Sukses

Cerita Akhir Pekan: Sekolah Model, Masih Relevankah?

Sekolah model tidak hanya mengasah talenta untuk menjadi seorang model, namun juga membangun kepercayaan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit model ternama Tanah Air mengawali perjalanan dengan menimba ilmu di sekolah model. Berbekal pengetahuan yang telah diserap selama proses pembelajaran, para model tersebut mantap terjun ke dunia profesional dan meraih beragam pencapaian. Sekolah model pun kian eksis dan banyak dilirik.

Founder Look Inc. Academy Keke Soeryo menyampaikan misi awal ia membangun sekolah model ini pada 1997 silam agar dapat mengasah bakat para calon model. Ilmu yang ia raih puluhan tahun di dunia model lantas diaplikasikan kembali kepada murid-muridnya.

"Setelah tidak jadi model lagi, ilmu yang saya punya bisa digunakan anak-anak remaja supaya bisa lebih confident," kata Keke saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 23 Februari 2022.

Keke melanjutkan, seiring berjalannya waktu, murid-muridnya tidak hanya ingin menjadi model, pemain film, atau terjun di dunia hiburan. Namun setelah belajar di sekolah model miliknya, ia menyampaikan kepercayaan diri anak-anak muda tersebut meningkat sehingga potensi dalam diri mereka dapat dimaksimalkan.

"Di sekolah kita metode pengajarannya ada kelas self-awareness. Mereka dilatih belajar mengenal kekurangan dan kelebihannya. Jadi, mereka tahu ilmu itu buat apa, dan kelebihannya bisa diasah dan ditingkatkan," tambahnya.

Look Inc. Academy dikatakan Keke tak hanya mengajarkan terkait modeling, tetapi juga akting, public speaking, dan personal development. Selain self-awareness, Keke menjelaskan para murid belajar jalan karena poin penting bagi model adalah bagaimana mereka mengenal bahasa tubuh dan gesture.

"Pekerjaan mereka difoto, jalan di atas catwalk, bisa jadi model iklan, sampai YouTuber yang juga butuh kemampuan berkomunikasi," terang Keke.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tantangan

Sekolah model yang didirikan Keke membatasi usia murid 13 tahun ke atas. Pembelajaran berlangsung selama 1,5 bulan dengan 10 kali pertemuan.

Setiap kelas dan penyampaian materi dilaksanakan selama dua jam. Kini, peminat sekolah model disebut Keke kian meningkat karena banyak dari mereka yang ingin sukses di dunia model dan dunia hiburan.

"Banyak anak-anak yang terkenal dan merasakan manfaatnya. Saya melihat sekolah model bisa dijadikan pendukung dari sekolah reguler," tutur Keke.

Ia mengungkapkan, besarnya antusiasme pendaftar di Look Inc. Academy bahkan sampai waiting list karena tempat pelatihannya yang tidak terlalu besar ditambah pula kondisi pandemi Covid-19. "Tapi saya enggak membuat online karena sekolah kita lebih baik offline daripada online," lanjutnya.

Mengasah kemampuan para murid tentu bukan tanpa halangan bagi Keke. Salah satunya untuk terus melatih dan mengingatkan murid untuk mencintai diri sendiri.

"Tantangannya mengingatkan mereka terus berlatih, apa yang diterima, latihlah di rumah terus menerus sampai ketika tidak dilatih dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari," kata Keke.

3 dari 6 halaman

Kimmy Jayanti School

Spirit untuk mencetak para model berkualitas juga tercetus dari Kimmy Jayanti. Ia pun mendirikan sekolah model bernama Kimmy Jayanti School enam tahun lalu dengan ribuan murid yang sudah ditangani.

"Untuk metodenya, dari modeling ini cukup unik, dalam arti seorang wanita itu memang bukan sekadar cantik, pintar, dan tinggi, tapi juga punya self-confidence," kata Kimmy Jayanti saat dihubungi Liputan6.com, baru-baru ini.

Kimmy menjelaskan, kepercayaan diri itulah yang akan dibentuk di sekolah model. Proses pengajaran dimulai dari postur yang bagus, cara jalan yang benar agar tidak bungkuk, hingga membangun kepercayaan diri.

"Kita akan belajar ekspresi, self-growth, bagaimana do your own makeup, present yourself, dan the way tou carry yourself," tambahnya.

Dikatakan Kimmy, kebanyakan murid yang mendaftar ke sekolah modelnya bukan sekadar ingin menjadi model. Kendati demikian, Kimmy awalnya membangun sekolah modelnya untuk ingin mencetak para model profesional.

Seiring berjalannya waktu, ulasan dari orangtua murid tak sedikit yang menyebut bahwa mereka mendaftarkan anak-anak ke sekolah model bukan untuk menjadi model, namun agar sang anak memiliki kepercayaan diri yang lebih, postur tubuh dan jalan yang bagus.

"By the time itu review kita ambil. Ternyata metode kita sangat bisa membantu generasi muda terutama wanita, dengan goals yang berbeda, mereka juga menyerap apa yang kita ajarkan," tambahnya.

Kimmy melanjutkan, "Mereka lebih percaya diri karana di Kimmy Jayanti School juga diajarkan cara membawa properti, seperti jaket, kipas, selendang. Jadi, how you carry yourself juga harus bagus."

4 dari 6 halaman

Pentingnya Edukasi

Ibu dua anak ini menjelaskan bahwa penting bagi seseorang untuk teredukasi dengan baik ketika akan terjun dalam satu bidang, termasuk modeling. "Dia harus tahu dulu sejarah dan edukasinya, apa itu modeling, bagaimana jalan sebagai seorang model. Saya rasa akan lebih menyatu dan lebih lama bukan sekadar tidak tahu apa-apa. Pengalaman yang akan bikin mereka besar nantinya," tuturnya.

Soal materi pembelajaran, Kimmy sendiri yang menyusunnya berbekal perjalanan hidup dan ilmu ketika menjadi seorang model. Proses belajar di Kimmy Jayanti School berjalan sebanyak 20 kali pertemuan selama sekitar dua bulanan setiap batch dengan penyampaian materi berlangsung 2--3 jam.

"Pembaruan materi tidak ada, karena itu materi awal dari enam tahun lalu kita buka sampai sekarang, dari sistem pengajaran sama saja dari awal, karena memang saya buka sekolah modeling semuanya sudah matang bukan by the time diperbaharui," jelasnya.

Perjalanan melatih dan memaksimalkan bakat murid-murid dikatakan Kimmy menjadi sebuah tantangan tersendiri. Proses pembelajarannya melibatkan pendalaman dengan anak murid yang cukup intens karena ia ikut turun tangan mengajar.

5 dari 6 halaman

Janji Kimmy

"Saya berjanji sama anak-anak bahwa saat mereka keluar dari di sini, pasti akan ada perubahan, yakni perubahan yang positif, yang namanya progres itu baik bukan turun. Itu yang saya janjikan, itu bekal yang bisa saya kasih," terang Kimmy.

Kimmy menambahkan, "But you have to help me too, karena yang namanya mau belajar, mau jadi yang terbaik hanya mereka yang bisa support diri jadi hebat."

Ia bersemangat menghasilkan seorang anak yang bisa mengerti dan menyerap pelajaran dengan baik dan mengaplikasikan apa yang diajarkan. "Saya juga butuh bantuan mereka, karena chemistry saja tidak cukup. Saya harus punya kemauan untuk menyerap apa yang saya kasih," lanjutnya.

"And what makes me happy is mereka itu beneran kerja jadi model. Pertama kali saya buka sekolah modeling ini memang my aim to create a model. Kenapa buka sekolah modeling, karena saya merasa orang-orang di Indonesia ini masih awam banget mengenai modeling," katanya.

Kimmy juga menyebut dirinya terinspirasi dari murid-muridnya karena kerja keras mereka di usia muda. "Dimarahin ketika saya marah tapi, anak-anak masih datang besoknya dan trying to give their best. Di situ saya bilang sama mereka 'Miss bangga sama kalian, Miss terinspirasi sama kalian, karena you understand bahwa orang sukses itu adalah orang yang bisa dikritik," terang Kimmy.

"Orang sukses bukan dia yang paling bagus di kelas, tapi dia yang always push untuk bisa menjadi better dari dia sebelumnya," kata Kimmy Jayanti.

6 dari 6 halaman

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.