Sukses

Makan Pakai Sumpit Haram bagi Muslim?

Komentar bahwa makan pakai sumpit haram bagi Muslim ini muncul dalam tayangan live streaming aktor Tionghoa-Muslim Malaysia, Adam Corrie, baru-baru ini.

Liputan6.com, Jakarta - Klaim menghebohkan kembali beredar di jagat maya. Seorang warganet berkomentar bahwa makan pakai sumpit haram bagi Muslim dalam tayangan live streaming aktor Tionghoa-Muslim Malaysia, Adam Corrie, lapor World of Buzz, Kamis (17/3/2022).

Kala itu, Adam tampak sedang makan di restoran Tionghoa-Muslim di Wangsa Maju, Kuala Lumpur. Ia menggunakan sumpit dan itu bertentangan dengan pendapat salah satu warganet yang mengklaim bahwa penggunaan sumpit tidak diizinkan di kalangan Muslim.

"Baik untuk membaca doa sebelum makan, tapi penggunaan sumpit adalah haram bagi umat Islam. Mohon maafkan saya atas peringatan ini," tulisnya.

Alih-alih tersinggung, Adam dengan sopan menanggapi komentar tersebut, menyebutkan bahwa sebagai seorang Muslim Tionghoa, ia telah merujuk pada pendapat dan saran dari beberapa ustaz bertahun-tahun sebelumnya. Ia menjawab, "Penggunaan sumpit diperbolehkan karena sama seperti peralatan lain: garpu, sendok, dan pisau. Itu tidak ada hubungannya dengan iman dan agama."

Komentar tersebut lantas mendapat perhatian warganet lain yang sebagian besar mengecam karena melabeli penggunaan sumpit sebagai haram. Salah satunya menulis, "Di mana Anda belajar agama dulunya? Di dalam gua?"

Yang lain berkomentar, "Tolong belajar lebih banyak sebelum mengatakan sumpit tidak diperbolehkan (dipakai oleh Muslim). Itu adalah peringatan berat." "Umat Islam di China juga menggunakan sumpit, termasuk (ketika) Ramadan saat memakan kurma," pengguna lain menimpali.

Sementara itu, beberapa warganet membandingkan penggunaan sumpit dengan peralatan makan lain dan secara retoris mempertanyakan apakah itu juga haram. Ini bukan kali pertama Adam menerima "peringatan" penggunaan sumpit untuk makan sebagai seorang Muslim.

November tahun lalu, ia menghadapi komentar serupa, lapor Hype. Kala itu, Adam menjelaskan, "Ambil lah dengan cara yang positif. Kita hidup dalam masyarakat multiras. Makan dengan sumpit tidak dianggap 'haram.'"

Ia melanjutkan, "Saya ditegur sebelumnya. Mereka mengatakan pada saya bahwa jika sudah masuk Islam, Anda tidak dapat menggunakan sumpit (ketika makan) karena itu 'haram.'"

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Cara Pakai Sumpit

Di unggahan yang sama, Adam menjelaskan bahwa makan dengan sumpit memang jadi budaya yang dipraktikkan masyarakat Tionghoa. Tidak hanya itu, ia juga meluangkan waktu menunjukkan pada para pengikut Instagram-nya cara menggunakan sumpit dengan benar saat makan nasi yang disiapkan dalam mangkuk.

"Biasanya saya makan pakai tangan jika nasi dihidangkan di piring. Kami makan di restoran Cina Muslim, dan mereka menyajikan nasi ayam jahe kukus dalam mangkuk. Makanya saya pakai sumpit, sesuai budaya saya sendiri," jelas Adam lebih lanjut.

3 dari 5 halaman

Sejarah Sumpit

Mengutip History, warga Tionghoa telah menggunakan sumpit setidaknya sejak 1.200 SM, dan pada 500 M. Alat makan ini telah menyebar, dari Vietnam ke Jepang. Dari awal yang sederhana sebagai peralatan memasak hingga set bambu yang dibungkus kertas di konter sushi, sumpit lebih dari yang terlihat.

Reruntuhan dongeng Yin, di Provinsi Henan, tidak hanya memberikan contoh paling awal tulisan Cina, tapi juga sumpit pertama yang diketahui, yakni perangkat perunggu yang ditemukan di makam di situs tersebut. Mampu menjangkau jauh ke dalam panci air atau minyak mendidih, sumpit awalnya digunakan untuk memasak.

Baru pada tahun 400 M, orang-orang mulai makan dengan peralatan makan. Ini terjadi ketika ledakan populasi di seluruh China menguras sumber daya dan memaksa juru masak mengembangkan kebiasaan menghemat biaya.

Mereka pun mulai memotong-motong makanan jadi potongan-potongan kecil yang membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk memasak. Ini kemudian kebetulan sangat cocok untuk penggunaan sumpit yang mirip pinset.

4 dari 5 halaman

Adopsi Gaya Sumpit yang Berbeda

Saat makanan jadi seukuran gigitan, pisau jadi sulit dimanfaatkan sebagai alat makan. Naiknya popularitas sumpit juga datang dari Konfusius. Sebagai seorang vegetarian, ia percaya bahwa ujung pisau yang tajam membangkitkan kekerasan dan peperangan, membunuh suasana hati yang bahagia yang seharusnya dirasakan saat makan.

Berkat ajarannya, penggunaan sumpit dengan cepat menyebar ke seluruh Asia. Budaya yang berbeda akhirnya mengadopsi gaya sumpit berbeda pula. Sumpit Cina menampilkan ujung yang tumpul daripada runcing.

Di Jepang, sumpit memiliki panjang sekitar 20 cm untuk pria dan 18 cm untuk wanita. Pada 1878, orang Jepang jadi orang pertama yang membuat sumpit sekali pakai yang sekarang ada di mana-mana, biasanya terbuat dari bambu atau kayu.

Sepanjang sejarah, sumpit telah menikmati hubungan simbiosis dengan makanan pokok Asia lainnya: nasi. Secara alami, makan dengan sumpit lebih cocok untuk beberapa jenis makanan daripada yang lain.

Sepintas, Anda akan berpikir bahwa nasi tidak cocok, tapi di Asia sebagian besar nasi adalah varietas berbiji pendek atau sedang. Pati dalam nasi ini menciptakan produk matang yang empuk dan kenyal, tidak seperti butiran beras panjang Barat yang lembut.

5 dari 5 halaman

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan