Liputan6.com, Jakarta - Gempa magnitudo 6,7 mengguncang Banten, Jumat sore, 14 Januari 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, lokasi gempa berada di koordinat 7.01 LS, 105.26 BT atau 52 km barat daya Sumur, Banten.
Guncangan itu dilaporkan mengakibatkan sejumlah bangunan di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengalami kerusakan, kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) Balai TNUK Dudi Mulyadi, mengutip Antara, Sabtu (15/1/2022). "Terutama atap genting, juga tembok retak-retak dan roboh," katanya.
Yang mengalami kerusakan, sambung Dudi, adalah beberapa bangunan pusat ECO edu tourism. Ia berkata, "Terkondisikan rusak berat di mana atap genting berjatuhan dan plafon hancur. Begitu pula kantor seksi PTNW II atap gentingnya berjatuhan."
Advertisement
Baca Juga
Sementara petugas di Pulau Panaitan, Pulau Peucang, dan Cibunar di Semenanjung Ujung Kulon telah terhubung melalui telepon dan aplikasi pesan, dilaporkan berada dalam kondisi baik. Pihaknya telah mengimbau para petugas untuk terus waspada akan potensi gempa susulan.
Petugas di Pulau Panaitan dan Peucang akan dievakuasi hari ini sambil pergantian sif kerja untuk 15--30 Januari 2022. Kanal News Liputan6.com melaporkan, enam kali gempa Banten, yang pusatnya masih berada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, terdeteksi hari ini.
Gempa pertama kali terjadi pukul 03.34 WIB berkekuatan magnitudo 4,7. Kemudian pukul 04.09 WIB berkekuatan magnitudo 2,7. Berlanjut pukul 07.20 WIB berkekuatan magnitudo 3,3. Disambung pukul 07.41 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,4. Diteruskan pukul 07.56 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,0. Lalu, pukul 09.24 WIB berkekuatan magnitudo 4,0.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akomodasi Wisatawan
Selain Kecamatan Sumur, Kabupaten Lebak juga diguncang gempa berkekuatan magnitudo 3,4 pukul 05.59 WIB. Lokasinya ada di 6.91 LS - 105.35 BT atau berada di 107 km barat daya Lebak, di kedalaman 20 km. Informasi kegempaan dan peringatan dini ini dilihat melalui akun resmi Instagram @bmkgwilayah2.
Saat gempa terjadi, warga Cimanggu dan Sumur sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun tak berlangsung lama, masyarakat kini sudah kembali beraktivitas kembali.
Ketua Pokdarwis Sumur, Hudan Zul, mengatakan bahwa sejumlah lokasi penginapan wisatawan di Sumur dan Cimanggu, dari vila hingga home stay, tidak ada yang rusak berat. Ia menyebut, hanya genteng saja yang jatuh.
Advertisement
Wisawatan Batal Berkunjung
Akibat gempa Banten, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke TNUK. "Kayak di tempat saya saja. Tadinya sudah ada sembilan orang yang booking, sekarang cancel. Pas gempa, sudah ada yang masuk (vila), keluar lagi, batal," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro menyampaikan, terdapat 738 unit rumah warga yang rusak akibat gempa Banten. "Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah, " katanya.
Bangunan rumah yang rusak tersebar di 113 di 27 kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Kondisi terparah ada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.
Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik
Advertisement