Sukses

Gaun Rp26 Juta Rancangan Victoria Beckham Diolok Seperti Ketumpahan Kopi

Gaun yang diledek seperti ketumpahan kopi ini merupakan bagian dari koleksi Spring/Summer 2022 rancangan Victoria Beckham.

Liputan6.com, Jakarta - Gaun rancangan Victoria Beckham tengah jadi sensasi online. Potongan mode itu diejek karena terlihat seolah-olah seseorang telah menumpahkan kopi di atasnya.

Padahal, Printed Floor Length Bias Dress, yang merupakan bagian dari koleksi Spring/Summer 2022, dibanderol dengan harga tidak murah, 1.390 pound sterling (sekitar Rp26 juta), lapor Daily Mail, Selasa (15/3/2022). Angka itu juga yang memicu kritik makin panas di jagat maya.

Selain kopi, ada juga pengguna yang mengatakan bahwa gaun putih itu seperti ketumpahan saus tomat. Yang lain menyebut gaun mahal Posh membuat pemakainya terlihat seperti seseorang telah memeluk mereka setelah mandi dengan kacang panggang.

Terbuat dari 100 persen renda, gaun ini menginstruksikan pembersihan hanya dengan dry clean. Tersedia dalam ukuran empat hingga 10, deskripsi di situs webnya berbunyi, "Koleksi Spring/Summer 2022 membangkitkan nuansa santai tahun 90-an."

Gaun itu juga dideskripsikan sebagai "keanggunan sederhana dari liburan musim panas di Eropa." "Menampilkan cetakan renda digital lingerie vintage pada 100 persen satin sutra yang berkilau," sambung keterangan busana tersebut.

"Ini memiliki belahan halus sepanjang punggung tengah, dengan fit lurus dan bias eksternal yang menghadap garis leher dan armhole, juga dilengkapi detail jahitan atas sebagai finishing," begitu keterangan tambahan yang tertera di sana.

Gaun ini memiliki desain leher tinggi, menampilkan garis melengkung di tulang selangka, serta ditata dengan aksen rantai emas sederhana. Ini menampilkan gaun malam peach yang dicetak secara digital di bagian depan.

Aksen tersebut menonjol dari warna putih yang jadi dasar gaun. Salah satu penggemar mode menyindir desainnya, "Sepertinya Anda menumpahkan sekaleng sup Heinz Cream of Tomato di bagian depan baju tidur Anda di sana, sayang."

Faktanya, istri David Beckham ini telah memperjuangkan rumah modenya, terutama selama pandemi COVID-19. Laporan tahun lalu menyebut label fesyen itu telah mengalami kerugian lebih dari 46 juta pound sterling sejak diluncurkan pada 2008.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Bisnis Merugi

Bisnis fesyen dan kecantikan Victoria Beckham merugi. Itu membuat mantan bintang pop tersebut, suaminya David Beckham, dan pemegang saham lain memompa jutaan pound sterling untuk membuat merek itu tetap bertahan, lapor Guardian.

Penjualan turun enam persen dibandingkan tahun sebelumnya, jadi 36 juta pound sterling, menurut akun yang diajukan untuk Victoria Beckham Holdings (VBH). Namun, kerugian sebelum pajak 6,8 juta pound sterling perusahaan kurang dari setengah kerugian 15,6 juta pound sterling pada 2019.

Ini dikaitkan dengan manajemen rantai pasokan yang lebih baik. Juga, model bisnis baru, di mana merek menjual lebih banyak barangnya langsung ke konsumen, kendati akhirnya harus ditahan lajunya oleh pandemi.

3 dari 5 halaman

Merumahkan Staf

Sebelumnya, Victoria Beckham telah mengumumkan pada Juli 2020 bahwa ia memotong sekitar seperlima staf di label fesyennya. Pihaknya juga memangkas sepertiga jumlah pakaian yang diproduksi untuk setiap koleksi.

Ia sempat menghadapi kritik karena menggunakan dana publik untuk merumahkan 30 staf, yang kemudian dibatalkan, pada awal lockdown pertama di Inggris. Padahal, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 335 juta pound sterling.

4 dari 5 halaman

Potong Harga Busana

Grup tersebut melaporkan bahwa merek Victoria Beckham Beauty berkinerja baik selama tahun pertama perdagangannya, mencapai penjualan sebesar 7,3 juta pound sterling pada 2020. Ini untuk rangkaian perawatan kulit dan riasan, termasuk Posh Lipstick, yang mengacu pada julukan Victoria di Spice Girls.

Selama enam bulan terakhir tahun lalu, label fesyen Victoria telah memotong harga gaunnya sebanyak 40 persen. Pihaknya juga menggunakan lebih sedikit kain yang dihias dan desain lebih sederhana dalam upaya memperluas daya tariknya.

5 dari 5 halaman

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia