Liputan6.com, Jakarta - Inggris secara resmi mencabut semua pembatasan perjalanan terkait Covid-19. Tindakan tersebut diambil setelah dua tahun diberlakukan pembatasan terkait pandemi panjang yang melanda seantero dunia.
Dikutip dari Travel and Leisure, Minggu (20/3/2022), mulai pukul 4 pagi pada Jumat, 18 Maret 2022, penumpang yang bepergian melalui Bandara Heathrow London tidak perlu lagi memberikan passenger locator form. Penumpang juga tak perlu menyertakan hasil negatif Covid-19 dari pelancong yang tidak divaksinasi, pemerintah Inggris mengumumkan pekan lalu.
"Inggris Raya memimpin dunia dalam menghapus semua pembatasan perjalanan COVID-19 yang tersisa, dan pengumuman hari ini adalah bukti kerja keras semua orang di negara ini untuk meluncurkan vaksin dan melindungi satu sama lain," kata Sekretaris Transportasi Grand Shapps dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Baca Juga
Shapps melanjutkan, "Saya mengatakan kami tidak akan memberlakukan langkah-langkah perjalanan lebih lama dari yang diperlukan, yang kami sampaikan hari ini - memberikan lebih banyak berita sambutan dan kebebasan yang lebih besar bagi para pelancong menjelang liburan Paskah."
Inggris pertama kali mulai mengurangi pembatasan Covid-19 pada Februari. Kala itu, persyaratan tes Covid-19 pra-keberangkatan dihilangkan untuk pelancong yang divaksinasi.
Pekan ini, Bandara Heathrow London juga mencabut aturan wajib masker dalam pengumuman di akun Twitter Heathrow Airport. "Efektif mulai Rabu 16 Maret, kami akan menghapus persyaratan untuk mengenakan masker di bandara. Kami masih sangat menganjurkan rekan kerja & penumpang untuk memakainya, terutama ketika mereka kontak dekat dengan orang lain, tetapi ini tidak lagi wajib," bunyi cuitan itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Maskapai Penerbangan
Dalam hal maskapai penerbangan, maskapai regional Jet2 telah menjadi maskapai pertama yang mengizinkan untuk tidak memakai masker di pesawat. Meskipun ini hanya untuk penerbangan yang bepergian di Inggris dan Irlandia Utara.
Selain itu, chief operating officer British Airways Jason Mahoney, mengonfirmasi kepada Travel + Leisure, bahwa mulai Rabu, penumpang hanya akan diminta untuk mengenakan masker di penerbangan maskapai jika tujuan mereka mengharuskannya. "Pelanggan kami dapat membuat pilihan pribadi, dan kami dengan hormat meminta semua orang menghormati preferensi masing-masing," tambahnya.
Advertisement
Pelonggaran Aturan
The Washington Post juga melaporkan bahwa Virgin Atlantic perlahan-lahan akan mengubah aturan masker mereka juga. Pihaknya tidak akan lagi mewajibkan penumpang untuk mengenakan masker di penerbangan domestik, menurut pernyataan dari kepala pelanggan dan petugas operasi Corneel Koster.
Penerbangan Virgin Atlantic dan British Airways ke AS akan membutuhkan masker. Terlepas dari longgarnya pembatasan COVID-19, Inggris masih melaporkan lebih dari 552 ribu kasus positif COVID-19 minggu ini, meningkat 38 persen dari tujuh hari sebelumnya.
Persentase Booster
Sekitar 67 persen populasi telah menerima dosis booster mereka, menurut data pemerintah. Negara-negara Eropa lainnya mulai mengikuti Inggris dalam penghapusan aturan memakai masker di tempat umum.
Prancis telah menangguhkan izin vaksinasi mereka dan mencabut aturan masker, cuit Perdana Menteri negara itu Jean Castex. Prancis kini mewajibkan pemakaian masker hanya di transportasi umum. Baik Prancis dan Inggris saat ini terdaftar oleh CDC sebagai tujuan "level 4" yang harus "dihindari" karena tingkat penularan COVID-19 yang tinggi.
Advertisement