Sukses

Membantu Konservasi Hutan Kota dengan Merawat Bambu

Masyarakat bisa berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan hal-hal kecil, termasuk dengan menanam bambu sebagai tanaman konservasi.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat punya tanggung jawab besar dalam menjaga hutan, termasuk hutan kota, agar bisa tetap asri. Momen Hari Hutan Internasional yang jatuh pada 21 Maret 2022 lalu menjadi kesempatan untuk mewujudkan upaya pelestarian lingkungan, seperti yang dilakukan Shopee.

Salah satu contohnya adalah aktivitas penanaman pohon bambu yang dilakukan oleh Shopee. Program penanaman pohon bambu ini bernama Shopee Cares, seperti disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Lifia Djunaedi, merupakan salah satu karyawan Shopee yang ikut dalam kegiatan menanam bambu di Hutan Kota Sangga Buana. Wanita yang sempat berkecimpung di salah satu NGO di Jepang ini kerap kali mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan sebagai sukarelawan.

"Tidak peduli siapa kita atau di mana kita berada. Harapan saya ke depannya, semakin banyak masyarakat yang peduli dengan alam dan ikut melestarikannya," kata Lifia.

Ia menuturkan, masyarakat bisa berkontribusi untuk melestarikan lingkungan dengan hal-hal kecil. Ia mencontohkan tidak membuang sampah sembarangan, mulai mengendarai sepeda, dan berjalan kaki.

Selain itu, menggunakan transportasi umum, menjaga kelestarian hutan dan tidak melakukan perburuan liar. Di samping itu, mengurangi penggunaan plastik dan menjaga keasrian hutan kota.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Hutan Kota

Hutan kota menjadi salah satu tempat yang dapat menampung vegetasi dalam jumlah yang banyak. Di balik tingginya gedung-gedung pencakar langit, Jakarta juga memiliki beberapa hutan kota yang salah satunya berada di selatan Jakarta, yakni Hutan Kota Sangga Buana.

Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana berdiri di atas lahan seluas 120 hektare yang terletak di bantaran Sungai Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Nama Sangga Buana sendiri bermakna ‘Tiang Bumi’.

Filosofi ini menggambarkan bahwa kelestarian lingkungan merupakan hal yang penting dalam menyangga kehidupan manusia. Aryo Salaka, salah satu sukarelawan Kelompok Tani Sangga Buana mengatakan, lokasi ini dibangun sebagai bentuk kepedulian masyarakat, atas dasar pelestarian lingkungan.

3 dari 5 halaman

Rekreasi dan Edukasi

Aryo berujar bahwa kegiatan pelestarian lingkungan tidak hanya berdampak pada meningkatnya kualitas udara maupun air tanah. Aktivitas ini juga menjadi sebuah bentuk rekreasi sekaligus edukasi bagi masyarakat, bahkan memiliki nilai ekonomi tersendiri.

"Dalam pelestarian lingkungan ada beberapa faktor yang harus diikut sertakan, yaitu sisi ekonomi, seperti contohnya pengolahan sampah yang menghasilkan pupuk, dan pupuknya bisa dijual. Yang kedua sisi edukasi, termasuk berbagi pengetahuan tentang konservasi lingkungan hingga pengolahan limbah. Ketiga, sosial budaya masyarakatnya. Keempat, baru kita bisa bicara soal pelestarian lingkungan. Dari empat sistem itu semua harus berkaitan," ujar Aryo.

4 dari 5 halaman

Dampak Pencemaran Udara

Penanaman pohon bambu merupakan upaya untuk meminimalisir dampak pencemaran udara dan penanganan terkait polusi udara di Jakarta terus dilakukan. Selain kebijakan dalam mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik, adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki kualitas udara.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terdapat 2.556 RTH dengan luas mencapai 1.800 hektare di ibu kota. Namun, jumlah ini baru mencapai 9,2 persen dari total 30 persen wilayah yang ditargetkan menjadi RTH.

RTH berfungsi sebagai penyaring polusi udara dengan menyerap partikel polutan, salah satunya karbondioksida. Hutan kota merupakan salah satu RTH terbaik yang dengan kapasitasnya yang mampu menampung vegetasi dalam jumlah yang banyak.

5 dari 5 halaman

Infografis Hutan Sebagai Habitat Satwa