Sukses

Profil Yuzuru Hanyu, Atlet Skating Jepang yang Berlaga di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Atlet skating Jepang Yuzuru Hanyu gagal mempertahankan gelar juaranya di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet skating Jepang Yuzuru Hanyu gagal mempertahankan gelar juara bertahan Olimpiade dua kali setelah terjatuh pada skate terakhirnya. Ia bertanding dalam single free skating di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Pertandingan yang diikuti atlet skating Jepang ini berlangsung di Capital Indoor Stadium di Beijing pada 10 Februari 2022. Warga China yang merupakan pendukung Hanyu kompak menonton pertandingan idolanya dari luar stadion.

Dilansir dari BBC, Jumat (11/2/2022), dukungan untuk Hanyu datang hanya dua hari setelah pengguna media sosial China menyerang salah satu atlet mereka sendiri. Zhu Yi kelahiran AS juga jatuh dua kali dalam aksinya di Olimpiade Beijing.

Namun, Hanyu telah lama jadi favorit banyak orang di China, terlepas dari ketegangan politik negara itu dengan Jepang. Pada Kamis, 10 Februari 2022, Twitter versi China, Weibo, dibanjiri pesan dukungan untuk pemain berusia 27 tahun itu setelah gagal merebut kembali gelarnya.

Tagar #AmericanPlayerChenWeiGoldMedal trending, merayakan kemenangan skater AS Nathan Chen. Banyak yang memuji kemenangan atlet berusia 22 tahun itu, termasuk short programme yang memecahkan rekor dunia. Namun, beberapa pihak juga mengkritik Chen, mengatakan ia telah "menghina China" dengan komentar sebelumnya tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di negara itu.

Dikutip dari laman Britannica, Hanyu adalah atlet kelahiran Sendai, Jepang pada 7 Desember 1994. Ia adalah pria Jepang pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade dalam figure skating pada Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia.

Hanyu menambah koleksi kemenangan dengan menyabet medali emas Olimpiade keduanya empat tahun kemudian di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyongcang, Korea Selatan. Ia mulai bermain skating pada usia empat tahun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Prestasi Tuzuru Hanyu

Hanyu kian serius terjun di dunia skating setelah menyaksikan duel menghebohkan antara skater Rusia Aleksey Yagudin dan Yevgeny Plushchenko di Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, Utah, lewat siaran TV. Setelah berlatih keras, atlet ini dapat menguasai elemen-elemen sulit, seperti spin Biellmann dan quadruple jump.

Pada akhir 2009, Hanyu memenangkan medali emas di final Grand Prix Junior di Tokyo. Tahun berikutnya, ia kembali membawa pulang medali emas di kejuaraan dunia junior 2010.

Naik ke tingkat senior, Hanyu tak henti mendulang kemenangan, termasuk medali perak di kejuaraan Four Continents 2011 dan 2013, serta meraih perunggu di kejuaraan dunia 2012. Pada musim 2012--2013, ia meraih medali perak di final Grand Prix di Sochi.

3 dari 4 halaman

Cetak Kemenangan

Pada musim 2013--2014, dalam kompetisi internasional besar terakhir sebelum Sochi Games, Hanyu meraih emas di final Grand Prix di Fukuoka, Jepang. Di Sochi Games, Hanyu membuat rekor dunia baru dengan skor 101,45 poin dalam program pendek, beraksi dengan mencakup quadruple toe-loop jump yang spektakuler dan triple axel hampir sempurna.

Ia adalah skater pertama yang melampaui 100 poin dalam program singkat. Meski tersandung dua kali dalam free skate berikutnya, skor keseluruhan 280,09 membawanya pada kemenangan, mengalahkan Patrick Chan dari Kanada (275,62) yang meraih medali perak.

Pada usia 19 tahun, Hanyu adalah perebut medali emas termuda Olimpiade skating putra sejak 1948. Saat itu, atlet AS Dick button yang berusia 18 tahun memenangkan emas pertama dari dua gelarnya. Hanyu juga ikut di nomor tim, tapi Jepang menempati peringkat lima.

4 dari 4 halaman

Infografis Omicron Hantui Olimpiade Musim Dingin Beijing China