Liputan6.com, Jakarta - Brent Renaud, sineas ternama Amerika Serikat meninggal dunia pada Minggu, 13 Maret 2022, di Ukraina. Ia tewas setelah mobilnya diberondong peluru tentara Rusia.
Pembuat film dokumenter yang kerap bepergian ke tempat terpencil dan berbahaya itu dilaporkan sedang mengumpulkan material untuk kisah pengungsi saat mobilnya ditembaki di pos pemeriksaan di Irpin, pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev. Menteri dalam negeri setempat mengatakan wilayah tersebut sering menjadi sasaran tembak pihak Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Renaud yang berasal dari Little Rock, Arkansas, meninggal pada usia 50 tahun. Menurut Chistof Putzel, sahabat sekaligus rekan sesama sutradara itu menyebut Renaud sebagai salah satu produser independent terhormat pada eranya.Â
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari AP, Putzel dan Renaud memenangkan penghargaan jurnalistik Alfred I. duPont dari Colombia University pada 2013 atas film Arming the Mexican Cartels. Film dokumenter itu menceritakan bagaimana senjata diperdagangkan dari AS untuk menyulut kekerasan geng narkoba yang merajalela.
"Pria ini jelas yang terbaik," kata Putzel via sambungan telepon dari Kota New York. "Dia benar-benar jurnalis perang terbaik yang aku kenal. Pria ini benar-benar pergi ke setiap zona konflik," sambungnya.
Putzel mengaku terakhir kali menerima pesan teks dari Renaud tiga hari sebelum kematiannya. Detail kematian Renaud belum disampaikan dengan jelas oleh otoritas Ukraina, tetapi jurnalis Amerika Juan Arredondo mengatakan mereka berdua bepergian dalam satu kendaraan menuju pos pemeriksaan Irpin ketika keduanya ditembaki diduga tentara Rusia.
Arredondo yang berbicara dari rumah sakit di Kiev mengatakan kepada jurnalis Italia, Annalisa Camili bahwa Renaud tertembak di lehernya. Camilli juga mengatakan kepada AP bahwa Arredondo terkena tembakan di punggung bawah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dilarang Masuk
"Kami sedang melintasi jembatan pertama di Irpin, kami akan memfilmkan pengungsi lain yang akan meninggalkan kota, dan kami masuk ke mobil. Seseorang menawari untuk membawa kami ke jembatan lain, kami melewati pos pemeriksaan, dan mereka menembaki kami," kata Arredondo kepada Camili dalam wawancara video yang dibagikan kepada AP.
Pernyataan dari polisi daerah Kiev mengatakan tentara Rusia yang menembaki mobil. Beberapa jam setelah penembakan Renaud, Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn mengatakan bahwa jurnalis akan ditolak memasuki kota.
"Dengan cara ini, kami ingin menyelamatkan nyawa keduanya dan pendukung kami," kata Markushyn.
Kementerian Dalam Negeri AS segera mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penyerangan terhadap pekerja berita dan mereka yang merekam konflik. "Kami ngeri bahwa jurnalis dan pembuat film—non-kombatan—telah terbunuh dan terluka di Ukraina oleh pasukan Kremlin. Ini adalah contoh mengerikan lain dari tindakan serampangan Kremlin," cuit Kementerian lewat Twitter.
Â
Â
Â
Advertisement
Pelanggaran Hukum Internasional
Menanggapi kabar kematian Renaud, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York menyerukan untuk segera menghentikan kekerasan terhadap jurnalis dan warga sipil.Â
"Serangan ini tidak bisa diterima dan melanggar hukum internasional," kata Komite melalui Twitter.
Sosok Renaud memenangkan banyak penghargaan. Bersama saudaranya Craig, ia memenangkan Peabody Award untuk Last Chance High, serial yang tayang di HBO tentang sekolah yang berisi pemuda berisiko di West Side, Chicago. Mereka juga menyabet dua penghargaan jurnalistik duPont-Columbia, dan diakui oleh HBO, NBC, Discovery, PBS, New York Times, dan Vice News.
Renaud juga mendapat Nieman fellow di Harvard dan menjabat sebagai profesor tamu terhorman untuk Pusat Etika dalam Jurnalisme di Universitas Arkansas. Bersama saudaranya, mereka merintis Little Rock Film Festival.
Â
Â
Â
Karir Renaud
Renaud pernah meliput perang di Irak dan Afghanista. Ia juga meliput dampak gempa mematikan di Haiti, gejolak politik di Mesir dan Libia, hingga ekstrimis di Afrika.Â
Putzel yang bekerja bersama Renaud selama 12 tahun memberikan penghormatan atas keberanian dan semangatnya.
"Tidak ada tempat yang terlalu berbahaya," kata Putzel. "Itu adalah keberaniannya tetapi juga karena dia sangat, sangat peduli."
Dia meninggalkan saudaranya Craig, istri Craig, Mami, dan keponakannya, Taiyo yang berusia 11 tahun.
Advertisement