Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi brand lokal yang unjuk gigi di tingkat internasional. Torch, brand perlengkapan perjalanan asal Bandung, baru saja mengumumkan rencana kolaborasi dengan Marvel, perusahaan hiburan asal AS yang terkenal dengan sederet karakter superhero.
CEO Torch Ben Wirawan mengatakan Torch akan menghadirkan kolaborasi bersama Marvel di tahun ini yang patut ditunggu oleh masyarakat luas. Mereka akan membuat beragam merchandise dan aksesori untuk Marvel.
Advertisement
Baca Juga
"Bagi kami, ini merupakan ajang pembuktian bahwa Torch sebagai brand asli Indonesia layak mendapatkan kepercayaan dari brand internasional kecintaan masyarakat Indonesia. Namun kami belum bisa menjelaskan lebih detail karena ini masih dalam proses," kata Ben, dalam jumpa pers virtual pada Kamis, 24 Februari 2022.
Bukan itu saja, Ben juga menceritakan bahwa Torch telah dipercaya sebagai official merchandise dari Jakarta Film Week. Mereka berhasil memenangkan dua penghargaan Indonesia Good Design Selection serta menjadi salah satu penerima penghargaan Golden Beuhinia Excellence Award di China.
"Pencapaian seperti itu menjadi dorongan bagi kami untuk tidak berhenti berinovasi dalam menunjukkan kualitas produk yang merupakan keunggulan Torch. Tentunya tidak berhenti sampai sini saja, kami punya pencapaian luar biasa yang telah kami siapkan," ujar Ben.
Sebagai produsen peralatan traveling, Torch banyak memproduksi tas, baju, dan sandal. Belakangan, variasi produk bertambah dengan memproduksi sajadah dan sepatu. Padahal, brand yang berdiri sejak 2015 itu saat ini hanya memiliki enam buah mesin jahit.
Bagaimana Torch bisa memenuhi pesanan? "Kami menyerahkannya pada pihak-pihak yang punya kompetensi di situ, sehingga kita bisa bergerak lebih cepat. Organisasi yang ramping membuat kami jadi jauh lebih fleksibel apalagi di saat pandemi datang," jelas Ben.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sempat Terpuruk
Selain urusan produksi dan penyimpanan, Torch juga mengubah strategi pemasaran mereka. Selama dua tahun awal berdiri, Ben setia menggunakan pendekatan konvensional untuk memasarkan produknya.
Produk Torch saat itu mengandalkan distributor dan agen untuk memasarkan produknya. Tapi, kata Ben, saat itu para agen seringkali tidak melunasi penjualan barang tepat waktu.
Situasi tersebut menjadikan Torch tak bisa meraih omzet secara maksimal. Sampai akhir 2017, dengan kondisi keuangan yang memburuk, Ben akhirnya membawa produknya itu untuk dipasarkan secara digital melalui Shopee.
Advertisement
Beralih ke Online
Keputusannya untuk berbisnis secara digital akhirnya membawa keuntungan bagi perusahaan. "Setelah melewati berbagai tantangan dan hambatan saat berjualan offline, pilihan Torch bermigrasi dan memasarkan produk lewat online jadi langkah yang paling tepat bagi bisnis kami," terang Ben.
Sejak bergabung dengan Shopee, Ben menjelaskan bahwa Torch berhasil menjangkau konsumen baru yang lebih luas yang ikut membantu meningkatkan penjualan produknya. Ia mengungkapkan penjualan Torch telah bertumbuh dalam lima tahun terakhir, hingga 100 kali lipat.
Dengan bergabung di Shopee, saat ini mereka bisa melayani pesanan dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. "Jadi suatu kebanggaan bagi saya bahwa produk hasil karya Torch bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat dengan mudah," ucapnya.
Lebih Fokus
Dampak dari tidak dipusingkan dengan teknis produksi, Torch jadi punya energi lebih untuk fokus di salah satu kompetensi utamanya, yakni pengembangan produk dan inovasi. Hal ini pula yang menjadikan Ben dan kawan-kawan dapat dengan tangkas melakukan pivot bisnis saat pandemi mulai mewabah, yakni dengan memproduksi alat pelindung diri (APD).
Ben mengatakan, produk APD menjadi penyumbang hampir separuh dari pertumbuhan bisnis Torch di 2020. Selain memiliki titik berat di inovasi produk, hal yang juga menjadikan Torch terus bertahan selama pandemi adalah konsep digitalisasi bisnis yang telah diadopsi oleh seluruh lini.
Advertisement