Sukses

ANJANI, Dukungan Meningkatkan Kompetensi Para Pelaku Usaha Perempuan

P&G Indonesia melancarkan aksi dukungan untuk meningkatkan kompetensi para pelaku usaha perempuan melalui sebuah program bertajuk ANJANI.

Liputan6.com, Jakarta - Keterlibatan perempuan dalam kewirausahaan semakin hari kian kuat. Hal ini didukung berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, yakni pada sektor UMKM, 53,76 persennya didominasi oleh perempuan dengan kontribusi 61 persen terhadap perekonomian Indonesia.

Namun tak dapat dipungkiri, ada beberapa tantangan yang dihadapi para pelaku usaha perempuan dalam mengembangkan bisnis, seperti tersedianya sarana pelatihan. Merujuk hal itu, Procter & Gamble atau P&G Indonesia menghadirkan sebuah program bertajuk "ANJANI."

Regional Purchases Senior Director P&G Asia Pacific, Middle East, and Africa, Shivangi Jain, menyebut inovasi, marketing, dan keberagaman adalah DNA P&G. Cikal bakal ANJANI sendiri diawali program P&G Women Entrepreneurs Academy di Amerika Serikat pada 1976.

"P&G membuka kesempatan pada para suppliernya untuk berkembang dalam segi produksi dan kolaborasi," kata Shivangi dalam P&G Online Conference ANJANI - Pelaku Usaha Perempuan #RaihSuksesmu, Jumat (25/3/2022).

Shivangi melanjutkan, baru pada 2015 program ini dilanjutkan secara global dengan dimodifikasi di negara-negara tertentu, seperti Indonesia. "Di sini akhirnya disesuaikan dengan market masing-masing," tambahnya.

Equality and Inclusion Leader P&G Indonesia, Handari Putri, menyampaikan ANJANI di Indonesia diluncurkan pada 2020. Tajuk dari program ini sendiri bermakna sosok perempuan yang kuat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Pelatihan dan Pengembangan

Putri berharap ANJANI dapat menjadi wadah bagi para perempuan Indonesia, baik secara individu maupun jadi pelaku usaha yang lebih kuat ke depannya. Misi program ini dapat meningkatkan kompetensi perempuan dalam mengembangkan bisnis.

"Yang bisa diberikan adalah kompetensi, supaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang makin bagus dengan pemerataan kesempatan bagi pelaku usaha perempuan di Indonesia," jelasnya.

Dilanjutkan Putri, P&G melihat ada beberapa tantangan dari segi akses dan pelatihan untuk pengembangan kemampuan, serta pengetahuan bagi para pelaku usaha perempuan. Maka itu, pihaknya berkolaborasi dengan WEConnect International yang mempunyai visi yang sama.

"(WEConnet International) fokus di isu-isu kewirausahaan untuk pelaku usaha perempuan," tuturnya.

3 dari 5 halaman

Digelar Virtual

Putri menjelaskan, "ANJANI menjadi wadah para pelaku usaha perempuan bertukar pikiran, saling menginspirasi, mendapatkan kompetensi, serta pengetahuan dan kemampuan baru untuk bisa meningkatkan skala bisnis mereka, sehingga dampak panjangnya kita harapkan mampu mendongkrak kontraksi ekonomi di negara kita."

Program ANJANI di 2022 diselenggarakan secara virtual untuk memfasilitasi pelatihan bagi para pelaku usaha perempuan. Putri menyebut sempat ada kecemasan acara berlangsung secara daring.

"Awalnya daring takutnya interaksi kurang, di 2022 ternyata punya keseruan sendiri," katanya.

4 dari 5 halaman

Pelaksanaan Acara

Program ini pada hari pertama mengundang Eko Novi Ariyanti dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. "Beliau sangat mendukung program ini, menghargai komitmen P&G selaku perusahaan yang mendukung kesetaraan dalam member kesempatan pada pelaku pengusaha perempuan di Indonesia," kata Putri.

Sedangkan di hari kedua menghadirkan pemimpin PT Persada Capital Investama Arini Subianto yang berbagi pengalaman perjuangan pribadi dan profesionalnya. Ia berkisah tentang kendala yang dihadapi dengan peran sebagai ibu dan presiden direktur.

"Teman-teman diberikan pelatihan tentunya dari modul-modul yang sudah dipilih berdasarkan interest dari para partisipan yang kemudian dipaparkan narasumber-narasumber dari internal P&G, pakar-pakar marketing, sales, external partner juga untuk support modul, seperti akses pendanaan dan cara pitch large corporation seperti P&G," terang Putri.

Ia menambahkan, "Ada live interaction, bagaimana pitch untuk berusaha menjual barang yang diproduksi atau jasa yang ditawarkan, jadi sangat interaktif sesinya."

5 dari 5 halaman

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia