Sukses

Analis Keuangan Tipu 75 Teman hingga Rp6,3 Miliar demi Biayai Perawatan Payudara

Analis keuangan itu ternyata menjalani perawatan pengencangan payudara di klinik abal-abal.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang analis keuangan bernama Alexandra Low Xing Ying terpaksa berurusan dengan pengadilan setelah terlibat kasus penipuan. Ia dituduh menipu sekitar 75 orang dan memperoleh hampir 600 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp6,3 miliar.

Low menargetkan teman-teman dan kerabatnya untuk mendapat pinjaman uang dari mereka. Ia menggunakan sejumlah alasan untuk mendapatkan simpati, termasuk alasan membayar uang muka properti atau membantu pamannya membayar biaya kompensasi bagi pekerjanya.

Uang yang terkumpul kemudian digunakan untuk perawatan pengencangan payudara. Tapi hingga berita ini terbit, dikutip dari Strait Times, Senin (4/4/2022), dana yang baru berhasil dikembalikan hanya sekitar 128.151 dolar Singapura (sekitar Rp1,3 miliar). 

Pada Kamis, 31 Maret 2022, Low akhirnya dijatuhi hukuman 4 tahun 4 bulan penjara setelah terbukti bersalah atas 20 kasus penipuan dengan total kerugian 453.600 dolar Singapura. Sementara, 57 tuduhan lainnya, termasuk kecurangan terkait jumlah yang tersisa, turut dipertimbangkan selama hukuman.

Wakil Jaksa Penuntut Umum, Melissa Lee, mengatakan warga Singapura itu telah menyalahgunakan kepercayaan dan pertemanan yang terjalin antara dia dan para korban.

"Ia mengarang cerita tentang kesulitan finansial untuk mendapatkan simpati dari para korban agar bersedia meminjaminya atas niat baik sebagai teman," ujar Lee.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Pinjam Sedikit-Sedikit

Low diketahui melakukan uji coba gratis operasi peningkatan payudara di Tokyo Bust Express di Regency House, di Penang Road, dekat Orchard Road, pada pertengahan 2018. Ia lalu menjalani perawatan rutin antara 31 Mei 2018--13 Oktober 2019.

Untuk mendanai perawatannya, ia membuat rencana untuk menipu korban antara Agustus hingga November 2019. "Dia menebar jaring dengan sangat lebar, sehingga tidak perlu mendapatkan uang dalam jumlah besar dari setiap korban," ujarnya. Low menipu setiap korban antara 300 dolar Singapura hingga 121.500 dolar Singapura.

Salah seorang korban adalah teman prianya yang bersedia meminjami Low uang dengan alasan kebutuhan mendesak karena pinjaman keluarga ke pihak ketiga yang belum dibayar. Ia pertama kali meminjaminya 8.500 dolar Singapura pada 3 September 2019. Low terus meminta pinjaman kepadanya hingga mencapai total 121.500 dolar Singapura.

3 dari 5 halaman

Lapor Polisi

Low menggunakan modus serupa untuk menipu korban lainnya. Saat mereka mencoba meminta kembali uang yang dipinjamkan, Low memberi berbagai alasan untuk menunda pembayaran.

Lee mengatakan, Low bahkan membuat laporan polisi palsu pada 1 November 2019. Dalam laporan itu, ia mengaku sebagai korban penipuan investasi dan telah ditipu 348 ribu dolar Singapura.

"Terdakwa melakukan itu agar dia bila menggunakan laporan polisi palsu untuk membohongi korban-korbannya bahwa dia juga merupakan korban penipuan, untuk menutupi utang yang dia pinjam," Lee menerangkan.

4 dari 5 halaman

Aksi Korban

Sejumlah korban Low lalu membuat grup di Whatsapp sekitar 12 November 2019. Mereka mendiskusikan apa yang telah diperbuat Low. Salah seorang dari mereka lalu mengontak Low dan mengajaknya ke kantor Pusat Polisi Lingkungan Bishan. 

Low akhirnya mengakui telah menipu lebih dari 70 orang. Ia ditangkap di rumahnya pada 15 November 2019.

Secara terpisah, Komisi Kompetisi dan Konsumen Singapura mengatakan pada tahun lalu bahwa klinik yang didatangi Low, Tokyo Bust Express, telah membuat pernyataan atas praktik yang menyesatkan konsumen.

"Representasi ini terkait bagaimana perawatan Tokyo Bust Express dapat meningkatkan ukuran cup payudara pelanggan atau mencegah penyakit payudara (termasuk kanker), dan bagaimana bahan-bahan tertentu dalam produk Tokyo Bust Express memiliki efek peningkatan payudara," kata perwakilan badan tersebut.

5 dari 5 halaman

Waspadai Penipuan Online Shop via Medsos