Sukses

6 Lokasi Ngabuburit yang Murah Meriah di Bandung

Ada banyak lokasi wisata di Bandung untuk ngabuburit. Beberapa di antaranya;

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah rutinitas pekerjaan sehari-hari, akhir pekan jadi saat yang bisa digunakan untuk melepas lelah bersama keluarga. Saat momen puasa Ramadhan, akhir pekan jadi waktu yang bisa digunakan untuk ngabuburit.

Bandung bisa jadi pilihan untuk ngabuburit bersama keluarga. Selama ini Bandung memiliki banyak lokasi wisata, baik wisata alam, religi, maupun wisata museum.

Berikut beberapa tempat di Bandung yang bisa dijadikan lokasi ngabuburit bersama keluarga sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Alun-Alun Bandung

Tempat ini jadi salah satu lokasi ngabuburit favorit.  Kawasan seluas 4.000 meter persegi ini berupa hamparan rumput sintetis. Pemilihan rumput sintetis dilakukan karena dapat tahan hingga 10 tahun lamanya meskipun kerap diinjak.

Pengunjung yang ingin menikmati keindahan kota Bandung dari ketinggian, mereka bisa naik ke atas Menara Masjid Raya Agung. Pengunjung bisa menantang adrenalin karena menara tersebut memiliki ketinggian 81 meter.

Biaya akses menara sangat terjangkau, pengunjung cukup membayar Rp10.000 saja. Dibuka untuk umum, mulai pukul 10.00---16.00 WIB.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Museum Konferensi Asia Afrika

Museum ini buka setiap hari kecuali hari libur, Sabtu dan Minggu tetap buka mulai pukul 09.00--16.00 WIB. Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada 18 – 24 April 1955 merupakan peristiwa sangat bersejarah dalam politik luar negeri Indonesia dan peristiwa besar bagi bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi hanya 10 tahun setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, dikutip dari asianafricanmuseum.org.

Dalam waktu yang singkat, bangsa Indonesia telah berani mengusulkan dan bersedia menjadi tuan rumah bagi konferensi bertaraf internasional. Hal paling penting ialah bahwa konferensi itu berakhir dengan sukses besar, baik dalam mempersatukan sikap dan menyusun pedoman kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika maupun dalam ikut serta membantu terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia.

Konferensi ini melahirkan Dasasila Bandung.  Kemudian menjadi pedoman bangsa-bangsa terjajah di dunia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaannya yang kemudian menjadi prinsip dasar dalam upaya memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.

3 dari 4 halaman

Tahura Djuanda

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda juga jadi plihan untuk ngabuburit. Tempat ini merupakan bagian dari daerah cekungan Bandung, memiliki latar belakang sejarah yang erat kaitannya dengan zaman purba hingga sekarang.

Secara geologis daerah ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh gejolak alam dalam kurun waktu pembentukan alam semesta. Tempat ini awalnya merupakan bagian areal dari kelompok Hutan Lindung Gunung Pulosari yang berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pertanian Nomor 575/Kpts/Um/8/1980 dirubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Curug Dago.

Pada 14 Januari 1985 bertepatan dengan kelahiran Bapak Ir. H. Djuanda, TWA Curug Dago secara resmi berubah fungsi menjadi Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang merupakan Tahura pertama di Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1985.

4 dari 4 halaman

Lapangan Gasibu

Lapangan Gasibu jadi tempat ngabuburit yang ramai dikunjungi warga. Lapangan Gasibu yang telah ada sejak zaman Hindia Belanda ini dahulu pernah bernama lapangan Wilhelmina. Nama ini diambil dari Ratu Belanda.

Gasibu disebut juga berasal dari sebuah perkumpulan sepakbola yang di mana anggotanya merupakan masyarakat Bandung Utara. Gasibu kepanjangan dari Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara.

Lapangan Tegalega

Lapangan Tegalega di kota Bandung ini adalah merupakan bagian tidak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan republik indonesia. Di tempat ini terdapatnya sebuah monumen bersejarah yang menjadi simbol bagaimana gigih dan heroiknya warga masyarakat Bandung kala itu dalam usaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,

Monumen tersebut bernama Monumen Bandung Lautan Api. Tugu BLA ini dibangun pada 1981, dengan tinggi mencapai 45 meter, yang letaknya berada di sebelah sisi utara Lapangan Tegalega Bandung.

Puncak Bintang

Tempat ini merupakan salah satu kawasan wisata yang terletak di perbukitan di Bandung. Tempat wisata Puncak Bintang Bandung ini resmi dibuka pada 23 September 2014.

Saat Ramadhan, lokasi ini jadi salah satu tempat ngabuburit. Awalnya tempat ini merupakan kawasan hutan pinus milik Perhutani yang kemudian diolah oleh pemerintah setempat dan dijadikan sebagai kawasan wisata.

Â