Sukses

Tulus Keluarkan Album Manusia, Tonjolkan Bahasa Indonesia yang Makin Elegan

Album terbaru Tulus, Manusia, menandai 10 tahun dirinya berkarya di dunia musik.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Tulus merilis album ke-5 bertajuk "Manusia", menandai tahun ke-10 berkarya di dunia musik. Nama album ini merupakan representasi dari lagu-lagu di dalamnya, yang dijanjikan menceritakan ragam dinamika rasa sebagai manusia.

Dalam keterangan resmi, olah kata dalam lirik-lirik lagu dalam album ini disebut "semakin matang dan pengedepanan keeleganan Bahasa Indonesia." Ini sekaligus memperpanjang perjalanan musik penyanyi 34 tahun tersebut lewat ragam lagu unik yang sudah jadi ciri khasnya.

Pertanyaan-pertanyaan tentang hidup, apresiasi diri, dan ragam emosi dalam merayakan kehidupan jadi sepenggal sudut pandang dalam penulisan lagu di album baru Tulus, Manusia. "Warna musik yang baru di album ini merupakan hasil kolaborasi dengan ratusan talenta," Tulus mengatakan dalam keterangannya.

Ia tercatat bekerja sama dengan Ari Renaldi, produser yang telah menghasilkan multipel karya bersama. Tulus juga berkolaborasi dengan Dere, Petra Sihombing, Topan Abimanyu, dan Yoseph Sitompul dalam penulisan lagu.

Beberapa di antara lagu dalam album ini kian disempurnakan oleh orkestrasi dari Erwin Gutawa. Puluhan sessionist profesional, paduan suara, dan orkestrasi besar juga terlibat dalam album ini.

Manusia dipublikasikan bertepatan dengan perayaan 10 tahun Tulus berkarya di industri musik, yakni Kamis, 3 Maret 2022. Peluncuran album yang telah digarap sejak dua tahun lalu ini juga ditandai dengan perilisan video musik Tujuh Belas, nomor pembuka yang segera disusul sembilan lagu lainnya.

"Saat merilis album baru, saya selalu berusaha menghadirkan sesuatu yang baru, tapi tidak terdengar asing. Jadi, teman-teman yang mendengarkan akan mendapat sesuatu yang baru, namun tetap tidak terasa asing di telinga mereka saat didengarkan," Tulus menyebutkan.

Ia juga berterima kasih pada Teman Tulus, sebutan penggemarnya, yang telah mendukung sejak pertama kali merilis lagu tidak kurang dari 10 tahun lalu. "Terima kasih sudah meyakinkan saya untuk tetap berkarier di dunia musik sampai sekarang," tuturnya.

"Semoga lagu-lagu dalam album ini tumbuh besar dan membesarkan semua hati yang mendengarkan." Saat ini, lagu-lagu di album Manusia sudah dapat didengarkan di berbagai toko musik digital.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Track List Album Manusia

- Tujuh Belas

- Kelana

- Remedi

- Interaksi

- Ingkar

- Jatuh Suka

- Nala

- Hati-Hati di Jalan

- Diri

- Satu Kali

3 dari 5 halaman

Single Tujuh Belas

Kanal Showbiz Liputan6.com melaporkan, sebelum perilisan album Manusia, Tulus sudah lebih dulu merilis single Tujuh Belas, bulan lalu. Lagu ini ditulis Tulus bersama Petra Sihombing, sementara aransemennya ditangani Ari Renaldi.

Lewat tembang ini, pelantun lagu Sewindu ini mengajak pendengar merayakan, sekaligus mengenang masa muda dengan jiwa yang bebas. Energi lagu ini dijanjikan terasa lewat lirik dan aransemen. Terlebih, ada orkestrasi Erwin Gutawa, yang direkam di Budapest Scoring Symphonic Orchestra, Hungaria.

4 dari 5 halaman

Lirik Lagu Tujuh Belas

Muda jiwa selamanya muda

Kisah kita abadi selamanya

Muda jiwa selamanya muda

Kisah kita abadi selamanya

 

Masihkah kau mengingat di saat kita masih tujuh belas

Waktu di mana tanggal-tanggal merah terasa sungguh meriah

Masihkah kau ingat cobaan terberat kita matematika

Masihkah engkau ingat lagu di radio yang merdu mengudara

 

Kita masih sebebas itu rasa takut yang tak pernah mengganggu

Batas naluri bahaya dulu tingginya lebihi logika

 

Putaran bumi dan waktu yang terus berjalan menempa kita

Walau kini kita terpisah, namun jiwaku tetap di sana

 

Di masa masih sebebas itu rasa takut yang tak pernah mengganggu

Di masa naluri bahaya dulu tingginya lebihi logika

 

Muda kita selamanya muda

Kisah kita abadi selamanya

 

Kita masih sebebas itu rasa takut yang tak pernah mengganggu

Batas naluri bahaya dulu tingginya lebihi logika

 

Sederas apa pun arus di hidupmu

Genggam terus kenangan tentang kita

Seberapa pun dewasa mengujimu

Takkan lebih dari yang engkau bisa

Dan kisah kita abadi untuk selama-lamanya

5 dari 5 halaman

Infografis Kepunahan Bahasa Daerah