Sukses

Strategi Mengejar Target 550 Juta Wisatawan Nusantara di 2022

Kemenparekraf menargetkan 550 juta pergerakan wisatawan Nusantara di 2022 dengan menerapkan sederet langkah dan gerak cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis Covid-19 membuat angka kunjungan wisatawan asing ke Indonesia terjun bebas. Wisatawan nusantara (wisnus) akhirnya menjadi tumpuan untuk pemulihan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan kedatangan wisman akan ditopang dengan ragam acara besar di Tanah Air. Di 2023 nanti ia kian yakin, momentum ini kian terbangun dan tingginya antusiasme wisatawan nusantara menjadi roda penggerak geliat sektor parekraf saat ini.

"Lapangan kerja semakin terbuka karena 2021 kita menambah hampir 500 ribu--700 ribu lapangan kerja baru. Ini ditopang oleh pergerakan wisnus yang mengalami peningkatan sebesar 12 persen dibandingkan 2020," kata Sandiaga Uno dalam Seminar Pariwisata Nasional secara virtual oleh Forwarparekraf, Selasa (15/2/2022).

Sandiaga melanjutkan perubahan paradigma pembangunan pariwisata berkualitas mendorong lebih fokus pada sustainable tourism. Itu berarti, harus memiliki penyediaan infrastruktur dasar dan penunjang pariwisata.

"Kami mengedepankan prinsip berkelanjutan dan berkeadilan, cerminan komitmen dari pemerintah dalam mewujudkan quality tourism, peningkatan konektivitas, pemasaran, implementasi CHSE, pengembangan atraksi, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar destinasi," lanjutnya.

Kemenparekraf menargetkan kenaikan sektor pariwisata yang signifikan di 2022. Detail target meliputi 1,8--3,6 juta wisatawan mancanegara, pergerakan wisatawan Nusantara 550 juta pergerakan dan kontribusi terhadap PDB Nasional naik menjadi 4,3 persen.

Pemulihan pasar wisatawan dengan event juga pemulihan industri pariwisata dengan adaptasi protokol kesehatan masuk dalam rencana kerja Kemenparekraf. Langkah itu, kata Sandi, diawali dengan memulihkan Bali dan destinasi pariwisata unggulan lainnya, seperti Kepri, Toraja, dan sebagainya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Destinasi Unggulan

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), R. Kurleni Ukar menjelaskan terkait terkait target wisatawan Nusantara di 2022. Bukan lagi 260--280 juta, namun 550 juta wisatawan Nusantara.

"BPS sudah mengubah metode perhitungan jumlah pergerakan wisatawan Nusantara sehingga angka yang sekarang kita dapatkan di 2020 518,59 juta pergerakan, di 2021 diperkirakan 525 juta, di 2022 targetnya menjadi 550 juta pergerakan, jadi tidak lagi 260--280 juta pergerakan," kata Nike, begitu ia akrab disapa.

Jumlah tersebut dikatakannya akan berkontribusi tentu kepada PDB, tenaga kerja, dan juga memengaruhi travel and tourism competitiveness index. Selain itu, ia menyebut berdasarkan prediksi UNWTO, pariwisata internasional masih belum akan pulih sepenuhnya. Asumsi pulih 11 persen di 2022 dan 43 persen di 2023.

"Sehingga, pariwisata kita akan lebih bertumpu pada wisatawan domestik," lanjutnya.

Dia melanjutkan, perlu pula memerhatikan perubahan paradigma pariwisata di era new normal dan pasca-pandemi yang sangat berbeda. "Kita masuk dalam tourism economy, digitalisasi industri pariwisata menjadi sebuah keniscayaan di tengah permintaan wisatawan akan contactless dan seamless experience menuju quality tourism," terangnya.

3 dari 4 halaman

3 Skenario

Kemenparekraf menyusun skenario dalam tiga tahap, yakni pertama penyelamatan untuk mengurangi dampak dan mengelola krisis pariwisata. Kedua, pemulihan dengan memberikan stimulus dan percepatan pemulihan.

"Ketiga, kita mengharapkan bisa tumbuh terakselerasi menuju sustainability di 2025 dan seterusnya, ini menyiapkan industri masa depan yang berketahanan dan berkelanjutan," lanjutnya.

Konsep yang turut disusun adalah dengan menerapkan strategi inovasi, kolaborasi dan adaptasi. Lalu, berlanjut dengan bagaimana Kemenparekraf meningkatkan kepercayaan pasar.

"Dengan CHSE, mengembangkan pariwisata berkualitas, pendampingan usaha, melakukan stimulus dan insentif, transformasi digital salah satunya dan peningkatan aksesibilitas dan konetivisitas," kata Nike.

Pihaknya juga mengembangkan destinasi super prioritas dan desa wisata sebagai salah satu alternatif lain untuk tujuan wisata. "Dengan mengembangan kebijakan, edukasi dan pengembangan, peningkatan kapasitas SDM, pengembangan produk dan konten serta pemasarannya," kata Nike.

4 dari 4 halaman

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan