Liputan6.com, Jakarta - Sanksi dari berbagai penjuru tak henti menyasar Rusia setelah negara ini menginvasi Ukraina. Setelah deretan brand fesyen mewah dunia tutup toko, kini giliran desainer Rusia, Valentin Yudashkin yang dicoret dari kalender Paris Fashion Week 2022.
Dilansir dari People, Rabu (9/3/2022), desainer Rusia yang tampil di Paris Fashion Week sejak 2016 ini, dicoret dari kalender pesta mode tahun ini. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode, Minggu, 6 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Kami bersikap tegas terhadap inisiatif yang diambil oleh presiden Federasi Rusia," kata Presiden Fédération Ralph Toledano dalam sambung telepon dengan WWD.
Toledano melanjutkan, "Kami tidak menentang (rakyat) Rusia, tetapi kami tidak akan mendukung atau menerima dalam kalender kami mereka yang mendukung posisinya."
Toledano juga mengungkapkan bahwa timnya telah meneliti secara mendalam sejak serangan Rusia ke Ukraina dimulai. "Untuk melihat apakah dia telah menjauhkan diri dan apa posisinya di ranah Rusia," kata pria berusia 70 tahun tersebut.
"Menjadi jelas bahwa dia adalah afiliasi dari rezim. Karena itu, saya menganggap bahwa dia tidak memiliki tempat di kalender," tambahnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Digelar Online
Ia menyebut Yudashkin telah merancang seragam untuk militer Rusia. Ini menjadi salah satu di antara beberapa alasan atas keputusan mencoret desainer Rusia tersebut.
"Sampai sekarang, satu-satunya kriteria yang kami pertimbangkan adalah kreativitas dan minat artistik dari para kandidat ini. Kami dihadapkan pada situasi yang sepenuhnya baru," terangnya ketika ditanya apakah desainer Rusia lainnya dapat menghadapi kesulitan serupa.
Toledano menambahkan bahwa "semua orang Rusia tidak dapat disalahkan atas tindakan presiden Federasi Rusia." Meski peragaan busana Yudashkin dicoret dari kalender Paris Fashion Week, acaranya tetap berlangsung secara virtual.
Advertisement
Serangan Rusia
Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut setelah pasukan mereka melancarkan invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022. Ini disebut sebagai konflik darat besar pertama di Eropa dalam beberapa dekade.
Pertempuran berubah dari hari ke hari, tetapi ratusan warga sipil telah dilaporkan tewas atau terluka, termasuk anak-anak. Lebih dari satu juta orang Ukraina juga telah melarikan diri, kata PBB.
Pernyataan Presiden Ukraina
Putin menegaskan Ukraina memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia dan dia bertindak demi kepentingan keamanan terbaik negaranya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersumpah untuk tidak tunduk.
"Tidak ada yang akan menghancurkan kami, kami kuat, kami orang Ukraina," kata Zelenskyy kepada Uni Eropa dalam pidato di hari-hari awal pertempuran.
Zelenskyy menambahkan, "Hidup akan menang atas kematian. Dan terang akan menang atas kegelapan."
Advertisement