Liputan6.com, Jakarta - Isi ceramah Oki Setiana Dewi menuai banyak kritik. Pasalnya, isi ceramah tersebut dinilai menormalkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Video ceramah tersebut sebenarnya sudah diunggah pada di kanal YouTube pada 20 Maret 2019. Namun, video tersebut baru tersiar beberapa hari lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video berdurasi empat menit dan empat detik itu berjudul Tingkat Tertinggi Akhlak Istri. Isinya tentang perempuan yang menutup-nutupi kondisi rumah tangganya, meski terjadi kekerasan.
"Membicarakan aib orang lain atau aib suami sendiri, buat apa tema-teman sekalian," kata Oki. Ia kemudian mencontohkan tentang kisah nyata yang terjadi di Jeddah, Arab Saudi.
"Ada sebuah kisah nyata di Jeddah. Suami istri sedang bertengkar. Suaminya marah besar kepada sang istri, dipukullah wajah istri," ungkap Oki.
Menurut Oki Setiana Dewi, kemudian istrinya menangis. Tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi. Ketika sang istrinya membuka pintu dalam keadaan sembap, ternyata yang datang ibunya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suami Deg-Degan
Suaminya deg-degan karena mengetahui yang datang ibu mertuanya."Ya Allah istriku ini pasti ngadu ini sama mertuaku ini nih, bahwa tadi baru dipukul," kata sang suami, seperti diungkapkan Oki.
"Anakku, matamu sembap menangis, kenapa?" tanya ibunya. Istri lelaki itu mengatakan bahwa kepada ibu dan ayahnya bahwa ia rindu ingin bertemu.
"Aku nangis itu karena rindu pada ibu dan ayah. Ternyata Allah langsung menjawab doaku, dan kau semakin terharu.. Aku nangis itu karena rindu sama ibu," jawabnya.
Advertisement
Suami Luluh Hatinya
Dalam hati sang suami, "Ya Allah istriku. Istriku padahal bisa saja mengadu pada ibunya. Aku baru saja memukul istriku. Terjadi KDRT."
Namun, sang istri tidak melakukannya. Ia tidak mengadu perlakuan suaminya kepada ibunya. Suami tersebut menjadi luluh hatinya,
"Istriku itu masya Allah," puji sang suami, seperti ditirukan Oki.
Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia.
Advertisement