Liputan6.com, Jakarta - Gresik adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah sekitar 1.191,25 km persegi. Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas Laut Jawa. Pada 2020, penduduk kabupaten Gresik berjumlah 1.311.215 jiwa dengan kepadatan 1.098 jiwa/km persegi.
Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai kota tempat berdirinya pabrik semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik.
PT Semen Gresik merupakan anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) dan termasuk anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Bersama dengan Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan).
Advertisement
Baca Juga
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Gresik. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Gresik yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Surabaya
Sebelum menjadi daerah tingkat II di Jawa Timur, wilayah administratif Kabupaten Gresik sebelumnya bernama Kabupaten Surabaya. Setelah terbit PP Nomor 38 Tahun 1974, Kabupaten Gresik resmi menjadi daerah tingkat II di Jawa Timur. Secara berangsur-angsur semua kegiatan pemerintahan dipindahkan ke Gresik.
Gresik termasuk bagian dalam wilayah pengembangan Gerbangkertosusilo. Seiring berjalannya waktu, Gresik menjadi salah satu kota termasyhur. Bukan hanya persada nusantara, melainkan juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan munculnya industri multi modern.
2. Julukan Gresik
Salah satu julukan Gresik adalah Kota Bandar, karena mereka sudah dikenal sejak abad ke-11. Saat itu, Gresik menjadi pusat perdagangan antar-pulau dan negara. Wilayah Gresik sering dikunjungi pedagang dari China, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, hingga Campa.
Gresik juga dikenal sebagai Kota Santri. Julukan Kota Santri juga tidak terlepas dari sekolah-sekolah di Gresik yang bernuansa Islami seperti madrasah ibtida’iyah, tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi. Kerajinan asli Gresik juga masih bernuansa Islami yang sering dikenakan oleh santri seperti kopiah, sarung, mukena, sorban, dan lain sebagainya. Kerajinan itu juga bisa digunakan oleh masyarakat umum yang bukan santri.
Gresik juga dikenal sebagai Kota Wali. Hal ini berdasarkan fakta sejarah banyaknya wali yang menetap di Gresik. Wali yang menetap di Gresik mula-mula adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim pada abad ke-14. Wali yang dikenal dengan nama Sunan Gresik ini termasuk generasi awal Wali Songo, yang melahirkan banyak wali lain seperti Sunan Ampel hingga Sunan Kudus.
Eksistensi Gresik sebagai pusat penyebaran Islam mulai menguat seiring dengan munculnya Raden Paku atau lebih dikenal dengan nama Sunan Giri. Saat dewasa, Sunan Giri mendirikan pemerintahan di Giri Kedaton, yang berada di wilayah Sidomukti, Gresik. Tanggal didirikannya Giri Kedaton, 9 Maret 1487, kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Gresik.
Advertisement
3. Dikenal Sejak Abad ke-11
Di Gresik berdiri Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Wahanan yang selintar mirip rumah keong itu merupakan tempat anak-anak muda setempat menuangkan kretivitas mereka. Terdapat hall untuk bermain sepatu roda, bangunan untuk kegiatan seni dan budaya, serta olahraga dalam ruang.
WEP dibangun dalam dua tahap. Pada tahap pertama dibangun pada 2014 dengan anggaran Rp12,56 miliar, sedangkan bangunan WEP 2 menghabiskan anggaran Rp19 miliar. Bangunan WEP tidak menempel di atas permukaan tanah, tetapi melayang mirip rumah panggung dengan tiang-tiang penyangga.
Itu karena gedung dibangun di atas lahan penampung air. Fungsi kolam Tlogogendo untuk menampung air hujan tetap dipertahankan, tetapi ketika kemarau tiba, warga sekitar bermain bola.
4. Rusa Bawean
Fauna identitas Kabupaten Gresik adalah Rusa Bawean yaitu Rusa yang berasal dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Rusa Bawean bukan sekadar menjadi fauna identitas atau maskot Kabupaten Gresik, tetapi juga hewan kebanggaan warga Gresik.
Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh IUCN. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.
Tinggi rusa bawean jantan dilaporkan sekitar 60 – 70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Kepopuleran Rusa Bawean membuatnya menjadi salah satu maskot di Asian Games 2018 yang diadakan di Indonesia.
Advertisement
5. Kuliner khas Gresik
Ada berbagai kuliner khas Gresik yang menarik dan banyak disukai. Salah satunya Nasi Krawu. Meski berkembang di Gresik, ada pendapat bahwa makanan ini merupakan masakan leluhur dari Madura. Makanan khas Gresik ini disajikan dengan daun pisang.
Makanan ini terdiri dari nasi putih pulen dengan lauk suwiran daging sapi yang dimasak agak pedas dengan kadar minyak tinggi. Biar lengkap, bisa ditambahkan semur babat maupun semur ikan bandeng yang dicampur tahu serta kentang. Selain itu ada Pudak yang merupakan kue khas kota Gresik.
Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir atau gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan kemasan terbuat dari bahan yang disebut “ope” yaitu pelepah daun pinang. Kuliner khas lainnya adalah, Sego Roomo, Jubung, Otak-otak Bandeng, Sanggring (Kolak Ayam), Bonggolan, Legen, Sego Karak, dan Sego Menir.
6. Wisata Gresik
Gresik sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini lantaran di daerah tersebut banyak ditemukan objek wisata menarik. Liburan ke Gresik tak bisa diselesaikan dalam sehari, karena saking banyaknya tempat yang bisa dikunjungi.
Jika berminat liburan ke destinasi wisata alam di Gresik, Anda bisa mengunjungi Pantai Mayangkara, Pantai Ria, Gua Langsih, Bukit Kapur, Telaga Ngipik, atau Penangkaran Rusa Bawean.
Berlibur ke destinasi wisata buatan di Gresik juga menjadi alternatif untuk menghilangkan penat. Misalnya ke Tugu Lontar Gresik, Kota Lama Gresik, Bukit Alam Waterpark, Kebun Bunga Matahari, atau d'Lagoon.
Kalau tertarik ke destinasi wisata religi, di Gresik banyak tempat yang bisa dikunjungi. Beberapa di antaranya makam Raden Supeno, makam Raden Santri, Masjid KH Ahmad Dahlan, atau Jherat Lanjheng.
Advertisement