Sukses

6 Fakta Menarik Kabupaten Tegal, Salah Satu Kota Terpadat di Jawa Tengah

Ada dua versi sejarah cikal bakal Kabupaten Tegal. Salah satunya berkaitan dengan kedatangan pelaut Portugis.

Liputan6.com, Jakarta - Tegal adalah salah satu kabupaten yang terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah. Wilayahnya seluas 878,79 km persegi dengan pusat adminstrasinya berada di Kota Slawi sesudah Kota Tegal berdiri terpisah dari kabupatan.

Kota Slawi berada di pinggiran kota, sekitar 20 km dari selatan pusat kota dan dalam batas kabupaten. Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten terpadat di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk sekitar 1.590.000 jiwa pada 2020. Persebaran populasi yang paling utama, yaitu di selatan Kota Tegal dan sepanjang Jalan Raya Tegal - Slawi.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Tegal. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Tegal yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Tegal

Pada 1530, ada sebuah desa yang bernama Teteguall. Desa tersebut masuk wilayah Kabupaten Pemalang yang mengakui sebagai trah Pajang. Nama Teteguall diberikan oleh pelaut Portugis yang bernama Tome Pires yang pernah singgah di Pelabuhan Tegal pada 1500-an. Konon, kata Teteguall berarti tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian.

Namun, kisah lain menyebutkan jika desa cikal bakal Kota Tegal dibangun oleh Ki Gede Sebayu. Penobatan Sebayu sebagai pemimpin tertinggi dilakukan bersamaan dengan festival tradisional setelah panen besar, yakni 12 April 1580.

Hari penobatan Ki Gede Sebayu yang diangkat menjadi Juru Demung (Penguasa Lokal di Tlatah Tegal) dengan pangkat Tumenggung setingkat Bupati pada 18 Mei 1601 dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Tegal. Ki Gede Sebayu berhasil mengembangkan hasil pertanian karena tanah yang mereka tempati sangat subur.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 7 halaman

2. Tari Topeng Endel

Kabupaten Tegal dikenal dengan beragam seni dan budaya, termasuk tari-tarian. Yang paling dikenal adalah Tari Topeng Endel atau Tari Endel. Tarian ini hanya dilakukan oleh perempuan saja karena sifat dari tari topeng ini adalah genit, gemulai, terampil, dan berani.

Tarian ini bisa dilakukan perseorangan maupun bersama-sama (kolosal) di berbagai macam acara. Gerak penari memperlihatkan bayangan seolah sedang bercumbu dengan pangeran. Gemulainya para penari yang bergerak-gerak begitu lembut disertai dengan musik gamelan, mampu menghibur para penontonnya.

Tari Topeng Endel pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak, yaitu 1.700 siswa SD. Acara pemecahan rekor itu berlangsung di Kantor Pemerintah Kabupaten Tegal dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-470 kabupaten tersebut pada 2013. Tarian khas lainnya dari Kabupaten Tegal adalah Tari Topeng Panji, Tari Topeng Kresna, Tari Topeng Layapan Alu, Tari Topeng Patih (Ponggawa), Tari Topeng Kelana, dan Tari Kuntul Tegalan.

3 dari 7 halaman

3. Ruwat Bumi Purwahamba Indah

Kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal ini merupakan upacara adat yang diisi berbagai jenis hiburan. Tradisi Ruwat Bumi Purwahamba Indah dilaksanakan pagi, siang, hingga malam yang ditutup dengan pagelaran wayang semalam suntuk.

Keunikan dari tradisi Ruwatan di Bumi Purwahamba Indah adalah digelarnya festival "Grebeg Klapa Ijo" yang dapat diikuti oleh masyarakat Kabupaten Tegal. Tradisi ini merupakan perwujudan syukur kepada Allah SWT sekaligus memohon agar warga terhindar dari berbagai macam bencana, khususnya bagi para pedagang di sekitar Objek Wisata Purwahamba Indah.

Ruwatan dapat dikatakan sebagai bentuk tradisi masyarakat yang sudah ada sejak lama sebelum kedatangan agama ke Tanah Jawa. Kata Ruwat dalam bahasa Sansekerta dapat diartikan sebagai pembebasan, penyucian. Kemudian kata yang hampir mirip, yaitu Rawat atau Reksa diartikan sebagai memelihara.

4 dari 7 halaman

4. Sedekah Bumi Cacaban

Kegiatan Sedekah Bumi Cacaban diselenggarakan oleh masyarakat setempat yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal sebagai fasilitator dan pendukung. Kegiatan yang berlangsung di Waduk Cacaban ini umumnya diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan larung kepala kerbau dan arak-arakan hasil bumi.

Sambil diiringi drumband, warga menggotong kepala kerbau menuju perahu untuk dilarung ke waduk. Kepala kerbau itu digotong dengan sebuah tandu dan dipindahkan ke ujung salah satu perahu. Sekitar 17 perahu ikut meramaikan tradisi tersebut. Selain itu, hasil panen bumi yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar juga diarak dan diperebutkan oleh masyarakat sekitar.

Sedekah Bumi Waduk Cacaban merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka melestarikan budaya daerah dan juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diperoleh. Kegiatan ini juga ditujukan untuk menarik pengunjung sekaligus dijadikan sebagai momen penting pembelajaran bagi peningkatan kesadaran masyarakat setempat dalam menyambut pengunjung serta menjaga kelestarian alam Objek Wisata Cacaban.

5 dari 7 halaman

5. Kuliner Khas Kabupaten Tegal

Ada beragam kuliner khas Kabupaten Tegal. Salah satunya adalah Blendung yang terbuat dari jagung yang direbus hingga lunak lalu diberi sedikit bumbu dan parutan kelapa. Rasanya gurih dan sedikit ada rasa asinnya.

Ada pula Rujak Teplak yang memiliki bumbu khas. Di daerah lain umumnya bumbu rujak didominasi kacang, bumbu Rujak Teplak dibuat dari singkong yang telah direbus dan dihaluskan atau ditumbuk.

Selain itu ada Tahu Upil yang sekarang banyak dijadikan sebagai oleh-oleh. Bentuknya tidak begitu besar dan dibuat dengan mengombinasikan tahu dengan aci. Paling nikmat jika menyantapnya dengan cabai rawit. Kuliner khas Tegal lainnya adalah Kupat Glabed, Nasi Ponggol, Rujak Krupuk Mie, Kemronyos, Kupat Sambel Tahu Lengko Mbah Pa'ong, dan masih banyak lagi.

6 dari 7 halaman

6. Wisata Kabupaten Tegal

Ada banyak destinasi wisata menarik di Kabupaten Tegal. Ada Pemandian Air Panas Guci (OW Guci), terletak di Kecamatan Bumijawa di lereng Gunung Slamet, sekitar 30 km dari Kota Slawi.

Terdapat 10 air terjun di Guci, di antaranya adalah Pemandian Pancuran 13 dan Pancuran 7. Penduduk setempat sering berendam dan mandi, karena dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Terdapat pula penyewaan kuda untuk menikmati pemandangan sekitar. Objek wisata ini tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan, kolam renang air panas, lapangan tenis dan sepak bola, hotel, vila, dan bumi perkemahan.

Ada juga Gunung Batu, di desa Batuagung Kecamatan Balapulang. Gunung ini merupakan salah satu tempat untuk menyaksikan keindahan alam Kabupaten Tegal yang terbentang dari selatan ke utara, dari barat ke timur. Tempat wisata lainnya adalah Pantai Purwahamba Indah, Pantai Larangan Indah Waduk Cacaban, Slutu Mlaku, Situs Manusia Purba Semedo, Monumen Perjuangan Gerakan Banteng Nasional (GBN), dan lain-lain.

7 dari 7 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan