Sukses

Curhat Presiden Ukraina Pisah dari Keluarga Usai Negaranya Diinvasi Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kini tinggal terpisah dari istri dan anak-anaknya sejak negaranya diinvasi Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Hidup Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak lagi bisa tenang sejak Rusia menginvasi negaranya. Perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022 itu telah menewaskan puluhan warga sipil dan memaksa jutaan orang mengungsi.

"Bekerja dan tidur, hanya itu," ujar Zelenskyy dalam jumpa pers yang digelar Rabu, pekan lalu, menjawab pertanyaan apa yang menjadi fokusnya setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Kepada reporter, dia mengaku hanya bisa tidur tiga jam sehari. Laporan New York Times menyebut, mantan pelawak itu menjadi target utama agresi Rusia.

"Musuh telah menandai saya sebagai target nomor 1, keluargaku nomor 2," ucapnya, sebelum menolak tawaran dari Amerika Serikat untuk mengevakuasi dari Kiev.

Dalam situasi tersebut, ia mengatakan tak lagi bisa mudah melihat keluarganya. Ia mengaku terakhir kali melihat keluarganya sekitar tiga hari lalu, di tengah peperangan. Tak diterangkan apakah mereka bertemu langsung atau secara virtual.

Dikutip dari People, Senin (7/3/2022), ibu negara Olena dikabarkan masih berada di Ukraina di tempat tersembunyi bersama anak-anaknya, Oleksandra (17), dan Kyrylo (9).

"Aku tidak bolek panik dan menangis. Aku akan tenang dan percaya diri. Anak-anakku melihatku. Aku akan berada di samping mereka. Dan di samping suamiku. Dan bersama kalian," tulis Olena lewat Instagram pada pekan lalu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Sumber Kekuatan

Zelenskyy yang terlihat mengenakan kaus hijau army dalam video menolak menyebutkan di mana lokasi keluarganya berada demi keamanan mereka. Ia juga memastikan bahwa para pejabat utamanya yang meninggalkan Ukraina.

"Ini alasan mengapa aku sangat kuat dan sangat tegas," ucapnya. "Kami memiliki orang-orang yang spesial, orang-orang yang luar biasa."

Meski begitu, ia bukan tak takut mati. Menurut dia, ia sama seperti manusia lainnya. "Dan bila seseorang tak takut kehilangan nyawanya, atau nyawa anak-anak mereka, ada sesuatu yang salah dari orang itu."

"Tapi sebagai presiden, aku tak berhak (takut)," ujar Zelenskyy.

3 dari 5 halaman

Pergerakan Rusia

Ibu kota Ukraina sejauh ini masih dikuasai Ukraina meski terus dibombardir Rusia. Laporan New York Times menyebutkan konvoi kendaraan militer Rusia sepanjang 40 mil berada di pinggiran ibu kota, tetapi mereka dihentikan oleh pasukan Ukraina dengan senjata anti-tank.

Kehidupan warga sipil Ukraina ikut terimbas. Ratusan warga sipil dikabarkan terluka atau meninggal, korbannya bahkan termasuk anak-anak.

"Kamu tak tahu harus pergi ke mana, lari ke mana, atau siapa yang harus kamu kontak. Semuanya panik," ujar Liliya Marynchak, seorang guru berusia 45 tahun yang tinggal di Ivano Frankivsk. Kotanya menjadi salah satu sasaran bom pihak Rusia.

4 dari 5 halaman

Sanksi Ekonomi

Agresi militer Rusia yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin menuai kecaman dunia. Banyak negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Pasukan NATO pun bersiap di sekitar Ukraina, negara lain pun berjanji memberi bantuan militer bagi negara itu. Presiden Zelenskyy sempat meminta gencatan senjata, tetapi upaya itu gagal hingga memaksa negaranya melawan balik serangan Rusia.

Presiden Putin pun masih bersikeras bahwa tindakannya dimaksudkan untuk menjaga keamanan negaranya. Namun, Zelenskyy menolak menyerah. "Tidak ada yang akan menghancurkan kita, kita kuat, kita orang Ukraina," ucapnya saat berpidato di Uni Eropa.

5 dari 5 halaman

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina