Liputan6.com, Jakarta - Berbagai perusahaan tak hanya berusaha meraih pemasukan maupun keuntungan. Perusahaan juga punya tanggung jawab sosial pada masyarakat. Hal itu juga dilakukan oleh perusahaan bumbu dan makanan Sasa yang diprduksi PT Sasa Inti.
Selaras dengan moto “Sasa Melezatkan”, Sasa berkomitmen untuk terus membahagiakan konsumen melalui makanan lezat, sehat, dan berkualitas. Seiring perjalanan, perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini tidak hanya dikenal meracik makanan dan bumbu yang digemari masyarakat, tapi juga memiliki urusan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Mereka pun mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate social responsibility,/CSR). Menjurut Rida Atmiyanti, Head of Goverment Relation PT Sasa Inti, sebagai brand atau produk yang sudah dikenal, Sasa mengalami suatu transformasi sejak 2019.
Awal dari transformasi itu adalah dengan diluncurkannya ‘CARE’ atau Sasa Basic Mentality. "CARE itu singkatan dari Courage, Action Oriented, Respectful, dan Enthusiastic yang menjadi landasan kami untuk kemudian melakukan berbagai aktivitas termasuk salah satunya adalah CSR kami," ungkap Rida pada media gathering di Eatery Kitchen Sasa di Jakarta Barat, Kamis, 21 April 2022.
Dalam kaitannya antara aktivitas bisnis dengan CSR, Rida mengungkap strategi Sasa, antara lain mempercepat proses inovasi teknologi dan produk, mengoptimalkan kinerja manufacturing, meningkatkan pencapaian sales, keunggulan operasi dan mempertahankan standar kualitas industri. Selain itu, mereka juga memastikan kesiapan organisasi dan SDM.
Rida juga mengungkap visi dan misi perusahaan terkait CSR dan pembangunan berkelanjutan. Rida memaparkan bahwa 2020, Sasa telah memiliki departemen baru, yaitu Stakeholder Relation, dengan salah satu fokusnya adalah sustainability.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Pilar
"Kami memiliki tiga pilar, yaitu External Communication, baik itu untuk komunikasi dengan government, NGO, Community, Media, Expert, Association, Labour Union, Employee," terang Rida.
“Kemudian kami juga memastikan bahwa perusahaan ini sudah comply dengan regulasi yang berlaku. Untuk bisa sustain kami melakukan berbagai aktivitas CSR, CSV, perbaikan untuk crisis management, dan charity. Yang awalnya hanya charity kami sudah beralih ke CSV perlahan-lahan," sambungnya.
CSV sendri adalah Creating Shared Value yaitu sebuah konsep dalam strategi bisnis yang menekankan pentingnya memasukkan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan. CSV merupakan pengembangan dari konsep CSR.
Dalam melakukan kegiatan CSR, Rida mengatakan bahwa Sasa memiliki keterkaitan strategi bisnis perusahaan dengan CSR. Ada tiga hal yang juga menjadi fokus Sasa, yakni People, Profit, dan Planet.
Advertisement
Berdampak Terhadap Bisnis
Dikatakan Rida, terkait dengan people, yang menjadi fokus perhatian perusahaan adalah aktivitas yang mengutamakan pada pendidikan, kesehatan, dan juga kegiatan yang mendukung untuk happiness (kebahagiaan). "Karena kami punya tagline happiness di Sasa. Kami membagi kebahagian melalui makanan yang mudah disajikan, lezat dan sehat. Jadi, itu yang kami tekankan," jelasnya.
Sementara untuk profit, Rida memastikan bahwa seluruh kegiatan CSR harus berdampak terhadap bisnis. Artinya harus bisa membuat bisnis itu menjadi lebih sukses.
Untuk jangka panjang, yang menjadi tren itu adalah penambahan kata ‘Sehat’ pada misinya. "Nah, kata sehat ini sendiri memiliki banyak implikasi termasuk kepada kegiatan-kegiatan kami," tandasnya.
Ada beberapa program CSR yang telah dilakukan PT Sasa Inti. Tapi yang paling ditonjolkan saat ini adalah program CSR yang berkaitan dengan masa New Normal. Semua CSR di masa New Normal ini difokuskan untuk pencegahan penyebaran, percepatan vaksin, dan seterusnya.
CSR Internal dan Eksternal
Berikut Program CSR unggulan di masa pandemi Covid-19 dan Kenormalan Baru dari Sasa yang ditujukan untuk kalangan internal:
1. Menyediakan bantuan vitamin, obat dan buah kepada karyawan yang terpapar Covid-19.
2. Membentuk “group konsultasi” tentang Covid-19 untuk memberikan informasi, memantau kondisi dan memberi semangat kepada karyawan yang terpapar Covid-19
3. Bekerja sama dengan pihak asuransi kesehatan untuk memberikan konsultasi gratis terutama bagi karyawan yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
4. Mengedukasi karyawan secara rutin mengenal berbagai informasi terkait Covid-19 untuk meningkatkan “awareness”.
5. Melaksanakan swab antigen rutin kepada seluruh karyawan setiap sebulan sekali.
6. Menyediakan karantina mandiri untuk karyawan jika terpapar Covid-19.
7. Bantuan sembako untuk seluruh karyawan di pabrik setiap 2 bulan sekali mulai April 2020
8. Menyediakan vitamin dan masker untuk karyawan yang rutin dibagikan setiap bulan.
Selain untuk internal, Sasa juga melakukan CSR untuk eksternal. Salah satunya adalah program Pembinaan UMKM atau Culinary Camp pada 2021.
"Kenapa ini menjadi program unggulan? Karena di masa pandemi ini menjadi fokus pemerintah, bagaimana kita menggeliatkan ekonomi di masa New Normal, karena itu UMKM menjadi fokus kami pada tahun ini," kata Rida.
Advertisement