asal Malaysia meminta publik berhenti makan nasi lemak yang dibungkus dalam bentuk segitiga. Pasalnya, bentuk tersebut dinilainya sebagai "simbol illuminati," lapor World of Buzz, Kamis (13/1/2022).

Akun Facebook Hiburan Netizen, baru-baru ini, membagikan tangkapan layar salah satu unggahan Ustaz Harun Jalil. Di sana, ia memperingatkan warga Malaysia agar tidak makan nasi lemak bungkus segitiga.

"Ide siapa bikin nasi lemak (berbentuk) segitiga? Pikirkan tentang itu," tulisnya. Ia kemudian menghubungkan bungkus nasi lemak segitiga yang biasanya menggunakan daun pisang ini dengan illuminati, sambil mengklaim bahwa itu adalah konspirasi Yahudi untuk merusak iman orang-orang.

Unggahan itu kemudian mendapat beragam tanggapan, dengan kebanyakan menuliskan pendapat ustaz itu sebagai "terlalu mengada-ada." "Cara mengemas nasi lemak ini sudah ada selama berabad-abad, hidangan nasi pokok kami bukan resep dari Barat. Jangan picik. Keyakinan kami tetap pada (Tuhan) Yang Maha Esa," komentar seorang pengguna.

"Bahkan kemasan nasi lemak pun jadi isu. Sudah jelas pikirannya sedang ngawur," sambung yang lain, sementara ada pula yang menuliskan, "Makan saja. Ini tidak ada hubungannya dengan orang-orang Yahudi."

Yang lain berkomentar, "Bentuk nasi lemak tidak ada hubungannya dengan iman." Mengingat banyak orang Malaysia yang kurang mampu menjual nasi lemak dengan "bungkus segitiga" sebagai sumber pendapatan, ada juga yang meminta "tidak menghiraukan ucapan si ustaz dan membiarkan orang menikmati makanan favorit mereka."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Cerita Penjual Nasi Lemak yang Sempat Viral

Nasi lemak memang makanan yang bisa dijumpai dengan mudah di Malaysia, dijual mulai dari pedagang kaki lima, sampai restoran. Awal pandemi COVID-19, cerita seorang wanita menjual nasi lemak untuk bertahan hidup tanpa mengemis sempat viral.

Kisah ini dibagikan pemilik akun Twitter @RoobGanesan. Dalam kicauan itu, ia mengatakan sering melihat perempuan yang ia sebut sebagai "aunty" (tante) ini mendirikan warung kecil di pinggir jalan hanya dengan meja seadanya.

"Saya membeli 10 porsi (nasi lemak) untuk saya bagikan ke staf saya. Sambil ia melayani, saya mengajaknya mengobrol. Ternyata, ia juga penderita kanker yang hidupnya terpengaruh periode MCO (pengetatan aturan akibat pandemi di Malaysia)," tulisnya.

Bersimpati dengan nasib wanita tersebut, Ganesan kemudian membantunya menemukan sumber pendapatan baru. Ia merekomendasikan pekerjaan mengupas bawang di sebuah restoran milik temannya.

3 dari 4 halaman

Jadi Sorotan

Mendengar ajakan tersebut, wanita ini sangat senang dan berterima kasih. Dalam cuitan lainnya, Ganesan mengingatkan pada semua orang bahwa terkadang mereka yang hidup di garis kemiskinan justru tidak mencari bantuan.

Namun, mereka lebih ingin berusaha sendiri mencari nafkah dengan kemampuannya. "Bantuan tidak selalu sama dengan uang. Bantuan bisa datang dari berbagai cara selama kalian tulus menawarkannya," lanjutnya.

Cuitan Ganesan sempat viral, menunjukkan bagaimana momen kebaikan benar-benar dapat mengubah hidup seseorang jadi lebih baik. Banyak warganet yang memuji inisiatifnya, sambil menunjukkan dukungan untuk wanita tersebut.

4 dari 4 halaman

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19