Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Ameriika Serikat di China mengumumkan jika warga negara AS dan penduduk tetap yang sah meninggalkan Shanghai. maka akan ditangguhkan tes Covid-19-nya. "Maskapai penerbangan dapat melanjutkan dengan menerbangkan orang-orang tersebut tanpa memenuhi persyaratan tes Covid-19 negatif atau dokumentasi pemulihan dari Covid-19."
Dilansir dari laman Lonely Planet, Selasa, 19 April 2022, saat ini pemerintah AS mewajibkan semua pelancong berusia di atas dua tahun yang memasuki Amerika Serikat untuk memberikan bukti tes Covid-19 negatif. Bukti tersebut diambil tidak lebih dari satu hari sebelum perjalanan atau bukti pemulihan dari virus.
Advertisement
Baca Juga
Pengabaian berlaku hingga 11 Mei 2022 dan hanya berlaku untuk Warga Negara AS dan penduduk tetap yang sah yang kembali dari Shanghai, China. Tidak seperti negara-negara lain yang telah mengadaptasi pendekatan mereka terhadap Covid-19 dari salah satu pemberantasan virus menjadi beradaptasi kehidupan dengan virus. China justru terus mengejar kebijakan nol-Covid, meskipun kasusnya terbukti tidak parah.
Associated Press melaporkan bahwa pemerintah China "melaporkan 29.411 kasus baru pada Kamis lalu, semuanya kecuali 3.020 tanpa gejala". Sebagian besar kasus tersebut terjadi di Shanghai.
Dalam beberapa hari terakhir, penguncian telah sedikit mereda. Hal itu memungkinkan sejumlah penduduk di beberapa komunitas dengan jumlah kasus yang stabil dapat meninggalkan rumah mereka, tetapi tidak di lingkungan mereka. Kondisi itu menyusul laporan bahwa penduduk berjuang untuk mendapatkan makanan dan obat-obatan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Warga AS
Kebijakan AS yang berlaku hingga 11 Mei 2022 itu berlaku untuk warga AS, penduduk permanen yang sah. Bukan warga negara yang memiliki visa imigran AS yang sah, dan bukan non-imigran, bukan warga negara yang bepergian dengan warga negara AS dan memiliki dokumen perjalanan yang sah yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Kapan AS akan menghentikan persyaratan pengujian Covid-19 sebelum kedatangan? Pemerintahan Biden telah berada di bawah tekanan maskapai penerbangan dan industri pariwisata untuk menghentikan persyaratan pengujian pra-kedatangan ketika negara-negara lain — seperti Inggris, Irlandia, Jamaika, Yunani, Norwegia, Swedia, dan Denmark — telah mengakhiri persyaratan tes Covid-19.
Menanggapi perpanjangan mandat masker pada transportasi umum hingga Mei 2022, Wakil Presiden Eksekutif Urusan Publik dan Kebijakan Asosiasi Perjalanan A.S. Tori Emerson Barnes meminta pemerintah untuk memberikan rencana tegas untuk menavigasi lingkungan endemik.
Advertisement
Penghentian Tes Covid-19 dan Masker
Mereka yang terbang harus memakai masker atau respirator yang sesuai untuk menjaga hidung dan mulut tertutup selama penerbangan, serta di transportasi umum dan di bandara dan pusat transportasi lainnya. "Dengan semua alat yang sekarang tersedia untuk mengurangi virus, sekarang saatnya bagi pemerintah untuk menetapkan tanggal akhir yang jelas untuk persyaratan federal tentang penggunaan masker serta pengujian pra-keberangkatan untuk pelancong udara ke AS," tulis Barnes.
Bulan lalu, para CEO maskapai besar AS mengirim surat bersama kepada pemerintahan Biden untuk meminta diakhirinya tindakan tersebut. Mereka menilai, sekarang adalah waktunya pemerintah untuk menghentikan pembatasan perjalanan transportasi federal, termasuk persyaratan pengujian pra-keberangkatan internasional dan pemakaian masker.
Mereka menganggap semua itu yang tidak lagi selaras dengan realitas lingkungan epidemiologis saat ini. Sejauh ini, pemerintah tidak memberikan indikasi kapan berencana untuk menghilangkan ketentuan yang dimaksud untuk membantu menahan penyebaran Covid-19 dan variannya ke Amerika Serikat.
Â
Wajib Masker
Universitas Columbia kembali mewajibkan mahasiswanya untuk mengenakan masker di ruang kelas. Pakar kesehatan masyarakat mendesak agar berhati-hati ketika jumlah kasus Covid-19 meningkat di seluruh Amerika Serikat (AS), diberitakan kanal Global Liputan6.com.
Kepala protokol Covid-19 universitas selama akhir pekan mengumumkan perubahan tersebut, dengan alasan peningkatan infeksi di daerah setempat. Kembali melonjaknya kasus Covid-19 di kota New York setelah kasus-kasus turun tajam awal tahun ini diselingi pada Minggu ketika Walikota Eric Adams dinyatakan positif terkena virus.
Virus ini juga menyebar di tempat lain di seluruh AS. Lebih dari dua lusin negara bagian di seluruh negeri melaporkan lonjakan kasus selama delapan hari terakhir, meskipun rawat inap dan kematian belum terlihat adanya peningkatan yang sepadan.
Advertisement