Sukses

Influencer Malaysia Buat Sensasi, Pamer Foto Berpakaian Tradisional Vietnam Tanpa Celana

Influencer Malaysia itu segera menghapus potretnya yang menggunakan pakai tradisional Vietnam tanpa celana dari media sosial setelah dihujat.

Liputan6.com, Jakarta - Influencer Malaysia bernama Siew Pui Yi membuat sensasi. Perempuan berjuluk Ms Puiyi itu mengunggah fotonya yang mengenakan ao dai, sebutan pakaian tradisional Vietnam untuk wanita, tanpa bercelana ke akun Facebooknya pada Senin, 4 April 2022.

Dalam potret tersebut, perempuan yang disebut sebagai pengusaha kosmetik itu berpose melarung lentera ke Sungai Hoai di Hoi An. Ia hanya mengenakan atasan ao dai dan memperlihatkan sedikit tali thong-nya, sebagai tanda ia tak mengenakan bawahan yang layak, seperti dilaporkan media setempat VnExpress International.

Siew dilaporkan terbang ke Da Nang dari Singapura, seminggu sebelumnya. Ia kemudian tinggal di sebuah resor di Hoi An.

Selama ini, Siew dikenal dengan beragam potret menantang, menjurus pornografi demi mendulang likes dan pengikut. Namun, fotonya mengenakan ao dai tanpa celana dengan cepat menyulut kemarahan warganet Vietnam.

Sebagian warganet mencibirnya karena bersikap ceroboh. Lainnya menuduh Siew telah merendahkan budaya warga Vietnam, sedangkan sisanya menyebutnya benar-benar memalukan.

Dengan cibiran beruntun, Siew akhirnya menghapus unggahan tersebut dari akun Facebooknya. Ia juga meminta maaf kepada warga Vietnam pada Rabu, 6 April 2022, atas tindakannya tersebut.

"Ada unggahanku yang benar-benar mengecewakan masyarakat (Vietnam)," tulisnya di Instagram. "Aku dengan tulus meminta maaf atas aksiku/kontenku dan ketidakhormatan terhadap budaya tradisional Vietnam," imbuh dia yang juga ditulis dalam bahasa Vietnam.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Sosok Siew

Siew yang kini berusia 23 tahun dikenal dengan konten cabulnya di beragam akun media sosial. Ia bahkan juga menjual potretnya di platform OnlyFans yang dikenal banyak memuat konten pornografi. Pengikutnya di Instagram menyentuh 17,4 juta akun, sedangkan Facebooknya diikuti 685 ribu akun, dan 1,2 juta pengikut di TikTok. 

Beberapa penggemar Siew di Vietnam sepertinya sudah memaafkannya. Mereka menanggapi unggahan permintaan maaf di Facebook dengan nada canda.

"Saat kamu datang lagi ke Vietnam, tolong kunjungi toko (ao dai). Toko itu akan mensponsorimu dengan ao dai (kemeja dan celana termasuk) juga!"

Di saat kasus Siew dimaafkan oleh warga Vietnam, tidak semuanya dapat kesempatan yang sama. Sebelum itu, pada 2019, penyanyi country AS Kacey Musraves dikritik melecehkan budaya Vietnam saat tampil di panggung mengenakan ao dai tanpa celana. Masalah apropriasi budaya untuk keperluan komersial maupun seni belakangan menjadi topik yang sensitif.

3 dari 4 halaman

Sejarah Ao Dai

Dikutip dari laman vietnam.travel, kisah ao dai bermula pada 1744, ketika Vietnam terbagi menjadi dua teritori, yakni Tanah Dalam dan Tanah Luar. Untuk membedakan orang-orang tersebut, Tuan Nguyen Phuc Khoat dari Tanah Dalam meminta bawahannya untuk mengenakan gaun berkancing depan dengan celana.

Gaun yang terbagi menjadi lima bagian itu menjadi inspirasi bagi ao dai modern. Keluarga kerajaan dan bangsawan membuat gaun mereka dari sutra terbaik, dengan detail rumit dan warna cerah untuk mewakili kedudukan mereka di masyarakat.

Pada 1930an, gaun tersebut disederhanakan menjad dua bagian oleh seniman Vietnam, Le Mur Nguyễn Cát Tường. Tutupan depan diperpanjang hingga ke pergelangan kaki, bentuknya juga jadi pas badan.

Gaya itu awalnya diterima dengan enggan karena bergaya kebarat-baratan. Namun setelah Le Mur merancang koleksi ao dai untuk Ratu Nam Phuong, istri Kaisar Vietnam terakhir, Bao Dai, perempuan kota saat itu mulai menerima dan mempopulerkan lebih banyak gaya kontemporer.

Setelah Republik Demokratis Vietnam berdiri, ao dai ditinggalkan karena tidak bisa digunakan perempuan untuk bekerja di ladang maupun pabrik. Namun, ao dai menjadi busana wajib saat tampil di berbagai acara khusus atau kesempatan profesional. Para siswi juga kini diwajibkan mengenakannya setidaknya seminggu sekali.

4 dari 4 halaman

Makin Kreatif

Kini, para desainer ao dai modern makin berani mengeksplorasi bentuk-bentuk baru ao dai, dari leher perahu, potongan panjang, hingga potongan lengan pendek. Beberapa rancangan ditampilkan lebih praktis sehingga mereka bisa dikenakan untuk suasana semi formal atau bahkan tidak terlalu formal.

Ao dai panjang selutut nyaman dikenakan bila sedang naik sepeda motor atau sepeda. Anda juga akan melihat berbagai bentuk kerah yang lebih kasual dikenakan saat musim panas, termasuk gaya scoop neck dan boat neck.

Selain bentuk, warna juga menyimbolkan makna tertentu. Pada zaman kekaisaran, ao dai berwarna emas diperuntukan hanya bagi raja dan ratu. Sedangkan, merah dipakai sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Pengantin pria dan wanita sering mengenakan warna ini di hari pernikahan mereka, sehingga tamu sebaiknya mengenakan warna berbeda.

Sementara, warna putih melambangkan kemurnian dan kepolosan, seperti yang terlihat pada gaun putih siswa sekolah menengah, dan hitam paling sering dipakai di pemakaman. Wanita Vietnam juga memilih warna áo dài berdasarkan elemen mereka (logam, kayu, air, api, atau tanah) yang diambil dari tahun kelahiran mereka. (Natalia Adinda)