Liputan6.com, Jakarta - Acara GEKRAFS Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022 menuai polemik di dalam negeri. Hal ini menyusul tudingan fashion enthusiast sekaligus pemilik brand parfum Alien Objects, Lucky Heng, yang menyebut panitia 'membodohi' masyarakat.
"Agak sebel sama banyaknya brand Indonesia yang claim masuk Paris Fashion Week tahun ini. Semua berani claim dan pakai nama "Paris Fashion Week", tapi enggak ada yang berani tag @parisfashionweek," tulis Lucky lewat Insta Story miliknya, Minggu, 6 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
Ia menekankan bahwa Paris Fashion Week resmi hanya ada satu, yakni yang diselenggarakan Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Namun, ia menyebut banyak media dan agensi yang memperjualbelikan slot tayang untuk memasukkan jadwal 'palsu' ke kalender asli.
"Sebenarnya, praktek dan informasi misleading menggunakan nama "Paris Fashion Week" ini sudah berjalan lumayan lama. Tapi season ini, Indonesia rekor dunia sih. Dari beauty brands, Binus hingga Geprek Bensu," sambung dia.
Ia mengaku marah dengan pemanfaatan nama besar Paris Fashion Week untuk brand yang tidak terkait dengan fashion tersebut. Menurut dia, praktik demikian memalukan nama Indonesia di dunia internasional bila sampai terdengar.
"Singkat kata, kita 'mengada-ada' sendiri, 'hore-hore' sendiri saja. Heboh sendiri, puji sendiri," sambung dia.
Tudingan itu dijawab oleh pihak Gekrafs. Chief of Committee Gekrafs Paris Fashion Week, Temi Sumarlin menyatakkan sejak awal pihaknya tidak pernah mengklaim bahwa acara yang digelarnya adalah bagian dari jadwal resmi Paris Fashion Week, melainkan off schedule selama Paris Fashion Week.
"Kita enggak pernah mention part of them (FHCM), kami berdiri sendiri, during Paris Fashion Week. Semua brand paham itu," ujar Temi kepada Liputan6.com, Senin (7/3/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Salah
Temi mengakui bahwa pihaknya memanfaatkan momen Paris Fashion Week saat menggelar acara tersebut. Menurut dia, praktik tersebut tak salah karena beragam brand juga melakukan hal yang sama. Ia juga menyebut show di Paris sebagai langkah awal untuk membuka jalan agar brand fashion Indonesia ikut dilirik dunia.
"Di momen ini, fashion enthusiast kumpul semua. Paris lagi penuh banget...Kita memanfaatkan momen fashion week agar Indonesia di-notice, dikasih panggung. Agenda besar kita adalah buka jalan," Temi beralasan.
Ia menyebut konsep pekan mode di Paris berbeda dengan Jakarta Fashion Week yang terkonsentrasi di satu tempat. Banyak brand yang masuk jadwal resmi menggelar pertunjukan mereka di tempat yang berbeda-beda. Di sisi lain, Gekrafs memahami bahwa posisi mereka bukanlah bagian resmi dari Paris Fashion Week sehingga mereka tak menggunakan kata tersebut.
"Kami tahu posisinya di mana, kami tahu bukan terafiliasi FHCM, dan ini sudah dilakukan setiap tahun. Dilakukan mandiri oleh desainer...Kita di sini semangatnya sama, dari awal secara dokumen baik, literasi enggak ada yang salah," ucap Temi.
Advertisement
Jatuhkan Mental
Ia mengaku sedih sesama orang Indonesia menjatuhkan karya anak bangsa. Temi menegaskan pihaknya tidak pernah mempermalukan negara, terlebih dana untuk menggelar show di Paris disebutnya tak sepeser pun didanai oleh pemerintah, melainkan hasil patungan. Belum lagi mental desainer yang bersemangat membuat karya ikut dijatuhkan.
"Dua tahun pandemi cukup berat untuk local brand, masa iya enggak dibantuin?" kata dia.
Terkait show tersebut, ia mengaku apresiasi positif didapatkan para pemilik brand lokal. Dari sisi penonton, misalnya, sekitar 75 persen adalah warga asing, sisanya baru orang Indonesia. Pihaknya juga mengaku banyak media lokal yang meliput. Begitu pula dengan buyer yang meminati produk brand lokal serta ada tawaran untuk mengisi karpet merah di Cannes Festival.
"Kemarin dari Forbes juga kontak, kenapa Indonesia fashionnya begini, begini. Alma dari Vogue juga minta beberapa rilis. Proses itu yang enggak diketahui," ujar Temi.
Buka Toko
Usai menggelar show di Hotel Westin Paris, Gekrafs juga membuka toko sementara di salah satu pusat perdagangan komersial, yakni Rue De Turrene Paris. Menurut Temi, toko itu akan dibuka hingga 16 Maret 2022
"Di sini B2B dan B2C, kita bukan ngandelin jualan banyak, karena teman-teman juga enggak bawa banyak produk. Hanya showcase aja," ujarnya.
Ia berharap usaha yang dilakukan bisa membuahkan hasil yang baik. "Ada parfum Humans bahkan sudah sold out," ucap Temi.
Advertisement