Sukses

6 Fakta Menarik Rokan Hulu, Negeri Seribu Suluk

Apa yang membuat Rokan Hulu mendapat julukan negeri seribu suluk?

Liputan6.com, Jakarta - Rokan Hulu atau Rohul adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia, yang dijuluki Negeri Seribu Suluk. Ibu kota Rokan Hulu adalah Pasir Pengaraian, dengan jumlah penduduk mencapai 561.385 jiwa pada 2020 dan luas wilayah 7.588,13 km persegi.

Rokan Hulu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar, yang berdiri pada 12 Oktober 1999, berdasarkan kepada UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 Tahun 2003 tentang Perubahan UU RI No 53 tahun 1999, yang diperkuat dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 010/PUU-1/2004, tanggal 26 Agustus 2004. Wilayah kabupaten itu 85 persennya terdiri dari daratan, sisanya adalah perairan dan rawa.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Rokan Hulu. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Rokan Hulu yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Suku Rokan Hulu

Mayoritas penduduk asli Kabupaten Rokan Hulu adalah suku Melayu yang memiliki kedekatan dengan Minangkabau. Suku Melayu di Rokan Hulu menjadi suku/bangsa dari rumpun Minangkabau. Di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, ditemukan beberapa penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Batak Mandailing di daerah perbatasan dengan Padang Lawas.

Walaupun termasuk suku Batak, mereka umumnya mengaku sebagai Melayu. Mereka telah mengalami proses pembauran dengan suku lokal sejak berabad yang lampau. 

2 dari 7 halaman

2. Negeri Seribu Suluk

Rokan Hulu kerap disebut Negeri Seribu Suluk, yang artinya menjalankan kedisiplinan dalam menjalankan aturan-aturan agama Islam. Julukan itu juga muncul dari banyaknya surau atau suluk yang berdiri.

Negeri Seribu Suluk juga diartikan sebagai negeri yang banyak tempat berzikir. Di antara banyaknya surau yang berdiri, Masjid Agung Islamic Center Rokan Hulu atau biasa disebut Masjid Agung Islamic Center merupakan masjid terbesar di kabupaten itu yang resmi digunakan pada 6 Agustus 2010.

3 dari 7 halaman

3. Tuanku Tambusai

Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam Perang Paderi di awal abad ke-19. Pada masa itu, daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung.

Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada 1837, perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu.

Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada 1838 setelah digempur selama hampir satu tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau. Tuanku Tambusai lahir di Rokan Hulu pada 1784 dan meninggal dunia di Negeri Sembilan Malaysia pada 12 November 1882.

4 dari 7 halaman

4. MAMIC

Masjid Agung Madani Nasional Islamic Centre (MAMIC) terletak di Pematang Berangan, Kabupaten Rokan Hulu. Masjid ini merupakan salah satu dari sekian banyak masjid dengan arsitektur bangunan yang indah. Tak hanya bangunannya yang indah, masjid ini masuk dalam jajaran masjid terbesar di Asia Tenggara, seperti halnya Masjid Istiqlal di Jakarta.

Masjid yang merupakan ikon Kabupaten Rokan Hulu ini didirikan di atas lahan seluas 22 hektare dengan luas bangunan 15.800 meter persegi dan memiliki daya tampung jemaah mencapai 15.000 hingga 20.000 jemaah.

Masjid ini juga diapit empat menara yang kokoh di setiap sudut bangunan masjid dengan tinggi masing masing 66.66 meter dan ditambah dengan satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid. Memiliki sembilan pintu sebagai akses bagi para pengunjung. Masing-masing tiga pintu ini berada di tiga sisi bangunan masjid. Masjid ini punya fasilitas sangat lengkap, seperti Institut, Sekolah Ilmu Quran, Perpustakaan dengan Digital Library yang serba modern dan terhubung ke berbagai institusi pendidikan internasional.

5 dari 7 halaman

5. Kuliner Khas Rokan Hulu

Kabupaten Rokan Hulu memiliki beragam kuliner khas yang sayang untuk dilewatkan. Ada Kokes Asam Durian yang bercita rasa unik yang nendang di lidah. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat hidangan ini terdiri dari ikan, saus asam durian, bawang merah, kunyit, serai, cabai merah, cabai rawit, dan tomat. Setelah matang, kokek asam durian bisa disajikan dengan petai.

Ada Anyang Pangkek yang mirip seperti urap di Jawa. Bahan utama untuk membuat hidangan ini adalah pakis, rotan, umbi yang masih muda, dan santan.

Ada juga Ikan Selais Asap yang merupakan ikan yang telah melalui proses pengasapan dalam waktu lama untuk menghasilkan cita rasa daging ikan yang sedap dan gurih. Ikan ini bisa dikonsumsi dengan sambal balado atau saus yang terdiri dari berbagai macam bumbu rempah-rempah. Menyantap ikan selais asap paling tepat bersama nasi yang masih hangat.

Kuliner khas lainnya ada Mie Sagu, Gulai Ikan Salai, Asam Pedas Ikan Baung, Lingkitang, Bolu Kemojo dan masih banyak lagi.

6 dari 7 halaman

6. Wisata Rokan Hulu

Ada banyak tempat wisata menarik di Kabupaten Rokan Hulu. Salah satunya Air Terjun Aek Martua yang berlokasi di Dusun Huta Padang, Kecamatan Bangun Purba. Air terjun ini memiliki tiga tingkatan, di mana setiap tingkatan memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda, berkisar antara 15 meter hingga 40 meter.

Ada pula Bukit Suligi yang mirip dataran tinggi Dieng di Wonosobo, yang dikenal sebagai Negeri di Atas Awan. Bukit Suligi ini berada di ketinggian 812 meter di atas permukaan laut, menyimpan pesona alam yang indah bisa memanjakan mata dengan hijaunya hamparan hutan dan pastinya bisa merasakan seperti berada di atas awan.

Ada juga wisata Sawah Koto yang menyajikan pemandangan alam yang indah serta hamparan pematang sawah yang luas. Sawah Koto ini bisa dibilang objek wisata sawah pertama yang ada di Provinsi Riau, dan kedua di Indonesia.

Destinasi wisata menarik lainnya di Rokan Hulu, ada Air Bendungan Seri Kepayang, Istana Rokan, Pemandian Air Panas Pawan,Sungai Bungo, Rumah Batu Serombou, Museum Kupu-Kupu, Danau Sipogas, Goa Huta Sikafir, Benteng Tujuh Lapis dan masih banyak lagi.

7 dari 7 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan