Sukses

Pria di Jerman Terima 60 Kali Suntikan Vaksin Covid-19

Seorang pria di Jerman disebut telah menerima vaksinasi Covid-19 sebanyak 60 kali.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria Jerman berusia 60 tahun diduga telah menerima vaksinasi Covid-19 puluhan kali. Ia menjual kartu vaksinasi palsu dengan nomor batch vaksin asli kepada orang-orang yang tidak ingin divaksinasi sendiri.

Pria dari kota Magdeburg, Jerman timur, yang namanya tidak dirilis sesuai dengan aturan privasi Jerman, dikatakan telah menerima hingga 90 kali suntikan melawan Covid-19 di pusat vaksinasi di negara bagian Saxony. Ia menjalani vaksinasi tersebut selama berbulan-bulan hingga polisi kriminal menangkapnya, dilansir dari Fox61, Kamis (7/4/2022).

Pria tersebut tidak ditahan tetapi sedang diselidiki karena penerbitan kartu vaksinasi dan pemalsuan dokumen yang tidak sah. Dia ditangkap di pusat vaksinasi di Eilenburg di Saxony ketika dia muncul untuk suntikan Covid-19 untuk hari kedua berturut-turut.

Polisi menyita beberapa kartu vaksinasi kosong darinya dan memulai proses pidana. Belum diketahui apa dampak sekitar 90 suntikan vaksin Covid-19, yang berasal dari berbagai merek, terhadap kesehatan pribadi pria itu.

Polisi Jerman telah melakukan banyak penggerebekan sehubungan dengan pemalsuan paspor vaksinasi dalam beberapa bulan terakhir. Banyak penyangkal Covid-19 menolak untuk divaksinasi di Jerman.

Namun, pada saat yang sama mereka ingin memiliki paspor Covid-19 yang didambakan yang membuat akses ke kehidupan publik dan tempat-tempat seperti restoran, teater, kolam renang, atau tempat kerja menjadi lebih mudah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kasus di Brasil

Kasus seseorang menerima vaksinasi beberapa kali juga sempat terjadi di Brasil, meski tak sebanyak yang diterima oleh pria Jerman. Pria di kota Rio de Janeiro, Brasil ditemukan dapat menerima setidaknya lima dosis vaksin Covid-19 dari tiga merek berbeda hanya dalam 10 hari, seperti diberitakan kanal Global Liputan6.com.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu mulai mendapatkan vaksin Covid-19 pada Mei 2021, dan terus mendapatkan suntikan baru hingga Juni 2021. Ia menjalani vaksinasi secara maraton hingga akhirnya diketahui oleh staf di tempat vaksinasi Agustus 2021 ketika mencoba untuk mendapatkan suntikan vaksin lagi. 

Pada awalnya, pihak berwenang percaya bahwa catatan vaksinasi Covid-19 yang membingungkan pria itu hanyalah kesalahan dari platform online. Namun, penyelidikan awal yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Kota Rio menunjukkan bahwa ini bukan kesalahan di pendaftaran.

Catatan dosis pertama atau kedua hanya menunjukkan informasi yang diberikan pria itu kepada petugas ketika dia tiba di tempat vaksinasi. Sehingga, tidak ada cara untuk mengetahui apakah dia memang sudah mendapatkan suntikan pertama, sebelum mendapatkan yang kedua.

3 dari 4 halaman

Kasus di Indonesia

Tak hanya di Jerman dan Brasil, di Indonesia pun sempat ada seorang pria yang mengaku menerima 16 kali suntikan vaksin Covid-19. Pria tersebut asal Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pengakuan Abdul Rahim bikin banyak orang gelenng-geleng kepada. Pasalnya, ia mengaku menerima 16 suntikan vaksinasi. Dari 16 suntikan itu, 14 di antaranya sebagai joki vaksin atau menggantikan orang lain.

Pihak keluarga mengklaim Abdul Rahim mengidap gangguan jiwa. Namun, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang tak langsung percaya.

"Dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan Kejiwaan atau ODGJ," kata Dyah kepada wartawan, seperti diberitakan kanal Regional Liputan6.com. "Itu perlu pembuktian," imbuhnya.

Namun, keterangan berbeda disampaikan Ketua RW BTN 3 Berlian, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Mulyadi. Ia menyebut Abdul Rahim, sang joki vaksin normal dan tidak mengidap gangguan kejiwaan.

4 dari 4 halaman

Kasus di Selandia Baru

Kasus serupa juga terjadi di Selandia Baru. Seorang lelaki mengaku menerima 10 dosis vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuhnya dalam satu hari.

Pria tersebut dilaporkan mengunjungi beberapa pusat vaksinasi di Auckland dan menerima vaksin Covid-19 beberapa kali. Ia menggunakan nama orang lain.

Joki vaksin sangat mudah dilakukan karena untuk mendapatkan vaksin, seseorang hanya perlu memberikan nama, tanggal lahir, dan alamat kepada petugas. Ia tak perlu menunjukkan identifikasi foto.