Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Ara menyimpan kekayaan alam yang cantik nan eksotik. Desa ini berada di di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Rabu, 9 Februari 2022, Desa Wisata Ara juga memesona dengan beragam budaya dan kearifan lokal. Untuk potensi wisata, desa ini terkenal dengan sederet destinasi yang wajib dikunjungi.
Advertisement
Baca Juga
Desa Wisata Ara adalah rumah bagi objek wisata seperti Tebing Apparalang, Pantai Mandala Ria, dan Gua Passohara. Di Tebing Apparalang, wisatawan dapat berenang, snorkeling, bahkan terjun dari tebing dan mendarat di laut.
Pantai Mandala Ria dengan gradasi warna air laut yang tak kalah indah juga dapat menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Di sini, wisatawan dapat berenang hingga melihat pembuatan kapal pinisi.
Berlanjut ke Gua Passohara yang memiliki panjang sekitar 100 meter. Jalurnya terbilang menantang karena cukup terjal saat menuju rongga gua dan masuk ke aliran danau.
Selain itu, desa wisata ini juga memiliki Pantai Apparalang dengan terumbu karang dan biota laut lain yang masih amat lestari. Selain sebagai tempat wisata, Apparalang juga punya potensi sebagai Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup. Kelestarian hutan di sekitar pantai, termasuk flora dan faunanya, masih terjaga dengan baik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alam Desa Ara
Secara geologi, Desa Wisata Ara memiliki karakteristik yang sangat unik. Pada bagian timur berjejer batu cadas atau tebing batu yang kokoh.
Tersuguh pula panorama hamparan hutan adat yang dipelihara secara turun temurun. Sebelah barat desa ini bertopografi terjal dengan embusan angin pantai.
Dari segi budaya dan kearifan lokal, Desa Wisata Ara adalah rumah bagi perajin kapal pinisi. Selain itu, warga setempat juga membuat Seni Ukir Anjong dan Teba, Seni Tari Salonreng Ara, Assiusiri Kesenian Gong, Gendang (tunrung gandrang), Kelong, dan Doangang.
Advertisement
Perahu Pinisi
Wisatawan dapat membeli miniatur perahu pinisi di desa ini. Miniatur yang dijual mulai Rp50 ribu ini dapat dijadikan koleksi pribadi atau buah tangan bagi orang-orang terdekat.
Desa ini juga dikenal sebagai Butta Panrita Lopi (Ahli Pembuat Perahu Pinisi) yang telah diakui UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 7 Desember 2017. Keahlian pembuatan perahu pinisi diwariskan secara turun temurun.
Desa ini juga memiliki ragam kuliner, seperti camilan lokal bernama Dumpi. Kue ini artinya kue merah yang berbahan baku sederhana, yakni beras ketan yang dicampur bersama gula merah.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement