Sukses

Peringatan Kemenparekraf Soal Berwisata di Musim Mudik Lebaran

Lebaran kali ini terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke lokasi wisata di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperingatkan bahwa musim mudik Lebaran tahun ini destinasi wisata akan penuh oleh wisatawan. Hal itu terjadi karena sudah dua tahun masyarakat menghadapi pandemi. 

"Kita ingin pariwisata ini bisa menjadi tatanan kenormalan baru pascapandemi yang menghadirkan peluang ekonomi baru. Jadi, operasional tempsat wisata di musim mudik Lebaran harus disesuaikan dengan level PPKM-nya di daerah masing-masing," ungkap Sandiaga.

Penyesuian tersebut agar masyarakat bisa benar-benar menikmati liburannya dengan rasa aman dan nyaman. "Kita harus mewujudkan hal itu," imbuh Sandi.

Menurut Sandi, ada sekitar 85,5 juta pemudik pada tahun ini, sekitar 48 juta--56 juta wisatawan nusantara atau domestik  akan mengunjungi destinasi wisata-destinasi wisata favorit.  "Ini harus dipastikan kesiapan kita, SDM, infrastruktur, tempat parkir, lalulintas, digitalisasi, protokol kesehatan agar jumah wisata tersebut menjadi berkah dan kebangkitan ekonomi kita," ujar Sandi.

Ia meminta agar pelaku pariwisata betul-betul memperhatikan hal itu agar menjadi berkah dan kebangkitan ekonomi. "Jumlah tersebut tiga kali lipat jumlah wisatawan mancanegara yang datang pada 2019 yang berjumlah 16 juta. Ini peluang yang bagi kita. Kita harus ambil pengalaman dan kenangan yang baik. Citra ekonomi pariwasata Indonesia," kata Sandi.

Sandi berharap semua patuh pada protokol kesehatan (prokes) dan sesuai dengan surat edaran yang telah pihaknya telah dikirim. Ia mengatakan dengan banyaknya wisatawan domestik yang libur Lebaran, maka ada potensi pasar yang besar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Patuhi Prokes

Sandi meminta para Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di daerah baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi memantau perkembangan kasus Covid-19 dan berbagai destinasi wisata di wilayahnya.

"Jadi untuk waktu operasional di musim lebaran ini harus dilakukan sesuai level PPKM dan harus kita pastikan penerapan standar protokol kesehatan dan CHSE di berbagai tempat wisata," kata Sandi.

Sebelumnya, Sandiaga Uno mengkritik sejumlah pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif (ekraf) yang mulai longgar dalam menerapkan protokol kesehatan. Padahal, berdasarkan pendapat epidemiolog, gelombang ketiga pandemi Covid-19 tidak terelakkan terjadi.

"Kita harus tetap berhati-hati. Kita tingkatkan kewaspadaan kita, dan kita hindari acara-acara besar yang timbulkan kerumunan," ujar Menparekraf.

3 dari 4 halaman

Mudik Lebaran

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, diperkirakan sekitar 80 juta orang atau lebih akan mudik Lebaran 2022. Persiapan menghadapi arus mudik lebaran 2022, syarat vaksinasi booster perlu dikejar sejalan dengan implementasi tagline, Mudik Aman, Mudik Sehat.

“Satu hal yang penting, mereka yang berjalan (mudik) adalah yang sudah dua kali vaksin dan booster,” kata Budi Karya saat konferensi pers pasca peninjauan transportasi mudik di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta baru-baru ini, diberitakan kanal News Liputan6.com.

Peninjauan kesiapan transportasi mudik Lebaran yang dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mereview apa yang sudah dipersiapkan oleh Airnav, Angkasa Pura II dan seluruh sektor yang ada di bandara.

“Menurut hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) nanti, ujumlah pemudik bisa di atas 80 juta orang. Bagi yang melalui jalur udara ada 9 juta orang," lanjut Budi Karya.

4 dari 4 halaman

Meningkat

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi, jumlah orang yang mudik lebaran 2022 akan meningkat pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan warganya untuk mudik.

"Dari hasil survei online Litbang Kementerian Perhubungan, pada awalnya kita lakukan survei tercatat 20 persen penduduk akan lakukan perjalanan mudik, 55 juta," ujar Menhub Budi Karya dalam focus group discussion transportasi angkutan lebaran, Kamis 31 Maret 2022, dikutip dari kanal Ramadhan Liputan6.com.

Menurut hasil penelitian selanjutnya, ia mengutarakan, jumlah pemudik bahkan bertambah pasca pemerintah menghapus kebijakan syarat antigen dan PCR untuk perjalanan jarak jauh.

"Yang terjadi adalah, jumlah mudik bergerak naik jadi 29 persen, atau 79 juta. Ini suatu jumlah besar, harus kita sikapi dengan baik," imbuh Menhub.