Liputan6.com, Jakarta - Hermes melayangkan gugatan kepada seorang seniman karena menciptakan tas Birkin menjadi produk NFT. Birkin menjadi salah satu produk populer dari rumah mode asal Prancis tersebut yang bernilai fantastis.
Dilansir dari Page Six, Minggu (23/1/2022), seniman bernama Mason Rothschild itu menghadirkan sebuah lini digital, MetaBirkins. Hermes mengajukan gugatan terhadap Rothschild di Pengadilan Distrik Selatan New York. Hermes menyebut kreator itu "spekulator digital yang ingin cepat kaya." Sementara, Rothschild telah menjual NFT atau non-fungible token, sejenis karya seni yang hidup di ruang digital tas Birkin yang dilapisi bulu.
Advertisement
Baca Juga
Pada Desember lalu, kreator ini menjual satu NFT tas Birkin seharga 42 ribu dolar AS atau setara Rp601 juta, lapor Business of Fashion. Tas Birkin di dunia nyata dapat dijual mulai dari 9 ribu dolar AS (Rp128 juta) ke atas.
Birkin "Himalaya Niloticus Crocodile Diamond" terjual lebih dari 400 ribu dolar AS (Rp5,7 miliar) melalui rumah lelang Christie's di Hong Kong pada 2017. Pada 2012, merek tersebut hanya merilis tiga Birkin "Sac Bijou", dengan harga masing-masing sekitar 2 juta dolar AS (Rp28,6 miliar).
Dalam gugatan yang diajukan pekan lalu, Hermes menyatakan Rothschild "hanya menjiplak merek dagang Birkin Hermes yang terkenal dengan menambahkan awalan generik 'meta'". "Tak ada keraguan bahwa keberhasilan ini muncul dari penggunaan merek dagang terkenal Hermes yang membingungkan dan dilutif," lanjut gugatan itu.
Hermes juga mengklaim Rothschild, "berusaha untuk mengebalkan dirinya dari konsekuensi hukum dari perampasan merek dagang terkenal Hermes dengan menyatakan bahwa ia semata-mata seorang seniman." Gugatan itu menambahkan, "Meskipun gambar digital yang terhubung ke NFT mungkin mencerminkan beberapa kreativitas artistik, seperti t-shirt atau kartu ucapan mungkin mencerminkan beberapa kreativitas artistik, gelar 'seniman' tidak memberikan lisensi untuk digunakan."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Seniman Keberatan
Rothschild tidak setuju dan membandingkan penggunaan Birkinnya dengan penggunaan kaleng sup Campbell yang terkenal oleh Andy Warhol. "Klaim Hermes tidak berdasar," kata Rothschild dalam sebuah pernyataan di Instagram.
"Saya tidak membuat atau menjual tas Birkin palsu. Saya telah membuat karya seni ... Amandemen Pertama memberi saya hak untuk membuat dan menjual karya seni yang menggambarkan tas Birkin, seperti halnya memberi Andy Warhol hak untuk membuat dan menjual karya seni yang menggambarkan kaleng sup Campbell," lanjut seniman itu.
"Saya tidak akan terintimidasi," tambah Rothschild. NFT tas Birkin tersebut masih dijual di platform Rarible.
Advertisement
Laris Manis
Dilansir dari Daily Mail, Rothschild telah membagikan gambar seni Birkin digitalnya di Instagram sejak November 2021. Karya-karya tersebut menunjukkan rendering digital tas Birkin yang tidak ada dalam kehidupan nyata.
Masing-masing memiliki bentuk tas ikonik Hermes, tidak ada desain yang benar-benar ada. Satu 'MetaBirkin' dari Desember dibuat dalam warna hijau berbulu halus dengan topi Santa agar terlihat seperti Grinch.
Beberapa lainnya menampilkan bulu dalam pola warna-warni, sementara dia juga membuat satu bulu yang tampak tertutup bahan perekat dan yang lainnya dengan pita pisang. Pada Mei, dia menjual NFT seharga 23 ribu dolar AS (Rp329 juta), dan pada Desember, dijual kembali seharga 10 Ethereun, atau 42 ribu dolar AS (Rp601 juta),' seperti dilansir The Fashion Law.
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Advertisement