Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah model Indonesia mampu bersaing dengan model dari mancanegara. Mereka tampil di panggung-panggung fesyen kelas dunia, seperti Paris Fashion Week, Milan Fashion Week, London Fashion Week, New York Fashion Week, dan lain-lain. Dari banyak model Tanah Air tersebut, di antaranya Rizal Rama dan Laras Sekar.
Rizal, misalnya, tampil di Paris Fashion Week 2022, begitu juga dengan Laras Sekar. Mereka mengharumkan nama Indonesia di pentas fesyen dunia yang bukan hal mudah bisa beraksi di ajang terkenal di dunia itu.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk berkiprah Paris dan Milan itu aku dapatkan pada 2021. Sementara untuk London pada 2022 ini," ungkap lelaki kelahiran Surabaya, 4 Desember 2000 ini saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 24 Februari 2022.
Bagi Rizal yang kini bernaung di bawah Persona Management Indonesia, 3mmodels, tantangan terbesar bagi seorang model di kancah dunia adalah persaingan dan mental. Dua hal tersebut yang menjadi tantangan bagi seorang model di luar negeri.
"Karena di sini, untuk mau kerja, maka harus casting. Saat casting itu, banyak banget model yang dipanggil dari seluruh dunia. Itu persaingan yang lebih susah, karena banyak model material yang mereka miliki itu bagus-bagus. Mereka yang ikut casting itu sudah memiliki persiapan yang matang. Dari beratus-ratus model, yang dipilih itu hanya berapa model saja," Rizal memaparkan.
Rizal menerangkan, dengan persiapan mental, ia sudah biasa saja saat bertemu dengan caster-nya. Berkiprah selama lima tahun sebagai model, Rizal mengatakan sudah terbiasa dengan berbagai penolakan. Ia sudah mempersiapkan semua itu secara mental sehingga tidak berpengaruh secara personal.
"Untuk satu casting, paling perlu waktu sekitar 10 menit, karena harus antre dan peserta yang ikut juga banyak banget. Saya harus menunggu, jalan (tes berjalan-red), dan pulang," kata Rizal Rama.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cuaca Ekstrem
Selain perlu kesiapan mental, badan juga harus selalu bugar. Pasalnya, perbedaan cuaca sangat berpengaruh saat Rizal harus menjalani casting di lokasi yang berbeda.
"Selain persaingan dan kesiapan mental, tantangan lainnya adalah cuaca. Mungkin kerja dengan cuaca yang ekstrem akan terasa berbeda. Karena itu badan harus kuat," ucap Rizal.
Sebagai model profesional, maka harus siap bekerja dengan kondisi cuaca ekstrem. Casting director, klien, manajemen, semua pihak menginginkan model yang prima saat tampil. "Bagaimana pun mereka nggak mau peduli. Semua itu sebagai bagian dari kerja sebagai model yang profesional," imbuh Rizal.
Bahasa juga kadang menjadi tantangan tersendiri bagi Rizal. Ia mencontohkan, di Milan dan Paris, orang jarang berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris, berbeda saat di London.
"Jika ada orang yang nggak bisa berbahasa Inggris, maka untuk menyiasatinya harus menggunakan bahasa isyarat, seperti dengan cara menunjukkan handphone, kemudian ditulis di hp dan di-translate. Tapi itu nggak menjadi beban," ujar Rizal.
Advertisement
Bangga
Dihubungi secara terpisah, Laras Sekar yang tampil di panggung Paris Fashion Week 2022 mengatakan bahwa ia bangga dengan dirinya karena sudah berjuang sejauh ini. Ia juga bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung kariernya.
"Sampai di titik ini, saya masih banyak ingin mencapai impian-impian saya dan mempelajari banyak hal lain. Semoga saya masih bisa mendapat kesempata itu," ujar perempuan kelahiran Balikpapan, 15 Desember 1997, lewat pesan suara kepada Liputan6.com, Jumat, 25 Februari 2022.
Bagi Laras, dunia fesyen itu selalu berkembang dan maju mengikuti zaman dan cara yang paling cocok saat ini adalah media sosial. Saat itu pada 2017 ia mengunggah salah satu fotonya di akun Instagram pribadinya.
"Tak lama kemudian, ada salah satu agency di Paris yang melihat profile saya di Instagram. Dari situ mereka menawarkan untuk me-reseprent saya sebagai model dari Indonesia di Paris," ujar Laras.
Karier modeling Laras pun berkembang. Dalam pengembangan sebagai model, ia membuat portofolio, casting, dan syuting.
"Dari sana saya memulai debut saya di the beauty Paris Fashion Week. Saya menampilkan karya salah satu brand ternama. Dari situ juga saya mendapatkan kesempatan untuk sign dengan agensi-agensi lain di berbagai negara, seperti London, Milan, New York, dan LA (Los Angeles)," Laras mengungkapkan.
Â
Pengorbanan
Menjadi model dengan berkarier di dunia internasional menjadi tantangan tersendiri bagi Laras. Banyak pengorbanan yang dilakukan, seperti pengurusan visa, tiap kali ia harus terbang ke negara-negara yang berbeda.
"Pengorbanan lain adalah ketika kamu harus jauh dari orang yang kamu sayang, keluarga, teman-teman. Ketika ada momen-momen penting, seperti Lebaran, puasa, seperti hari-hari besar, kamu tidak bisa hadir di sana karena harus bekerja dan jauh dari mereka. Itu pengorbanan yang menurut aku sangat besar," imbuh Laras.
Laras mengungkapkan, sebenarnya ia tak pernah bercita-cita menjadi seorang model. Sewaktu kecil, ia justru merasa malu mempunyai badan kurus.
"Karena tidak percaya diri, sampai saya bertemu dengan seseorang yang membantu saya menjadi lebih percaya diri dengan diri saya, sampai akhirnya saya percaya diri karena diterjunkan langsung di dunia ini dan saya suka. Saya bisa bilang, like love at the first sight for me," paparnya.
Debut pertama di Paris, Laras menampilkan karya Yves Saint Laurent. Ia juga sempat membawakan Moschino di Los Angeles. Ia juga pernah bekerja untuk Sephora Asia Tenggara, juga tampil di iklan kosmetik Kim Kardashian. Tantangan sebagai seorang model, kata Laras, harus siap untuk ditolak sehingga seorang model juga harus mempersiapkan mental.
"Setiap penolakan harus siap menerima dengan lapang dada. Selain itu, harus siap dengan bahasa yang berbeda dan juga cuaca, harus bisa mengatur waktu sendiri, keuangan, mengurus media sosial, badan, kulit, dan lain-lain," tutur Laras.
Advertisement