Liputan6.com, Jakarta - Munculnya varian Omicron membuat beberapa negara kembali menutup pintu untuk perjalanan internasional. Namun beberapa negara tetap menerima wisatawan mancanegara (wisman) dengan memberlakukan sejumlah persyaratan tertentu. Begitu pula dengan beberapa di Asia Tenggara yang kembali menerima turis asing.
Salah satunya adalah Malaysia. Pemerintah Malaysia siap menerima kembali wisman dari semua negara, bahkan tanpa karantina mulai awal Maret mendatang. Hal ini disampaikan oleh Dewan Pemulihan Nasional (NRC) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin.
"Dewan telah mengusulkan agar perbatasan dibuka dalam waktu dekat untuk mendukung pemulihan ekonomi. Kami sepakat bahwa perbatasan negara akan dibuka sepenuhnya pada 1 Maret tanpa perlu karantina wajib," terang Muhyiddin, dilansir dari Straits Times, 8 Februari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Wisatawan yang akan memasuki Malaysia harus menjalani tes Covid-19 sebelum dan setibanya di negara tersebut, mengikuti usulan Kementerian Kesehatan. Meski begitu, pembukaan perbatasan negara tetap akan dilakukan berdasarkan penilaian risiko saat ini.
Pada 3 Februari lalu, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah untuk membuka perbatasan hanya setelah tingkat vaksinasi booster di Malaysia meningkat. Untuk saat ini, perbatasan Malaysia dibuka untuk kebutuhan tertensu seperti kondisi darurat, urusan dinas, dan lain-lain.
Malaysia menerapkan masa karantina wajib selama 7 hari untuk pendatang dari luar negeri yang sudah mendapat vaksin penuh. Sementara, bagi mereka yang baru menerima satu dosis vaksin atau belum sama sekali diwajibkan menjalani karantina selama 10 hari. Sedangkan wisman yang telah menerima dosis booster diwajibkan menjalani masa karantina lima hari.
Vietnam juga akan mencabut aturan pembatasan penerbangan internasional untuk para penumpang yang telah divaksinasi penuh. Aturan ini akan mulai diterapkan pada Selasa, 15 Februari 2022. Syarat karantina juga dikurangi menjadi hanya tiga hari. Vitenam sendiri hampir menutup diri dari dunia sejak Maret 2020 karena pandemi sehingga memberikan pukulan telak bagi sektor pariwisatanya yang vital. Pihak berwenang pun perlahan-lahan melonggarkan pembatasan dalam beberapa bulan terakhir.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Filipina Sambut 200 Wisman
"Mulai Selasa besok, Vietnam akan mencabut pembatasan angkutan penumpang pada penerbangan terjadwal dan penerbangan tidak berjadwal," ujar otoritas penerbangan sipil yang dilansir dari France24, Senin (14/2/2022). Pernyataan yang dirilis pada Minggu, 13 Februari 2022 itu tidak menyebutkan berapa banyak penerbangan yang akan diizinkan masuk. Tapi indikasi kedatangan yang diizinkan dapat mencapai hingga ke level pra-pandemi.
Saat ini, lebih dari 90 persen orang dewasa di Vietnam yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk memberikan vaksin ke kelompok remaja, mengintat otoritas sedang mempercepat peluncuran vaksin booster.
Sesuai dengan peraturan, bagi siapa pun yang ingin memasuki Vietnam harus sudah divaksinasi lengkap dan harus menjalani karantina selama tiga hari, baik di rumah atau di hotel. "Para wisatawan juga masih harus mematuhi peraturan masuk-keluar yang ada dan persyaratan perawatan kesehatan pra-pandemi," kata pihak berwenang.
Negara Asia Tenggara lainnya, Filipina sudah menyambut kembali lebih dari 200 turis asing pada Kamis , 10 Februari 2022. Mereka menjadi negara Asia Tenggara terbaru yang dibuka kembali dalam upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terdampak setelah perbatasannya ditutup untuk pengunjung hampir dua tahun lalu karena pandemi.
Filipina mengalami penurunan tajam akibat pandemi, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, 10 Februari 2022. Pejabat pariwisata di bandara Manila menyambut penumpang yang terbang dari negara-negara termasuk Amerika Serikat dan China untuk mengunjungi pantai atau berkumpul kembali dengan keluarga dan teman.
Dilansir dari kanal Global Liputan6.com, kasus virus corona baru di Filipina telah turun dari puncaknya pada September 2021, lebih dari 33.000 menjadi lebih dari 3.500 per hari, sementara lebih dari setengah dari 110 juta orang di negara itu kini telah divaksinasi penuh.
Wisatawan perlu menunjukkan bukti vaksinasi tetapi tidak perlu dikarantina dan perusahaan perjalanan berharap tingkat kedatangan akan berubah menjadi banjir untuk mengangkat sektor ini. "Kami berharap jumlah ini terus meningkat dalam beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan," kata Jose Clemente, kepala kelompok industri pariwisata.
Advertisement
Australia
Selain beberapa negara Asia Tenggara atau ASEAN, Australia juga kembali membuka diri. Mereka berencana menerima wisatawan asing dan wisatawan pebisnis yang sudah divaksin penuh mulai Senin, 21 Februari 2022.
Menurut ABC Australia, 10 Februari 2022, Semua pemegang visa yang divaksinasi lengkap, termasuk visa turis, akan diizinkan masuk ke Australia tanpa pengecualian mulai 21 Februari nanti. Jumlah kedatangan internasional akan dibatasi dan bergantung pada persyaratan karantina masing-masing negara bagian atau teritori.
Warga negara Australia, penduduk tetap, anggota keluarga mereka dan beberapa pemegang visa yang divaksinasi sudah diizinkan masuk ke Australia. Semua kedatangan internasional ke Australia, harus divaksinasi lengkap kecuali kalau mereka memeiliki bukti pengecualian medis. Pemerintah federal mendefinisikan vaksinasi lengkap sebagai dua dosis, untuk sebagian besar merek vaksin.
Pemerintah Australia tidak mewajibkan kedatangan internasional untuk mendapat suntikan booster. Namun, pemerintah Victoria telah mengisyaratkan kedatangan internasional mungkin perlu mendapatkan dua dosis dan booster.Â
Negara bagian dan teritori lain mungkin mengikuti Victoria jika badan penasihat vaksin pemerintah ATAGI mengubah definisi "vaksinasi penuh" menjadi tiga dosis. Saat mengumumkan pembukaan kembali perbatasan, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan orang tidak perlu tiga dosis vaksin Covid-19 untuk dianggap divaksinasi sepenuhnya.