Sukses

6 Fakta Menarik Bandung Barat, Punya Tradisi Perang Tomat

Kabupaten Bandung Barat punya beragam tradisi dan destinasi wisata menarik.

Liputan6.com, Jakarta - Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi di sebelah timur, Kota Bandung di sebelah selatan, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat.

Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9 persen wilayah lama Kabupaten Bandung. Pusat pemerintahannya berlokasi di Kecamatan Ngamprah yang terletak di jalur Bandung-Jakarta.

Jarak dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung Barat sekitar 22 km dan bisa ditempuh dengan berkendara selama kurang lebih 1 jam via tol menuju Padalarang. Di daerah ini, Anda bisa menemukan berbagai tempat wisata menarik seperti Gunung Tangkuban Parahu dan Curug Maribaya.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Bandung Barat. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Bandung Barat yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Hari Jadi

Pada lima tahun pertama sejak berdirinya, Kabupaten Bandung Barat memperingati hari jadi setiap 2 Januari. Namun mulai 2013, daerah ini memperingati hari jadi pada 19 Juni.

Berdasarkan berbagai pembahasan dengan pemerintah daerah, DPRD, Komite Pembentukan KBB, dan juga pakar sejarah, Kabupaten Bandung Barat terbentuk pada 2 Januari 2007 yang ditandai dengan pengesahan RUU menjadi UU No.12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat yang disahkan Presiden RI.

Namun secara faktual, pemerintahan di daerah itu baru berlangsung 19 Juni 2007 yang ditandai dengan pengangkatan Tjatja Kuswara sebagai pejabat sementara Bupati Bandung Barat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 7 halaman

2. Patahan Lembang

Patahan atau sesar adalah retakan tanah akibat adanya pergeseran atau pergerakan lempengan tektonik. Patahan Lembang adalah patahan aktif dengan pergerakan kecepatan 3 mm-6 mm per tahun.

Bukti aktifnya Patahan Lembang ini dikuatkan dengan terjadinya gempa di di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan CIsarua, Kabupaten Bandung Barat, pada Agustus dan September 2011. Meski hanya berkekuatan 3,3 pada skala Ritcher, gempa tersebut menyebabkan sedikitnya 384 rumah warga rusak ringan hingga berat.

Patahan Lembang ini memanjang sejauh 22 km dari Lembang hingga ke Ngamprah dan Padalarang. Bangunan-bangunan vital seperti Observatorium Bosshca, Markas TNI Kowad, hingga Kantor Pemerintahan Kabpaten Bandung Barat berada di jalur ini.

Meski berbahaya, Sesar Lembang merupakan tempat wisata yang sangat indah dan banyak dikunjungi wisatawan. Udara yang sejuk juga barisan pepohonan yang berada di sekitarnya membuat tempat ini sangat cocok bagi mereka yang yang ingin melepas lelah.

Salah satu puncak terindahnya adalah Tebing Keraton. Selain itu, tempat wisata di Sesar Lembang yang terkenal lainnya adalah Gunung Batu yang disebut-sebut sebagai puncak dari Sesar Lembang.

3 dari 7 halaman

3. Makam Pahlawan Nasional

Oto Iskandar Dinata atau sering ditulis Oto Iskandardinata adalah pahlawan nasional asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Namanya sempat diabadikan dalam pecahan uang Rp20 ribu. Ia juga dijuluki Si Jalak Harupat, yang kini diabadikan sebagai nama stadion di Soreang, Kabupaten Bandung.

Pria bernama lengkap Raden Oto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret 1897. Oto meninggal di Mauk, Kabupaten Tangerang pada 20 Desember 1945, ketika umur 48 tahun. Sebagai salah satu pahlawan nasional, di beberapa kota di Jawa Barat khususnya, nama Oto Iskandar Dinata biasa dijadikan nama untuk ruas jalan. Biasanya lebih disingkat dengan Otista.

Makam Oto Iskandardinata berada di Jalan Raya Lembang-Bandung, tepatnya di Kampung Pasirpahlawan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Meski demikian, makam tersebut hanyalah sebagai simbol, sebab hingga kini tidak diketahui keberadaan jasad pencetus pekik Merdeka itu. Selain pemakaman, di lokasi ini juga terdapat monumen.

Makam tersebut berlokasi di dalam kompleks monumen perjuangan Bandung Utara bernama Monumen Pasir Pahlawan Oto Iskandar Dinata. Kompleks pemakaman ini dikelilingi tembok berpagar, lengkap dengan sebuah pintu gerbang yang selalu dikunci. Tak jauh dari pintu gerbang terdapat sebuah pos penjagaan.

4 dari 7 halaman

4. Perang Tomat

Perang tomat tak hanya ada di Spanyol yang setiap tahun menggelar festival La Tomatina. Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, juga ada perang tomat yang digelar setiap Agustus atau September setiap tahun.

Pperang tomat berawal dari banyaknya tomat busuk yang berserakan di jalanan. Petani saat itu enggan menjual hasil panen tomat lantaran harga jualnya sangat anjlok. Akibatnya, ribuan tomat dibuang begitu saja.

Dari peristiwa yang terjadi pada 2010 itu, tercetuslah ide untuk memanfaatkan tomat-tomat busuk itu menjadi peluru untuk perang tomat. Dengan menjadi salah satu rangkaian hajat lembur, perang tomat menjadi daya tarik wisata dan budaya setempat.

5 dari 7 halaman

5. Kuliner Khas Bandung Barat

Ada beragam kuliner khas Bandung Barat, salah satunya Wajit Cililin. Makanan yang bercita rasa manis itu biasanya dibungkus daun jagung yang sudah kering. Makanan berwarna coklat ini bahkan sudah menjadi oleh-oleh khas yang dengan mudah didapatkan.

Berbahan dasar beras ketan, gula aren, kelapa dan sedikit vanili, Wajit Cililin bertekstur lembut yang membuatnya sangat digemari. Kuliner khas lainnya ada Sate Kelinci, Cuankie, Nasi Tutug Oncom, Gepuk dan lain-lain.

6 dari 7 halaman

6. Curug Maribaya

Bandung Barat punya banyak destinasi wisata yang tak kalah menarik dari Kota dan Kabupaten Bandung. Salah satunya adalah Curug Maribaya. Kawasan wisata alam ini dulunya terkenal dengan pemandian air panasnya. Tapi saat ini, yang terkenal adalah curug atau air terjun yang ada di beberapa tempat di lokasi ini.

Curug itu adalah gabungan dari tiga curug berukuran sedang, yaitu Curug Cigulung, Curug Cikawari, dan Curug Cikolelang. Sebuah jembatan dibangun di atasnya sehingga wisatawan bisa melihat langsung air yang terjun deras ke bawah tepat dari atasnya. 

Tidak hanya dapat melihat ketingggiannya saja, pengunjung juga dapat menikmati kesegaran dari Air Terjun Maribaya. Anda bisa menikmati kesegaran airnya dengan cara berenang di kolam penampungan air Curug. Hawa sejuk yang cenderung dingin di curug ini juga dapat menenangkan pikiran yang sedang kacau. Selain memiliki pemandangan yang indah dan hawa yang sejuk, curug ini juga dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti area parkir yang luas dan aman, toilet yang bersih, restoran, kafe, musala dan masih banyak lainnya.

7 dari 7 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan