Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan internasional di Bali telah dibuka bagi wisatawan asing mulai Jumat, 4 Februari 2022. Penyambutan ini turut dibarengi dengan program warm up vacation.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pihaknya terus meningkatkan kualitas program ini untuk menyambut wisatawan asing dengan penerbangan langsung ke Bali. Lantas, apa itu warm up vacation?
Program ini adalah inovasi yang dirancang secara khusus untuk wisatawan atau pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble. Program ini memungkinkan wisatawan tidak terbatas hanya di kamar, tetapi dapat menjalankan beragam aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan oleh pengelola hotel.
Advertisement
Baca Juga
Warm up vacation bertujuan untuk wisatawan asing tak merasa menjalani karantina di Bali, namun lebih merasa tengah pemanasan persiapan liburan di Bali. Program warm up vacation diklaim mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf, Nia Niscaya menyampaikan paket Bali warm up vacation berbeda dengan paket karantina. Perbedaannya, wisatawan asing tetap dapat menikmati fasilitas di area hotel yang menerapkan sistem bubble atau bukan karantina di kamar.
Pelayanan hotel yang diberi pada wisatawan asing tak terbatas hanya di kamar. Para wisatawan yang mengikuti program ini bisa juga berkegiatan di fasilitas hotel, seperti kolam renang, tempat gym, dining room, hingga menikmati indahnya pantai dalam area bubble di Bali.
"Program warm up vacation ini dilakukan di hotel yang telah menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin," terang Nia.
Saat ini baru lima dari 66 hotel karantina rekomendasi Satgas Covid-19 per 2 Februari 2022. Kelima hotel itu adalah Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemungkinan Bertambah
Sebanyak 61 hotel yang masuk daftar hotel karantina rekomendasi Satgas Covid-19 masih menjalankan program karantina biasa. Sementara, 19 hotel lainnya mengajukan untuk menjadi hotel sistem bubble dan masih perlu diverifikasi kesiapannya.
"Ke depan, jumlah hotel karantina sistem bubble ini akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil verifikasi lapangan," kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar.
Penambahan itu bertujuan agar wisatawan memiliki variasi opsi sesuai selera. Kurleni juga menyebut paket warm up vacation merupakan pilihan bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Mereka yang tak ingin mengikuti program tersebut, tersedia opsi karantina mandiri, yakni sistem karantina biasa seperti yang diterapkan di Jakarta dan daerah lainnya yang tidak di area bubble.
"Di hotel karantina yang tidak menerapkan sistem bubble, PPLN hanya dibolehkan beraktivitas di dalam kamar atau villa saja, tidak boleh keluar. Namun uniknya, di Bali terdapat pilihan hotel karantina yang menawarkan villa dengan kolam renang pribadi, sehingga PPLN dapat merasakan suasana yang lebih menyenangkan dibandingkan karantina di daerah lain. Saat ini, hotel karantina biasa ini berjumlah 61 hotel, dengan lebih dari 3.400 kamar," tambahnya.
Advertisement
Pengajuan E-visa Dipermudah
Nia menjelaskan pengajuan E-visa yang berkunjung ke Indonesia juga turut dipermudah guna mendukung program Bali warm up vacation ini. Wisatawan dapat langsung cek regulasinya di Kemenkumham untuk pengajuan dan permohonan E-visa tersebut.
"Selain itu, pihak imigrasi juga menyediakan hotline bagi agen perjalanan yang mengurus E-visa untuk wisata. Atau untuk informasi lebih lanjut bisa mengakses https://visa-online.imigrasi.go.id/" kata Nia.
Salah seorang wisman asal Jepang yang mengikuti program Bali warm up vacation di Hotel Grand Hyatt Bali, Naomi, menyebut program ini menarik. Ia mengatakan bisa menikmati fasilitas yang ada di hotel di luar kamar, seperti staycation yang menjadi salah satu opsi wisatawan sejak pandemi.
"Sejauh ini saya puas dengan paket dan fasilitas yang disediakan dalam skema bubble ini. Hari ini, saya menerima pesan elektronik dari jurnalis Jepang di Tokyo, dia mengatakan tertarik untuk menggali lebih jauh mengenai ide Bali warming up vacation ini," kata Naomi.
Infografis Prosedur dan Tahapan Kedatangan Wisman di Bandara Bali
Advertisement