Sukses

Pro Kontra Video Penumpang Pesawat Menyanyikan Lagu Rohani Kristen Saat Penerbangan

Video asli yang dibagikan dengan judul "Menyembah Yesus 30 ribu Kaki di Udara" itu telah dihapus.

Liputan6.com, Jakarta - Video seorang pria menyanyikan lagu rohani Kristen di tengah penerbangan telah jadi sensasi online, baru-baru ini. Menurut laporan Mothership, Selasa (19/4/2022), pria itu diidentifikasi sebagai orang Singapura.

Awalnya diunggah ke TikTok dan Instagram oleh Jack Jensz Jr., video itu dibagikan ulang ke Twitter pada 16 April 2022. Ketika artikel ini ditulis, rekaman itu telah mencatatkan hampir 10 juta penayangan.

Dalam video tersebut, seorang pemuda terlihat memetik gitar dan menyanyikan lagu rohani Kristen. Sekelompok penumpang lain di latar belakang berdiri, bertepuk tangan, dan bernyanyi bersama.

Namun, seorang pria di bagian depan baris kursi penumpang terlihat sangat tidak senang. Video itu awalnya diunggah dengan judul, "Menyembah Yesus 30 ribu Kaki di Udara." Namun, video itu telah dihapus dari akun Jensz.

Sementara tidak sedikit penumpang pesawat yang tampak senang dengan adegan itu, komentar warganet sebagian besar negatif. Banyak pengguna mengkritik "bentuk pujian" ini. Beberapa pengguna juga mengatakan hal itu tidak sopan, mengganggu, dan membuat penumpang lain merasa tidak nyaman.

Sementara itu, salah satu pengguna TikTok menggarisbawahi bahwa tindakan seperti itu dapat menimbulkan bahaya keselamatan karena banyak penumpang pesawat tidak duduk di kursi mereka selama penerbangan. Masalah ini juga memicu pertanyaan tentang hak istimewa, dan apakah akan muncul reaksi serupa jika penumpang lain mencoba hal yang sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Relawan di Ukraina

Di tengah kehebohan online yang dihasilkan video tersebut, pria penyanyi itu diidentifikasi sebagai warga Singapura bernama Jonathan Neo. Ia dilaporkan telah mengunggah video yang sama ke akun Instagram-nya, menyatakan bahwa ia dan grupnya telah bernyanyi dalam enam bahasa.

Kisah Neo sebelumnya dimuat dalam artikel Thir.st yang dipublikasi pada 11 April 2022. Dikisahkan bahwa ia telah pergi ke Ukraina, di mana ia bekerja di sebuah pusat pengungsi untuk keluarga terlantar.

Dikatakan bahwa Neo sebelumnya meminta izin pada awak kabin untuk menyanyikan sebuah lagu. Menanggapi reaksi warganet yang menggila, Jensz, pengunggah asli video tersebut, membagikan video TikTok lainnya pada 17 April 2022 untuk memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi selama penerbangan.

Jensz adalah pendiri organisasi Kristen Kingdom Realm Ministries. Ia berbagi bahwa timnya, yang mungkin termasuk Neo, berada di Ukraina "sejak hari kedua perang." Mereka membantu mendistribusikan makanan, air dan perbekalan lain, serta berdoa bersama para pengungsi.

3 dari 4 halaman

Sudah Minta Izin

Jensz mengklaim bahwa mereka telah meminta izin awak kabin EasyJet, sebuah maskapai penerbangan Inggris, apakah mereka bisa menyanyikan sebuah lagu. Para kru kemudian bertanya pada pilot, yang tampaknya memberikan lampu hijau.

Si pilot bahkan memberi tahu penumpang pesawat melalui interkom bahwa ada di antara mereka ingin menyanyikan sebuah lagu. "Semua orang bertepuk tangan, saat kami berdiri, dan menyanyikan lagu indah 'Betapa Hebatnya Tuhan Kami,'" Jensz menjelaskan.

Ia melanjutkan, "Saat kami bernyanyi, orang-orang tersenyum, orang-orang mengeluarkan ponsel mereka, orang-orang tersentuh, bahkan ada beberapa orang yang menangis, yang tersentuh oleh apa yang dinyanyikan. Setelah itu, semua orang bertepuk tangan, dan itu adalah momen yang sangat menyenangkan."

Namun demikian, reaksi terhadap unggahan Jensz tetap tidak menyenangkan, meski ia berusaha mengklarifikasi. Salah satu pengguna menulis, "Jangan hanya karena tidak akan yang menghentikan kalian, mereka setuju dengan apa yang kalian lakukan."

4 dari 4 halaman

Dikomentari Politikus AS

Di sisi lain, Rep. Ilhan Omar mendapat kecaman karena mencemooh video tersebut, lapor New York Post. Sebagaimana diketahui, politisi Amerika Serikat (AS) itu dan bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi jika keluarga Muslimnya juga mengadakan “sesi doa” dalam penerbangan.

"Saya pikir keluarga saya dan saya harus mengadakan sesi doa lain kali saya berada di pesawat. Bagaimana menurutmu itu akan berakhir?" katanya.

Beberapa Republikan mencaci Omar karena dianggap mengekspresikan sentimen anti-Kristen, menurut Fox News. Kandidat Kongres GOP Florida Jose Castillo mengatakan bahwa "di Amerika, Muslim dapat melakukan salat di tempat umum."

Ia menambahkan di kicauan akun Twitter-nya bahwa jika Omar "menginginkan negara di mana orang Kristen tidak diizinkan melakukan hal yang sama, (Omar) harus kembali ke negaranya sendiri." Ini tampaknya merujuk ke Somalia, tempat warga negara AS yang dinaturalisasi itu lahir.

Cicely Davis, yang berusaha mengalahkan Omar di Distrik Kongres ke-5 Minnesota, juga mengecamnya di Twitter dengan mencatat bahwa "Qatar, negara yang sangat Anda kenal, memperdengarkan doa-doa Islam di interkom sebelum lepas landas di pesawat mereka.”

Ia menambahkan, "Mereka memiliki area salat yang ditunjuk dan koordinat untuk Mekah (kiblat) ditampilkan di layar. Tidak masalah. Masalahnya adalah Anda membenci orang Kristen dan Yahudi."