Sukses

Cerita Alumni Purwadhika yang Berani Tinggalkan Pekerjaan Stabilnya Demi Mengejar Karier Lain

Apa yang membuat Vincent memantapkan diri untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya demi meraih karir lainnya?

Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari salah satu mata kuliah tentang pemrograman yang didapatkannya ketika kuliah di jurusan Teknik Elektro, membuat Vincent, salah satu alumni Purwadhika dari program Job Connector Full Stack Web Development sejak itu menemukan ketertarikan dengan pekerjaan di dunia coding.

Hal itu bahkan membuatnya memantapkan diri untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya demi meraih karir yang sesuai dengan passionnya di dunia coding yang sempat Ia kubur sebelumnya. Meskipun kini akhirnya Vincent berhasil meraih karir impiannya sebagai seorang Associate Software Engineer di Bithealth, Vincent mengaku bahwa perjuangannya untuk sampai di titik ini bukanlah hal yang mudah, ada berbagai proses yang Ia sendiri alami, hingga akhirnya memutuskan untuk shifting career.

“Seiring berjalannya waktu itu di elektro itu kan ada pelajaran basic coding gitu, dan di situ aku mulai ngerasa ternyata coding itu asik juga, cuman karena ada stigma kalau udah kuliah tentang elektro, ya kita harus fokusnya ke elektro aja, nah dari situ yaudahlah kayak di kubur aja impian buat belajar coding, anggep cuman sekedar mata kuliah aja kan coding itu,” terang Vincent.

Namun kendati berniat untuk dipendam, Ketertarikan Vincent terhadap coding pun terus muncul, hal ini dapat dilihat dari tempat magang yang dipilih oleh Vincent selama semester 5, ternyata merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan chip kartu, dimana di situ.

Ia sedikit banyak belajar bahasa pemrograman C Sharp, dan merasa tertantang untuk belajar lebih lanjut tentang coding, namun kembali mengurungkan niatnya demi fokus pada perkuliahannya di Teknik Elektro. Bahkan dalam tugas akhir kuliahnya pada saat itu juga berhubungan dengan coding yaitu membuat aplikasi Android sebagai tugas akhirnya.

Vincent juga menambahkan “Setelah lulus dan mulai cari kerja, tentunya cari pekerjaan yang berhubungan dengan bidang Teknik Elektro dan akhirnya aku masuk MT (Management Trainee) selama hampir 1 tahun.

Sampai akhirnya rasa suka sama coding itu di muncul lagi, di tambah di satu sisi juga orang tua mulai kangen. Kuliah di Yogya 4 tahun, terus lanjut kerja di Riau waktu itu, orang tuaku bilang “Udahlah nggak usah kerja jauh-jauh jabotabek aja supaya kita sering ketemu” dari situ secara realistis aku menyadari potensi kerja sebagai Teknik Elektro di Jabodetabek itu nggak terlalu banyak.”

Vincent akhirnya berkesempatan untuk interview sebagai Android developer, tapi dalam interview tersebut Vincent menyadari bahwa skill yang Ia miliki masih jauh dari requirement-nya, dan membuatnya merasa tidak percaya diri, meskipun selama kuliah Ia sempat belajar coding.

“Akhirnya aku memutuskan untuk pilih daftar Purwadhika. Pertama dari segi budget, aku sanggupnya segitu, terus juga melihat dari berapa lama purwadhika di bidang pendidikan itu bergerak, karena aku lihat juga lama banget nih, pasti kredibilitasnya bisa terjaga gitu. akhirnya aku putuskan untuk masuk Purwadhika dan resign dari tempat kerja yang lama dengan pemikiran, dan move on dari dunia Teknik Elektro karena aku bener-bener dari awal suka sama coding.”

Meskipun mengaku sedikit kesulitan di awal ketika mulai lagi belajar coding Vincent membagikan perasaannya saat itu katanya, “apa yang dipelajari di Purwadhika ini juga sebenarnya sangat relevan dengan dunia kerja, karena setelah lulus dari Purwadhika teman-temanku yang IT juga bilang "oh kamu udah belajar ini di Purwadhika?", "oh kamu belajar ini?"

Ternyata yang dipelajari itu benar-benar kepake gitu, kayak contohnya Framework, Framework react, itu react salah satu framework front end yang paling pakai saat ini. terus dari backend kita di ajarin juga nodeJS, untuk mobile-nya sendiri juga sempet dapet dari Purwadhika gitu. Sampai akhirnya aku masuk ke proses cari kerja lagi, dimana kali ini aku berhasil dapat kerja yang sesuai dengan skill aku, berbekal dari Purwadhika, dan tentunya dengan rasa kepercayaan diri.” ujar Vincent.

 

2 dari 3 halaman

Jadi Solusi

Terlebih lagi Vincent membagikan bahwa Ia sangat suka dengan pekerjaannya sekarang, dimana selain karena pekerjaannya berada di industri IT, memiliki rekan kerja yang sangat suportif dan terus mendukungnya untuk bertumbuh menjadi poin plus baginya.

Ia juga mengaku bangga menjadi bagian dari Bithealth, “Yang aku banggain dari kerja di sini adalah core value dari Bithealth itu sendiri, yaitu gak hanya untuk memberikan impact untuk individu tapi juga ke masyarakat luas, karena dunia kesehatan ini kan, 2 tahun belakang ini menjadi ujung tombak perindustrian di Indonesia kan ya, semua butuh tenaga kesehatan, semua butuh industri ini gitu dan dengan adanya aku kerja di sini, aku juga bisa membantu pergerakan dunia medis dari segi IT-nya. “

Program Job Connector sendiri merupakan program full time training berdurasi 12-14 minggu dimana para siswa akan belajar secara intensif untuk bisa meraih karir sebagai Digital Marketer, Full Stack Web Developer, UI/UX Designer, dan Data Scientists.

Program ini bisa menjadi solusi untuk membantu mereka yang ingin memulai karir di dunia digital dan juga membantu perusahaan-perusahaan hiring partner mendapatkan talenta digital yang berkualitas.

Dilansir dari laman resmi milik Purwadhika, saat ini bersama dengan Bithealth, Purwadhika memiliki program beasiswa 100% untuk 3 orang terpilih, khusus untuk program Job Connector Full Stack Web Development dengan metode belajar Livestream, dimana nantinya setelah dinyatakan lulus, peserta yang terpilih tersebut akan langsung dikontrak untuk bekerja di Bithealth. Pendaftaran beasiswa akan dibuka dari 1 Maret - 25 April 2022, selengkapnya terkait tahapan, syarat dan ketentuan program dapat di lihat di sini

Tidak hanya Vincent, melalui program Job Connector di Purwadhika, para Alumni program ini telah berhasil untuk meraih karir baru mereka sebagai talenta digital di perusahaan hiring partner Purwadhika yang tersebar di Asia seperti Singapore, Hong Kong, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan apabila talenta digital Indonesia juga memiliki kompetensi yang diakui tidak hanya secara lokal tapi juga secara internasional.

3 dari 3 halaman

Era Teknologi 5G di Indonesia