Liputan6.com, Jakarta - Angpau tak bisa dilepaskan dari tradisi Imlek. Angpau berasal dari kata "ang pow" atau "amplop merah" yang umumnya berisi uang.
Secara historis, ada beberapa cerita mengenai angpao atau angpau ini. Melansir dari laman fengshuiweb.co.uk, Rabu, 19 Januari 2022, sejarah angpau sudah ada sejak Dinasti Song (960-1279) di China.
Advertisement
Baca Juga
Cerita berawal dari iblis besar yang meneror sebuah desa. Banyak orang telah mencoba, tetapi tidak ada seorang pun di desa yang mampu mengalahkan iblis itu.
Tiba-tiba, seorang anak yatim piatu masuk bersenjatakan pedang ajaib yang diwarisi dari nenek moyang ikut melawan iblis. Akhirnya, anak tersebut berhasil membunuhnya. Kedamaian akhirnya dipulihkan dan para tetua menghadiahi pemuda pemberani itu dengan amplop merah.
Versi lain mengatakan, selama Dinasti Qin, orangtua akan memasang koin dengan benang merah yang disebut "yā suì qián". Kata tersebut bermakna "uang untuk menghindari usia tua."
Keyakinannya adalah bahwa penerima akan dilindungi dari penyakit dan kematian serta mencegah penuaan. Ketika keberadaan mesin cetak mulai meluas, "qian Yasui" diganti dengan amplop kertas merah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumlah Uang
Berapa banyak uang yang diberikan tergantung pada situasi keuangan dan hubungan seseorang dengan penerima. Praktik yang biasa dilakukan adalah bahwa setiap tahun, anak yang lebih besar dapat mengharapkan lebih banyak uang.
Jumlah yang terkandung harus dalam bilangan genap. Bilangan genap dianggap membawa keberuntungan. Seseorang tidak boleh memberikan angpao dalam jumlah ganjil, karena dianggap akan membawa sial.
Seseorang juga harus menghindari angka empat seperti 4, 14, 41, 46 dan lain-lain. Namun, menerima satu koin China i-Ching dalam amplop merah dianggap sangat beruntung.
Memberi bingkisan merah kepada karyawan, sebagai hadiah atau bonus, sebelum Tahun Baru Imlek juga lazim dilakukan. Hal itu diyakini bahwa gerakan itu akan mengembalikan keberuntungan bagi perusahaan.
Advertisement
Warna Amplop
Secara umum, seseorang tidak diperkenankan memberikan uang dalam amplop putih saat Imlek. Orang China biasanya menggunakan amplop putih untuk memberikan sumbangan kepada keluarga yang meninggal atau untuk uang duka.
Jadi, jika seseorang pernah berurusan dengan klien China, harap berpikir dua kali sebelum menyerahkan biaya tersebut kepada mereka dalam amplop putih karena ini bisa menyinggung perasaan. Pada 2018, perusahaan minyak di Malaysia, merancang dan membagikan angpau putih dan kemudian meminta maaf atas kesalahan tersebut dan mendesain ulang amplop dengan warna merah.
Namun, jika Anda tinggal di Korea Selatan, warna amplop angpau tradisional adalah putih dan bukan merah. Di bagian belakang amplop tertulis nama penerimanya.
Sejarah Imlek di Indonesia
Advertisement