Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan beauty-tech Indonesia Social Bella telah ekspansi ke pasar internasional untuk kali pertama, tepatnya ke Vietnam pada 2020 lalu. Co-Founder and President Social Bella Christopher Madiam menyebut langkah ini dimulai pihaknya dengan merilis e-commerce di Vietnam pada Oktober 2020 dan membuka toko offline pada November 2020.
"Baru sekitar setahun lebih beroperasi, cuma to be honest, respons di sana luar biasa. Sebenarnya kita lumayan kaget saat kita masuk pertama kali, buka toko sambutan luar biasa," kata Chris dalam bincang virtual, Selasa (29/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Chris tak memungkiri bahwa buka di tengah pandemi turut berdampak pada bisnis Social Bella. Ia mengaku pada mula-mula melebarkan sayap, pihaknya berjuang dengan beragam pembatasan dan aturan yang ada.
"Secara bisnis kita lumayan struggle awal-awal, mengikuti budaya dan aturan dari sana. Tapi, di luar dari itu kita melihat respons luar biasa," tambahnya.
Chris melanjutkan, "Per hari ini kita banyak melihat setelah sembilan toko kita di sana, banyak melihat banyak toko-toko lokal yang berubah menjadi pink. Kita melihat ini sebagai satu yang positif karena artinya market secara konsep diterima dengan baik."
Co-Founder and CMO Social Bella Chrisanti Indiana menyampaikan dalam menyediakan produk kecantikan pihaknya melihat kebutuhan konsumennya, yakni orang Vietnam. "Filter terbaik adalah dari konsumen," kata Chrisanti.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelajari Pasar
Chrisanti menjelaskan, "Ketika launch di Vietnam kita belum langsung bawa brand-brand lokal, kita benar-benar berusaha mengerti dulu marketnya seperti apa, tren kategori seperti apa, lalu kita lihat dari brand lokal yang sudah ada di Sociolla."
Ia mengungkapkan, consumen profile di Sociolla antara konsumen di Indonesia dan Vietnam secara usia dan profil, dikatakannya memiliki kemiripan. Namun, secara selera dan tipe kulit dari konsumen kedua negara punya perbedaan.
"Tipe kulit berbeda dengan tipe kulit tropis di Indonesia. Vietnam punya musim dingin di daerah Utara," tuturnya.
Advertisement
Brand Kosmetik Lokal
"Tren secara beauty juga agak berbeda, kita pelajari itu. Kita lihat apa yang cocok dari local brand di Sociolla Indonesia yang kita bisa bawa ke sana dan memiliki SKU yang cocok," kata Chrisanti.
Chrisanti menerangkan, pihaknya membawa dan mempresentasikan brand lokal sesuai dengan tren lokal di Vietnam. "So far, memang kita baru bawa satu bawa brand local makeup ESQA ke Vietnam," terangnya.
Ia menjelaskan, "Kita ke depannya bakal bawa brand lokal, lagi proses. Ini brand yang lumayan yang diminati."
Respons Positif
Chris mengatakan pihaknya tak dapat banyak melaksanakan campaign brand lokal di Vietnam karena terhalang pandemi. "Brand lokal yang kita bawa ke sana ternyata mendapat respons lumayan baik, walaupun kita sudah menjual banyak brand internasional, brand lokal kita enggak kalah bersaing," katanya.
"Brand Indonesia yang kita bawa ke sana itu di beberapa toko selalu jadi number one, kita amat sangat bangga merasa ini positif, karena target market untuk brand lokal kita itu internasional bisa diterima," jelas Chris.
Advertisement