Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak suka punya anak balita yang aktif? Bergerak ke sana kemari, aktif berceloteh seakan energi tak habis-habis. Meski begitu, keaktifan si kecil bisa membuat drama sendiri, seperti memakaikan baju anak yang lebih memakan waktu.
Berangkat dari pengalaman para orangtua, Kalale, sebuah brand lokal baju anak, melihat peluang untuk mendapatkan pemasukan. Brand tersebut meluncurkan koleksi baju anak berkancing magnet. Koleksi tersebut diciptakan setelah berdiskusi dengan banyak orangtua, terutama mereka yang baru saja memiliki anak pertama.
Advertisement
Baca Juga
"Saya pikir awalnya cuman saya aja yang punya kesusahan untuk memakaikan baju ke anak saya, tapi setelah berbincang dengan para orangtua baru lainnya, saya baru sadar ternyata mereka juga merasakan hal yang sama," ujar Febrina Oktaviani, salah satu pemilik Kalale, dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (14/2/2022).
Kancing magnet dinilai sebagai solusi praktis untuk mengatasi persoalan tersebut. Namun, proses pengerjaannya butuh waktu hingga enam bulan. Tantangannya ada pada pemilihan magnet yang tepat. Timnya pun harus membuat empat prototipe baju sebelum akhirnya memutuskan prototipe ke-5 lah yang paling sesuai.
"Awalnya kesusahan untuk cari magnet yang memang khusus untuk tekstil dan aman untuk bayi. Akhirnya, kita menemukan pabrik yang bisa memproduksi magnet khusus tekstil dan juga aman dicuci menggunakan mesin cuci," imbuh dia.
Baju bayi dan anak itu berhasil diluncurkan sejak sebulan lalu. Pada tahap pertama, Kalale meluncurkan koleksi piama magnet yang diklaim dapat dikancingkan dalam sedetik.Â
"Sejak diluncurkan dalam minggu pertama, produk piyama magnet ini langsung sold out dan sudah terjual ratusan pieces," sambung Febrina seraya menyebut proses produksi piama berkancing magnet itu membutuhkan waktu lebih lama dari pakaian biasa.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Material yang Nyaman
Febrina pun membagikan tips lain saat membeli baju bayi dan anak. Khusus untuk baju bayi, ia mengingatkan agar membeli pakaian berbahan alami, seperti katun, bambu, dan sejenisnya.
"Karena kulit bayi sangat sensitif, hindari pemakaian baju bayi yang berbahan sintetis seperti poliester," kata dia.
"Selain itu, pilih juga baju yang mudah dilepas dan kenakan karena ini sangat membantu sekali saat harus mengganti popok," dia menambahkan.
Baju bayi juga harus dirawat agar tetap awet. Salah satu yang termudah adalah dengan mencuci manual alias menggunakan tangan. Dengan begitu, meski masa pakai baju terbilang pendek, masih bisa disumbangkan ke bayi lain yang memerlukan.
Advertisement
Jangan Beli Banyak
Tips lain saat membeli baju bayi adalah membeli dengan ukuran yang lebih besar. Dikutip dari laman Smart Parents, alih-alih membeli pakaian bayi untuk usia 0--3 bulan untuk bayi baru lahir, orangtua disarankan untuk membeli baju untuk bayi usia 3--6 bulan.
Dengan begitu, Anda bisa memperpanjang penggunaannya. Kalaupun terlihat kedodoran, Anda selalu bisa menggulungnya agar lebih nyaman digunakan.Â
Hal lain yang bisa diterapkan untuk menekan biaya baju bayi adalah menahan diri untuk membeli dalam jumlah banyak. Ingat bahwa anak akan bertumbuh secara cepat dalam beberapa bulan.
Daripada menghabiskan uang untuk membeli banyak yang ujung-ujungnya tak terpakai, Anda lebih baik mengalokasikan bujet untuk membeli baju secukupnya dan ukuran yang lebih besar. Lebih baik lagi bila mencari busana diskon agar bisa lebih hemat.
5 Tips Pakai Msker Cegah Covid-19 untuk Anak
Advertisement