Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya makanan utama, camilan juga berkontribusi besar terhadap total asupan gizi harian anak. Kebiasaan ini memengaruhi pembentukan energi dan zat gizinya, yakni antara 10 persen sampai 25 persen.
Selain itu, ngemil juga merupakan proses perkenalan anak dengan beragam jenis makanan. Namun, ketika camilannya kurang memenuhi syarat keamanan, dari cara pembuatan, bahan baku, hingga penggunaan zat pewarna, sajian ini justru dapat berbahaya.
Karena itu, keluarga berperan sangat penting dalam memperkenalkan jenis camilan yang sehat dan aman pada anak. Pasal, pilihan ini nantinya akan berpengaruh terhadap pola makan anak.
Advertisement
Baca Juga
Nutrisionis Widya Fadila M.KM, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini, memaparkan bahwa ngemil adalah upaya pemenuhan nutrisi yang baik untuk anak, orang dewasa, maupun lansia. Ia pun memberikan tips terkait memilih camilan yang aman untuk anak dan keluarga.
Pertama, pastikan bahan bakunya terbuat dari bahan-bahan alami. Kedua, pastikan zat-zat pendukung yang terdapat dalam camilan tersebut tidak mengandung zat-zat buatan. Terakhir, perhatikan kombinasi nutrisi dari camilan tersebut.
Direkomendasikan pula untuk menyeimbangkan menu camilan dengan memiliki lebih dari satu makronutrien, yang terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Misalnya, bisa mengkonsumsi kombinasi kacang-kacangan, yang mengandung protein dan lemak, dengan umbi sebagai sumber karbohidrat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengembalikan Suasana Hati
Bisa juga mengonsumsi karbohidrat dari singkong dengan protein dari telur maupun keju dalam satu jenis camilan. Yang paling penting, camilan itu baik untuk tubuh selama dikonsumsi dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Camilan biasanya mengandung karbohidrat, namun jika memungkinkan, pilih camilan yang gluten free. Selain berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu, produk camilan yang gluten-free baik untuk mengatur berat badan, serta sumber energi.
Kemudian, apabila camilan mengandung olahan tinggi protein, seperti keju, telur, atau yogurt, pastikan menggunakan bahan asli, bukan hanya perasa saja. Pasalnya, bahan perasa tidak memberi manfaat nutrisi seperti bahan aslinya.
Kemudian, hindari atau kurangi camilan yang mengandung pemanis buatan maupun MSG. Dari sisi manfaat, ngemil dalam porsi kecil beberapa kali dalam sehari membantu menjaga metabolisme tubuh dan gula darah, menghambat rangsangan lapar berlebihan, serta mencegah metabolisme tubuh melambat.
Camilan juga bisa memberi rasa bahagia karena meningkatkan hormon serotonin yang dapat mengembalikan suasana hati. Mengingat segudang manfaat itu, Telur Gabus Kata Oma berinisiasi meluncurkan kampanye #BenarBenarAsliAlami.
Advertisement
Ikut, Yuk!
Founder-nya, Furiyanti, mengatakan, "Kampanye ini merupakan gerakan edukasi bagi para ibu dalam memilih camilan yang alami dan aman bagi keluarga. Sebagai brand yang memiliki perhatian terhadap ibu dan keluarga, Telur Gabus Kata Oma menganggap seorang ibu memiliki peran penting dalam memilih camilan yang aman, serta terbaik bagi anak dan keluarga."
Salah satu program implementasi kampanye itu adalah Mammamia #HappyMomHappyFam yang berkolaborasi dengan komunitas ibu se-Indonesia. Agendanya berupa workshop/talkshow/webinar dengan tema seputar pangan aman dan alami, parenting, gaya hidup, entrepreneurship, serta entertainment
Program ini mengundang komunitas para ibu dengan target umur 28 sampai 40 tahun mendaftar melalui Instagram Kata Oma dan setiap bulannya akan terpilih satu komunitas yang diakomodasi secara gratis dalam penyelenggaraan program Mammamia.
Program yang akan berjalan sepanjang 2022 ini diharapkan dapat jadi jawaban atas solusi masalah-masalah ibu dan edukasi terkait camilan aman dan alami, sehingga bisa semakin bijak mengambil keputusan untuk keluarga.
Infografis Tampilan Kekinian Camilan Tradisional
Advertisement