Liputan6.com, Jakarta - Adalah Rachaya Noppakaroon, seorang model transgender Thailand yang mengaku ditolak masuk ke Uni Emirat Arab (UEA). Pasalnya, paspor Noppakaroon mengidentifikasi dirinya sebagai seorang pria, lapor New York Post, Selasa (22/3/3022).
Noppakaroon merinci "mimpi buruk" yang ia alami dalam unggahan Facebook-nya, baru-baru ini. Kala itu, ia bepergian bersama tim yang terdiri dari 14 orang, dan mereka bermaksud mendatangi Dubai Expo 2020, di mana ia akan tampil di demonstrasi Muay Thai.
"Mereka mengatakan akan mengirim saya kembali ke Thailand," tulis Noppakaroon di unggahan tersebut. "Alasannya adalah karena saya seorang wanita, tapi (paspor) saya (menyebut saya) seorang pria.”
Advertisement
Noppakaroon mengatakan kunjungannya ke pameran dunia dibatalkan di Bandara Internasional Dubai meski memiliki semua dokumen perjalanan yang diperlukan. Ini termasuk paspor, visa, dan bukti vaksinasi.
"Mereka meminta saya untuk pergi ke sebuah ruangan dan bertanya mengapa saya (dalam paspor dinyatakan) laki-laki,” kata Noppakaroon.
Sekitar sembilan jam kemudian, runner-up kontes kecantikan Miss Tiffany's Universe 2014 Thailand untuk wanita transgender ini mengatakan, ia akhirnya ditolak masuk ke Dubai oleh petugas imigrasi. Pihaknya juga membuat Noppakaroon duduk di ruang tunggu pria.
"Saya menunjukkan pekerjaan saya di Thailand untuk menunjukkan bahwa saya ada," kata Noppakaroon saat diwawancarai petugas bandara. "Tapi, ia tidak terlalu peduli dan lebih tertarik pada seks. Ia bertanya apakah saya telah melakukan semuanya. Saya menjawab semuanya. Ia bertanya apakah payudara saya besar atau kecil."
UEA mengkriminalisasi homoseksualitas dan transgender adalah ilegal di sana. "Seks yang tidak wajar dengan orang lain" dapat dihukum hingga 14 tahun penjara di seluruh negara Timur Tengah, menurut hukum pidananya sebagaimana dikutip Human Dignity Trust yang berbasis di Inggris.
Noppakaroon yang emosional kemudian kembali dengan "air mata" ke Thailand. Ia pun harus dikarantina sesampainya di Negeri Gajah Putih, tapi mengatakan ia tidak menyalahkan pekerja imigrasi bandara atas pengalamannya yang buruk.
"Kami tidak menyalahkan staf (imigrasi) Dubai untuk ini (tapi kami marah)," tulis Noppakaroon dalam unggahannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perlu Diperbaiki
Alih-alih, Noppakaroon menuliskan, "Kami menyalahkan hukum Thailand jika mereka memandang rendah kami dan banyak orang yang harus menghadapi masalah seperti kami (transgender). Saya berharap mereka akan melihat bahwa itu adalah sesuatu yang perlu diperbaiki."
Dua hari setelah unggahannya viralnya, Noppakaroon membagikan foto dirinya yang tampak bahagia. "Jika hidup adalah perjuangan, mari kita tersenyum di baliknya," tulis keterangan foto tersebut.
Advertisement
Sepak Terjang Model Transgender
Sementara Noppakaroon menceritakan pengalaman kurang menyenangkan sebagai model transgender, nasib kelompok itu tidak selalu demikian. Artis TikTok Emira D'Spain, misalnya. Beberapa waktu lalu, ia didapuk jadi model transgender kulit hitam pertama yang bekerja dengan Victoria's Secret.
Akrab disapa XOXOEMIRA, ia telah menghasilkan konten TikTok Hari Valentine dengan merek pakaian dalam asal Amerika Serikat itu. Klip model transgender ini menunjukkan dirinya menikmati Hari Valentine tanpa pasangan, lapor Page Six. "Seluruh platform saya dibangun di atas kepercayaan diri dan cinta diri," kata Emira.
"Saya ingin memberdayakan perempuan dan pria trans muda di seluruh dunia untuk menunjukkan kepada mereka bahwa industri kecantikan dan mode sedang berubah, apalagi jika Anda adalah orang yang memiliki kulit berwarna," tambahnya.
Model Transgender Lainnya
Sebelum itu, Ariel Nicholson telah jadi model transgender pertama yang muncul di sampul majalah Vogue Amerika Serikat (AS) edisi September 2021. Ia berpose dengan para model lain, termasuk Bella Hadid, Anok Yai, Kaia Gerbed, Precious Lee, Yumi Nu, Lourdes "Lola" Leon, dan Sherry Shi.
Pemotretan para model kelas dunia ini dilakukan di kantor Vogue di World Trade Center. Para model dipilih untuk mewakili "Generation America" di sampul bersejarah majalah ini.
"Saya telah dimasukkan ke dalam kotak 'model trans.' Itulah saya, tapi bukan sepenuhnya diri saya, " kata Nicholson. "Jelas ini masalah besar jadi perempuan transgender pertama di sampul Vogue. Namun juga sulit mengatakan apa masalah besar itu ketika efeknya sangat tidak terlihat."
Advertisement