Sukses

Bukan Soekarno-Hatta, Apa Bandara Internasional Tertua di Indonesia?

Bandara internasional tertua di Indonesia ini pernah menjadi latar belakang cerita komik Tintin yang berjudul 'Flight 714' atau ‘Penerbangan 714’.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai negara kepulauan yang sangat besar, Indonesia punya banyak bandar udara atau bandara. Dari sekian banyak bandara di Indonesia, tahukah Anda di mana bandara internasional di Indonesia yang tertua dan pertama?

Kalau jawaban Anda Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, itu kurang tepat. Jawabannya adalah Bandara Kemayoran di Jakarta Pusat yang kini sudah beralih fungsi menjadi tempat usaha.

Bandara internasional pertama dan tertua di Indonesia ini dibangun pada tahun 1934 dan resmi beroperasi pada 6 Juli 1940. Uniknya, bandara ini pernah menjadi latar belakang cerita komik Tintin yang berjudul 'Flight 714' atau ‘Penerbangan 714’.

Dilansir dari laman PPK Kemayoran atau Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Bandara Kemayoran dibangun oleh pemerintah Belanda dan dilanjutkan pengelolaannya oleh Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM). Bandara ini pernah menjadi saksi bisu sejarah-sejarah yang terjadi saat Indonesia tengah berjuang untuk merdeka.

Salah satunya, tempat ini pernah diserang oleh pesawat pasukan Jepang saat Perang Dunia Kedua terjadi.  Sebelumnya, bandara ini juga pernah melaksanakan airshow pertamanya pada 31 Agustus 1940 untuk merayakan hari ulang tahun Raja Belanda.

Dua hari sebelum peresmian, bandara tersebut sudah kedatangan pesawat yang melakukan pendaratan. Pesawat yang pertama mendarat di Bandara Kemayoran adalah DC-3 yang terbang dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Halim Perdanakusuma).

DC-3 merupakan pesawat milik KNILM. Pesawat sejenis, yakni DC-3 juga yang pertama menerbangi rute internasional di Bandara Kemayoran ketika bertolak dari Kemayoran menuju Australia sehari kemudian.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Angkutan Jemaah Haji Terbesar

Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan bandara ini diberikan kepada pemerintah saat itu. Bandara Kemayoran sangat berperan penting, karena pada tahun 1950-an, mulai memberlakukan penerbangan sipil era modern dengan menggunakan pesawat jet. Belum lagi saat itu militer Indonesia yang masih bernama AURI, menjadikan Bandara Kemayoran sebagai pusat pangkalan militer.

Bandara Kemayoran juga turut serta dalam sejarah lahirnya maskapai Garuda Indonesia sebagai pusat pengoperasian pesawat-pesawatnya. Dengan berdirinya Garuda Indonesian Airways, pesawat-pesawat modern saat itu hadir di Bandara Kemayoran. Era penerbangan sipil modern tahun 1950-an ditandai dengan beroperasinya pesawat bermesin jet.

Sebagai bandara internasional pertama di Indonesia, tentu Bandara Kemayoran menjadi bandara yang paling sibuk karena terjadinya peningkatan jadwal penerbangan.  Pada 29 Oktober 1973, pesawat DC-10 milik KLM yang disewa Garuda untuk angkutan jemaah haji, tercatat sebagai pesawat terbesar dan terberat yang pernah singgah di bandara Kemayoran.

Kesibukan bandara tahun 1970-an memaksa pemerintah membuka Halim Perdanakusuma sebagai bandara internasional pada 10 Januari 1974, sedangkan penerbangan domestik seluruhnya masih bertempat di Kemayoran.  Namun, karena bandara ini dinilai kurang besar dan berlokasi di kawasan yang padat akan pemukiman, pemerintah orde baru membangun bandara yang lebih besar lagi untuk mengatasi masalah tersebut.

3 dari 4 halaman

Lokasi JIExpo dan Cagar Budaya

Tentunya, bandara yang dibangun adalah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) di Cengkareng. Karena dinilai lebih besar, maka bandara tersebut dijadikan bandara utama di Jakarta meski berlokasi di luar Jakarta.

Namun, setelah Bandara Soetta selesai dibangun dan mulai beroperasi, Bandara Kemayoran berhenti beroperasi dan ditutup pada 31 Maret 1985.  Sekarang, lahan bekas Bandara Kemayoran dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek (BLU PPK) Kemayoran di bawah Kementerian Sekretariat Negara RI.

Salah satuya digunakan sebagai lokasi Pekan Raya Jakarta atau sekarang lebih dikenal sebagai Jakarta International Expo (JIExpo). Menurut Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 495 Tahun 1993 menara di Bandara Kemayoran ditetapkan sebagai cagar budaya.

Meski begitu, saat ini bangunan yang dulunya digunakan untuk terminal dan ruang tunggu penumpang bandara masih berdiri walau nampak tidak terurus. Di bandara juga masih terdapat menara pengawas udara, yang menjadi sisa peninggalan kejayaan bandara dengan menara pengawas lalu-lintas udara pertama di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Tertua di Dunia

Sementara, bandara tertua di dunia, yang masih beroperasi adalah Bandara College Park, Maryland, Amerika Serikat AS). Bandara itu didirikan pada 1909 dan menyebut dirinya sebagai 'Cradle of Aviation.' atau 'tempat lahirnya industri penerbangan'.

Melansir laman Simple Flying, bandara ini memiliki asal-usul yang terikat dengan Wright Brothers. Wilbur dan Orville Wright menerbangkan pesawat bertenaga pertama pada 17 Desember 1903, dekat Kitty Hawk di North Carolina hanya dalam 12 detik.

Pada 1905 mereka telah meningkatkan ini dan terbang selama 39 menit.College Park dibuka sebagai bagian dari ekspansi Wright Brothers. Awalnya, bandara ini merupakan pangkalan bagi Wilbur Wright untuk melatih perwira militer untuk menerbangkan pesawat pertama pemerintah AS, biplan Tipe A Wright.

Pada 1911, bandara ini menjadi sekolah penerbangan militer pertama yang ada di AS. Meski akhirnya tidak menjadi bandara komersial, College Park Airport masih beroperasi sampai saat ini dan menjadi tempat latihan penerbangan atau sekolah penerbangan pribadi.